Masker jerawat umumnya mengandung bahan alami dan bahan aktif tertentu yang mampu menghilangkan jerawat dan mencegahnya muncul kembali. Berbagai kandungan tersebut memiliki cara kerja dan kemampuan yang berbeda dalam mengatasi jerawat, sehingga Anda perlu lebih cermat dalam memilihnya.
Jerawat terjadi akibat tersumbatnya folikel rambut di bawah kulit oleh minyak, kotoran, bakteri, debu, atau sel kulit mati. Penyumbatan tersebut bisa dipicu oleh beberapa hal, seperti konsumsi makanan berlemak tinggi, stres, gangguan hormon, penggunaan kosmetik yang bersifat komedogenik, konsumsi obat-obatan tertentu, dan faktor genetik.
Meski begitu, Anda tidak perlu khawatir karena jerawat dapat diatasi dengan beberapa perawatan kulit atau skincare, termasuk penggunaan masker jerawat.
Ada beberapa bahan alami maupun bahan kimia yang bisa dimanfaatkan sebagai masker jerawat, di antaranya:
Lidah buaya menjadi salah satu bahan alami yang bisa digunakan sebagai masker jerawat. Pasalnya, bahan alami ini mengandung asam salisilat yang dapat membunuh bakteri penyebab jerawat dan mengobati jerawat yang meradang.
Untuk membuat masker jerawat dari lidah buaya, kupaslah daun lidah buaya kemudian oleskan tipis-tipis gel lidah buaya ke wajah secara merata. Diamkan gel selama 10–15 menit kemudian bilas wajah dengan air bersih. Manfaat masker lidah buaya ini akan lebih efektif jika digunakan sebanyak 2 kali sehari.
Meski terbuat dari bahan alami, masker lidah buaya bisa menimbulkan efek samping jika digunakan pada kulit sensitif. Efek samping tersebut dapat berupa kulit gatal, kemerahan, perih, dan kering.
Madu mengandung senyawa aktif yang bersifat antibakteri dan antiradang. Kedua kandungan ini ampuh meredakan kemerahan pada jerawat sekaligus menghilangkan bekas jerawat.
Cara menggunakan madu sebagai masker jerawat terbilang cukup mudah. Oleskan madu ke wajah dan diamkan selama 10–15 menit. Setelah itu, bilas wajah dengan air bersih. Untuk hasil yang maksimal, Anda bisa menggunakan masker madu sebanyak 1–2 kali dalam seminggu.
Meski bermanfaat untuk mengatasi jerawat, penggunaan masker madu juga perlu hati-hati. Hal ini karena masker madu dapat menyebabkan reaksi alergi pada sebagian orang. Reaksi alergi tersebut dapat berupa kulit gatal, ruam, hingga bengkak.
Sebuah studi menyebutkan bahwa mengoleskan ekstrak teh hijau pada kulit dapat mengurangi jerawat. Manfaat ini diperoleh dari kandungan polifenol di dalam teh hijau yang mampu mengurangi produksi sebum pada kelenjar minyak.
Untuk memanfaatkan teh hijau sebagai masker jerawat, seduhlah 2 kantung teh hijau kemudian diamkan selama 1 jam. Keluarkan daun teh hijau dari kantungnya dan tunggu hingga dingin. Oleskan bubuk daun teh hijau ke kulit wajah, diamkan selama 10 menit, kemudian bilas hingga bersih. Anda dapat menggunakan masker teh hijau sebanyak 3 kali dalam seminggu guna mendapatkan hasil yang optimal.
Sama seperti masker jerawat lainnya, masker teh hijau juga bisa menimbulkan efek samping, seperti gatal, kemerahan, bengkak, dan rasa terbakar pada kulit wajah, jika digunakan secara berlebihan.
Masker jerawat yang terbuat dari bahan alami lainnya adalah alpukat. Senyawa antiradang dan antimikroba, seperti asam laurat, dalam alpukat dapat mencegah munculnya jerawat.
Menggunakan alpukat untuk mengatasi jerawat dapat dilakukan dengan menghaluskan 1 buah alpukat kemudian mengoleskannya ke wajah secara merata. Lalu, diamkan masker tersebut selama 15 menit dan bilas dengan air hingga bersih. Gunakan masker alpukat untuk menghilangkan jerawat sebanyak 2–3 kali dalam seminggu.
Masker alpukat juga bisa menimbulkan efek samping, terutama bila Anda memiliki alergi terhadap lateks. Beberapa efek samping yang dapat muncul adalah gatal, hidung tersumbat atau berair, dan sesak napas.
Tidak hanya baik untuk pencernaan, pisang juga bisa mengatasi jerawat. Buah ini memiliki kandungan vitamin A yang mampu mengurangi peradangan pada kulit. Selain itu, kandungan fenolik yang bersifat antimikroba juga terbukti ampuh membasmi bakteri penyebab jerawat.
