Informasi Kesehatan

Makan Terlalu Cepat Memicu Obesitas, Mitos atau Fakta?

makan_banyak.jpg

Inilah 5 Pilihan Sayuran untuk Asam Lambung

Penderita asam lambung dianjurkan mengonsumsi sayuran untuk asam lambung.…

Waspada, Ini Berbagai Hal Sepele Penyebab Mata Merah

“Ada beberapa hal sederhana yang bisa menyebabkan mata…

Ini 5 Cara Sederhana untuk Mengatasi Telinga Tersumbat

“Telinga tersumbat bisa menimbulkan rasa nyeri dan tidak…

“Memiliki kebiasaan makan terlalu cepat diduga dapat menimbulkan masalah kesehatan. Cara makan seperti ini disebut-sebut bisa menyebabkan penambahan berat badan dan obesitas.”

Saking terburu-burunya, orang sering kali makan makanannya dengan cepat. Hal ini adalah kebiasaan yang sangat buruk yang dapat menyebabkan makan secara berlebihan, penambahan berat badan, dan obesitas. Karena saat makan terlalu cepat, tanpa disadari kamu akan makan lebih banyak dibandingkan yang dibutuhkan tubuh.

Perlu diketahui, otak membutuhkan waktu untuk memproses sinyal kenyang. Faktanya, diperlukan waktu hingga 20 menit bagi otak untuk menyadari bahwa tubuh sudah kenyang. Seiring waktu, makan terlalu cepat akan menyebabkan asupan kalori berlebih sehingga mengakibatkan obesitas.

Hubungan Makan Cepat dengan Obesitas

Obesitas merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di dunia. Kondisi ini adalah penyakit kompleks yang tidak hanya disebabkan oleh pola makan yang buruk, tidak aktif secara fisik, atau kurangnya kemauan untuk menjaga kesehatan tubuh.

Faktanya, faktor lingkungan dan gaya hidup juga berperan. Misalnya, kebiasaan makan terlalu cepat telah dipelajari sebagai faktor risiko potensial terjadinya kelebihan berat badan dan obesitas. Sebuah tinjauan juga menemukan bahwa pemakan cepat kira-kira dua kali lebih mungkin mengalami obesitas, dibandingkan dengan pemakan lambat. 

Obesitas bahkan dikatakan sebagai dampak jangka panjang dari kebiasaan makan terlalu cepat. Namun, ternyata obesitas bukan cuma dampak negatif satu-satunya. Beberapa masalah kesehatan jangka panjang yang dapat terjadi akibat makan cepat termasuk:

  • Resistensi insulin. Makan terlalu cepat dikaitkan dengan risiko resistensi insulin yang lebih tinggi yang ditandai dengan kadar gula darah dan insulin yang tinggi. