Informasi Kesehatan

Ibu, Begini Cara Efektif untuk Mengatasi Sariawan pada Bayi

penyebab-dan-cara-mengatasi-sariawan-pada-bayi1.jpg

Kapan Bayi Boleh Diberikan Kacang?

Sebagian ibu mungkin ragu memberikan kacang kepada bayi…

Bedak Bayi, Kenali Risiko dan Cara Tepat Menggunakannya

Bedak bayi biasanya digunakan untuk membuat kulit bayi…

Memilih Obat Antinyamuk yang Aman untuk Bayi

Obat antinyamuk kerap menjadi pilihan untuk mencegah gigitan…

“Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk mengatasi sariawan pada bayi. Contohnya menggunakan obat-obatan, memperhatikan pola makannya, hingga memijat gusinya dengan lembut.”

Sariawan merupakan kondisi umum yang menjangkit seluruh usia, tidak terkecuali pada bayi. Meskipun bayi relatif jarang terkena sariawan, ketika bayi sariawan, tentunya hal ini dapat menjadi kekhawatiran sendiri terhadap orang tua.

Sariawan adalah kondisi ketika terjadi peradangan pada area mulut yang ditandai dengan adanya bercak luka berwarna putih atau kuning. Nah, ketika bayi yang berusia di bawah satu tahun mengalami sariawan, bayi akan cenderung lebih rewel dan tidak mau menyusu. 

Sariawan pada bayi memerlukan penanganannya sendiri. Lantas, apa saja sih penyebab dan cara penanganan sariawan pada bayi yang tepat?

Penanganan Sariawan pada Bayi

Berikut adalah hal yang perlu dilakukan apabila bayi mengalami sariawan:

1. Gunakan obat-obatan

Ada beberapa obat-obatan yang dapat digunakan untuk mengatasi sariawan pada bayi, contohnya, Aloclair Plus Gel 8 ml, Candistin Drops 12 ml, Mycostatin Drops 12 ml, Enystin Drops 12 ml, hingga Nystin Drops 12 ml. 

Bila sariawan disebabkan oleh jamur, ibu bisa memberikan obat antijamur. Kandungan obat tersebut dapat merusak sel jamur dan menghentikan pertumbuhan jamur pada rongga mulut dan tenggorokan. 

Hal yang perlu ditegaskan, tanyakanlah pada dokter spesialis anak sebelum memberikan obat sariawan pada bayi. 

2. Perhatikan pola makan

Gusi pada bayi cenderung lebih lunak sehingga pola makan harus dijaga. Pastikan untuk memberikan makanan yang lembut pada bayi agar mengurangi gesekan antara gigi dengan dinding mulut, yang dapat memicu timbulnya sariawan.

3. Pijat gusi

Salah satu penyebab sariawan pada bayi adalah gigi yang tumbuh. Nah, ibu bisa memberikan pijatan lembut di sekitar gusi dengan jari yang bersih. Pijatan ini dapat memberikan rasa nyaman pada bayi dan mengurangi rasa sakit.

Penyebab Sariawan pada Bayi

Umumnya, sariawan pada bayi disebabkan oleh berbagai faktor. Meskipun mayoritas sariawan pada bayi disebabkan oleh faktor eksternal, tidak memungkiri apabila terdapat faktor internal yang dapat memicu timbulnya sariawan pada bayi.

Berikut faktor-faktor yang dapat memicu sariawan pada bayi:

1. Iritasi mulut

Penggunaan dot atau seprai yang tidak bersih dapat menimbulkan sariawan. Tidak hanya itu, makanan atau minuman yang terlalu panas dan bahan kimia yang bergesekan dengan area mulut bayi pun dapat memicu sariawan.

2. Pertumbuhan gigi

Pertumbuhan pada gigi merupakan salah satu penyebab sariawan yang paling umum terjadinya sariawan pada bayi. Hal ini disebabkan karena ketika gigi bayi baru tumbuh, gigi tersebut dapat menekan jaringan gusi sehingga dapat menimbulkan sariawan di area gigi yang baru tumbuh.

3. Infeksi virus dan bakteri

Faktor lain adalah infeksi virus atau bakteri seperti herpes simplex. Infeksi ini biasanya disebabkan karena tidak menjaga kebersihan mulut dengan baik. Alhasil bakteri dalam mulut pun berkembang biak menjadi tidak terkontrol.

4. Gigitan pada lidah atau pipi

Gigitan pada lidah atau pipi juga dapat menyebabkan luka pada area mulut dan memicu timbulnya sariawan. Tidak hanya itu, penggunaan alat makan yang terlalu tajam atau keras juga dapat menyebabkan sariawan pada bayi.

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.