“Detoks media sosial adalah ketika kamu menjauh dari penggunaan media sosial untuk sementara waktu agar kesehatan mental tetap terjaga dengan baik."
Hidup di era serba digital seperti sekarang rasanya sulit untuk melepaskan diri dari media sosial (medsos). Tidak bisa dimungkiri bahwa kenyataannya seluruh kebutuhan kita sehari-hari kini bergantung dari medsos. Dari mendapatkan informasi terbaru sampai hiburan pun bisa kita dapatkan dari media sosial.
Akan tetapi, penggunaan medsos yang terlampau berlebihan justru bisa memicu masalah pada kesehatan mental. Contohnya, overthinking dan mulai membanding-bandingkan diri dengan orang lain, ketika melihat unggahan dari teman atau orang lain.
Nah, jika kamu mulai merasakan hal-hal tersebut, mungkin sudah waktunya kamu untuk melakukan detoks media sosial, seperti yang dilakukan penyanyi internasional Selena Gomez baru-baru ini untuk kesehatan mentalnya.
Pertanyaannya, apa saja tanda bila perlu melakukan detoks media sosial?
Detoks media sosial pada dasarnya adalah istirahat atau berhenti sejenak dari mengakses atau membuka akun media sosial yang kamu punya. Caranya bisa bermacam-macam tergantung diri sendiri.
Misalnya menghapus salah satu aplikasi yang menurutmu paling toxic, atau berhenti mengikuti dan memblokir akun yang membuatmu merasa tidak percaya diri, dan membuatmu merasakan perasaan negatif lainnya.
Umumnya orang menonaktifkan akun media sosial sekitar seminggu atau satu bulan. Namun, kamu dapat melakukan detoks media sosial selama apa pun yang kamu butuhkan dan inginkan, sampai merasa lebih baik. Cara ini juga efektif mencegah terjadinya kecanduan media sosial.
Media sosial adalah tempat untuk berkomunikasi dan mencari hiburan. Namun, jika kamu merasakan tanda-tanda di bawah ini maka sudah saatnya untuk melakukan detox media sosial.
Banyak orang yang menggunakan media sosial untuk menunjukan kebahagiaannya, seperti ketika seseorang menikah, mendapatkan pekerjaan baru, liburan, dan momen lainnya.
Namun, jika melihat postingan tersebut justru membuatmu merasa tidak percaya diri, dan mulai membanding-bandingkan harga dirimu dengan orang lain, artinya kamu harus rehat dari media sosial.
Mengecek atau scrolling media sosial sudah menjadi hiburan ketika kita bosan atau lelah. Namun, ketika kamu terus-terusan mengecek media sosial, bahkan mulai tidak sadar untuk berhenti melakukannya, ini bisa menjadi suatu tanda bahwa kamu terlalu asyik berkutat dengan media sosial.
Informasi apa pun bisa kita dapatkan lewat medsos. Dari politik, gosip terbaru, dan berita yang sedang viral lainnya. Namun, ketika kamu mulai merasa marah, kesal, atau bahkan stress dengan apa yang kamu lihat di media sosial, itu artinya kamu telah terlalu lama menggunakan atau men-scrolling media sosial.
Mem-posting foto atau video dan mendapatkan banyak like memang menjadi kebahagiaan sendiri. Akan tetapi, ketika tidak bisa menikmati momen apa pun tanpa mengunggahnya di akun media sosial, itu pertanda bahwa kamu terlalu bergantung pada validasi lewat media sosial.
Sebuah studi menemukan bahwa 80 persen pengguna smartphone memeriksa ponsel mereka dalam waktu 15 menit setelah bangun tidur. Kebiasaan ini berhubungan dengan peningkatan stres dan kecemasan.
Melihat ponsel sebelum tidur juga terbukti dapat merangsang otak sehingga membuat lebih sulit untuk tertidur.
Platform media sosial memang menyenangkan, interaktif, dan memudahkan orang untuk saling terhubung. Jika bermain media sosial justru membuatmu capek dan tidak bahagia, ada baiknya untuk menjauh sejenak dari segala aktivitas digital.
Nah, bila kamu ingin memulai detoks media sosial, kamu bisa menerapkan langkah-langkah mudah ini untuk membantu kesehatan mentalmu:
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.