Informasi Kesehatan

Ini 5 Penyebab Bau Badan dan Cara Ampuh Mengatasinya

63351580edf99.jpg

Cegah Penyakit Kronis, Ini 8 Manfaat Buah Langsat bagi Kesehatan

"Buah langsat mengandung antioksidan yang bisa mencegah penyakit…

Mengenal Perbedaan Susu UHT dengan Susu Full Cream

Mungkin masih banyak dari kita yang belum mengenal…

8 Makanan Penyebab Keputihan yang Perlu Dibatasi

Makanan penyebab keputihan merupakan makanan yang menyebabkan peningkatan…

“Penyebab bau badan bisa terjadi akibat penyakit diabetes, stres berlebihan, konsumsi makan makanan tertentu, hingga gejolak hormon. Untuk mengatasinya, kamu bisa menerapkan pola hidup bersih dan sehat, hingga tindakan medis.” 

Pada dasarnya keringat tidak memiliki bau yang khas. Bau badan baru akan terjadi ketika keringat bersentuhan dengan bakteri di permukaan kulit

Bau badan sendiri bisa berbau manis, asam, atau seperti bawang. Aromanya tidak terpengaruh dari banyaknya keringat, tetapi dari jenis bakteri dan caranya berinteraksi dengan keringat.

Mau tahu apa saja penyebab bau badan dan cara mengatasinya? Berikut ulasannya!

Berbagai Penyebab Bau Badan

Kulit seseorang mengandung kelenjar keringat ekrin dan apokrin. Kelenjar apokrin mulai berfungsi saat pubertas dan berhubungan dengan folikel rambut di ketiak serta selangkangan. 

Kelenjar apokrin tersebut menghasilkan keringat kental kaya protein yang awalnya tidak berbau. Namun, saat bakteri memecah protein yang melimpah, mereka akan menghasilkan molekul bau dan memicu bau badan.

Sebaliknya, kelenjar keringat ekrin berfungsi mengatur suhu tubuh melalui keringat, dan tidak terlalu terkait dengan bau badan.

Nah, berikut beberapa penyebab bau badan:

1. Mengidap diabetes

Diabetes melitus merupakan kondisi yang terjadi ketika tubuh tidak menghasilkan cukup insulin, atau tidak dapat menggunakan insulin yang secara efektif. Hal ini menyebabkan kadar gula darah tinggi.

Jika kadar gula darah melonjak tinggi, dapat terjadi komplikasi yang disebut ketoasidosis diabetik (DKA). Hal ini terjadi akibat tubuh tidak dapat mengolah keton, yaitu senyawa asam yang dihasilkan oleh tubuh saat membakar lemak untuk dijadikan energi. 

Jika keton menumpuk hingga tingkat berbahaya di dalam tubuh, hal ini bisa menjadi pemicu bau badan. Selanjutnya, tubuh akan mengeluarkan keton dalam bentuk darah atau urine.

2. Stres dan hiperhidrosis

Stres dan kecemasan dapat menjadi penyebab bau badan karena munculnya keringat berlebih. Tak hanya stres, keringat berlebihan juga bisa muncul karena kondisi yang disebut dengan hiperhidrosis.

Hiperhidrosis sendiri merupakan kondisi ketika tubuh memproduksi keringat berlebihan, tetapi tidak berkaitan dengan aktivitas fisik atau suhu udara. 

Menurut penelitian berjudul Hyperhidrosis and stress yang terbit pada Springer Nature, hiperhidrosis dan stres memiliki keterkaitan. Banyak pengidap hiperhidrosis yang mengalami stres, terutama jika keringat berlebih memengaruhi harga diri atau kepercayaan diri mereka.

Studi juga menjelaskan, hiperhidrosis sering kali didiagnosis pada orang dengan masalah kesehatan mental, seperti kecemasan sosial. Hal ini bisa memicu keluarnya banyak keringat dan menimbulkan bau badan.

3. Mengonsumsi makanan tertentu

Makanan yang kamu konsumsi terkadang bisa menyebabkan perubahan bau badan yang bersifat sementara dan terjadi tiba-tiba. Asparagus, misalnya, bau dari makanan ini akan hilang setelah tubuh memetabolismenya.

Beberapa jenis makanan yang bisa menimbulkan bau badan akibat penumpukan gas dalam tubuh, antara lain:

  • Brokoli.
  • Bunga kol.
  • Kubis. 
  • Pakcoy. 
  • Asparagus. 
  • Bawang-bawangan. 