Masker jerawat yang terbuat dari pisang bisa diracik dengan menghaluskan 1 buah pisang kemudian mengoleskannya ke seluruh wajah. Tunggu selama 10–15 menit dan bilas wajah menggunakan air bersih. Anda bisa menggunakan masker pisang untuk menghilangkan jerawat sebanyak 2–3 kali seminggu.
Masker pisang untuk mengatasi jerawat juga bisa menimbulkan efek samping, seperti gatal, ruam merah, pembengkakan, bersin, dan mengi.
Selain mencegah dehidrasi, buah yang sering dianggap sayuran ini juga baik untuk kesehatan kulit. Hal ini karena mentimun memiliki kandungan vitamin C dan asam folat yang bermanfaat untuk meredakan peradangan akibat jerawat.
Cara menggunakan mentimun sebagai masker jerawat adalah dengan mencuci bersih 1 buah mentimun, mengirisnya tipis-tipis, dan menempelkannya ke wajah. Diamkan masker selama 15 menit lalu bilas wajah dengan air sampai bersih. Untuk memperoleh hasil yang maksimal, Anda bisa menggunakan masker mentimun sebanyak 2–3 kali dalam seminggu.
Meskipun jarang terjadi, efek samping berupa kulit kemerahan dan iritasi ringan bisa dialami oleh sebagian orang, terlebih bila memiliki alergi terhadap mentimun.
Benzoil peroksida merupakan kandungan yang biasa ditemukan di dalam produk perawatan kulit. Kandungan ini dapat menghilangkan jerawat dengan cara mengurangi jumlah bakteri dan komedo yang menumpuk di kulit.
Anda dapat mengoleskan masker jerawat yang mengandung benzoil peroksida ke wajah secara menyeluruh selama 15–20 menit. Setelah itu, bilas wajah menggunakan air hangat sampai bersih. Masker ini bisa digunakan sebanyak 1 kali dalam seminggu.
Sejumlah efek samping bisa timbul setelah menggunakan masker benzoil peroksida, seperti kulit kering, kulit kemerahan atau mengelupas, dan rasa panas atau perih di kulit, terutama bila Anda memiliki jenis kulit sensitif.
Masker jerawat yang mengandung asam salisilat ampuh menekan produksi minyak berlebih. Selain itu, kandungan ini juga berfungsi untuk mengangkat sel-sel kulit mati serta mencegah pori-pori tersumbat, sehingga mencegah munculnya jerawat.
Masker jenis ini berbentuk gel atau losion yang biasanya akan mengering dalam waktu beberapa menit setelah dioleskan ke kulit. Cara menggunakannya, oleskan tipis-tipis masker asam salisilat ke area jerawat sebanyak 1 kali sehari.
Asam salisilat bisa menyebabkan iritasi kulit saat pertama kali digunakan. Beberapa efek samping yang dapat muncul adalah kulit mengelupas atau kering dan kulit kemerahan.
Retinol termasuk ke dalam golongan retinoid dan merupakan zat turunan dari vitamin A. Kandungan ini bekerja dengan membuka pori-pori, mengangkat sel kulit mati, dan meningkatkan produksi kolagen, sehingga bisa menghilangkan jerawat sekaligus memudarkan bekasnya.
Anda bisa mengoleskan krim retinol sebagai masker jerawat tipis-tipis ke kulit wajah. Bila Anda baru mulai menggunakan retinol, hindari memakainya setiap hari. Cukup gunakan retinol 1–2 kali dalam seminggu. Jika tidak mengalami efek samping setelah 2 minggu pemakaian, Anda bisa menggunakan retinol sebanyak 3–4 kali seminggu.
Terlalu sering menggunakan retinol juga bisa menimbulkan beberapa efek samping, seperti kulit gatal, kemerahan, dan breakout. Meskipun demikian, efek samping tersebut akan hilang seiring terbiasanya kulit menggunakan retinol. Penggunaan masker retinol tidak disarankan bagi wanita hamil karena berisiko menimbulkan kecacatan pada janin.
Selain menggunakan masker jerawat, Anda juga dianjurkan untuk menggunakan tabir surya dengan minimal SPF 30 saat beraktivitas di luar ruangan, menggunakan pelembap wajah di pagi dan malam hari, membersihkan kulit wajah setidaknya 2 kali sehari, mengonsumsi makanan sehat, dan berolahraga secara rutin minimal 150 menit dalam seminggu.
Bila Anda sudah menggunakan berbagai jenis masker jerawat di atas tetapi jerawat belum juga menghilang, atau Anda sedang mengandung dan mengalami jerawat, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter. Dokter akan melakukan pemeriksaan dan menentukan perawatan kulit yang sesuai dengan kondisi kulit Anda.
Sumber : alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.