Pola makan secara keseluruhan juga dapat memengaruhi bau badan. Beberapa penelitian menemukan bahwa pria yang menjalani pola makan sehat dengan buah dan sayuran, memiliki keringat yang lebih harum, meski mengeluarkan banyak keringat.

4. Menopause, menstruasi, dan kehamilan

Ketiga kondisi tersebut menyebabkan fluktuasi hormon dalam tubuh dan menjadi penyebab bau badan. Bau ini tidak perlu dikhawatirkan, karena saat hormon tubuh kembali normal, baunya pun ikut menghilang.

5. Infeksi vagina

Beberapa infeksi vagina, seperti infeksi parasit vagina atau vaginosis bakterial, dapat menyebabkan perubahan bau vagina secara tiba-tiba. Jenis infeksi lain yang terjadi di luar vagina juga dapat menyebabkan perubahan bau badan di area yang terkena.

Infeksi jamur vagina biasanya tidak menyebabkan bau pada vagina. Namun, biasanya disertai rasa gatal, kemerahan, atau rasa terbakar.

Vaginosis bakterial merupakan infeksi vagina yang paling umum terjadi pada wanita usia subur dan umumnya menimbulkan bau amis. Gejala lainnya serupa dengan gejala infeksi jamur.

Trikomoniasis, sejenis infeksi parasit menular seksual, sering kali tidak menunjukkan gejala, tetapi dapat mengubah bau vagina karena keputihan. Keputihan bisa berbau tidak sedap, berubah warna, atau berbusa.

Tips dan Cara Mengatasi Bau Badan 

Perawatan untuk keringat berlebihan dan bau badan akan tergantung pada penyebab utamanya. Hal ini bisa terdeteksi melalui pemeriksaan fisik dan tes darah atau urine.

Beberapa tips dan cara mengatasi bau badan dapat mencakup:

1. Menerapkan pola hidup bersih dan sehat

Langkahnya dapat kamu lakukan berupa:

  • Menjaga kebersihan kulit dengan mandi setiap hari dan menggunakan sabun antibakteri. Berfokuslah pada area yang paling banyak mengeluarkan keringat, seperti ketiak dan selangkangan.
  • Cukur bulu ketiak agar keringat cepat menguap dan tidak memiliki banyak waktu untuk berinteraksi dengan bakteri. Sebab, rambut adalah tempat berkembangbiaknya bakteri.
  • Cuci pakaian secara teratur dan selalu kenakan pakaian bersih.
  • Kenakan pakaian longgar yang terbuat dari katun agar kulit bisa bernapas. Aturan ini juga berlaku untuk pakaian dalam dan bra.
  • Gunakan antiperspiran, karena zat di dalamnya bekerja dengan menarik keringat kembali ke kelenjar keringat.
  • Hindari beberapa jenis makanan dan minuman, seperti bawang putih, bawang bombay, serta alkohol.
  • Lakukan koping stres terbaik, karena stres dapat menyebabkan kelenjar apokrin menjadi lebih aktif.

2. Teh hijau

Caranya, Masukkan kantong teh hijau ke dalam air hangat. Letakkan kantong teh yang sudah direndam di bawah ketiak selama beberapa menit sehari. Cara ini dapat membantu menyumbat pori-pori dan mengurangi keringat.

3. Cuka sari apel

Caranya, campurkan cuka sari apel dengan sedikit air ke dalam botol semprot. Semprotkan campuran tersebut ke area ketiak. Asam dalam cuka dapat membantu membunuh bakteri.

4. Pengobatan atau tindakan medis

Beberapa di antaranya:

  • Suntikan botox di ketiak untuk memblokir keringat sementara waktu.
  • Obat resep yang bertujuan untuk mencegah munculnya keringat.
  • Penggunaan antibiotik untuk mengurangi bakteri di permukaan kulit.
  • Menggunakan alat yang memancarkan gelombang elektromagnetik untuk menghancurkan kelenjar keringat di bawah lengan.

5. Pembedahan

Jika beberapa langkah perawatan di atas tak kunjung membuatkan hasil, dokter biasanya merekomendasikan prosedur pembedahan yang disebut simpatektomi toraks endoskopi (ETS).

Prosedur ETS bekerja dengan merusak saraf pengontrol keringat di bawah kulit ketiak. Opsi ini merupakan pilihan terakhir dan berisiko menyebabkan kerusakan pada saraf serta arteri di area terkena. 

Sebelum melakukan prosedur ini, tentu saja kamu perlu melakukan pertimbangan yang matang dengan konsultasi yang mendalam bersama dokter. 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.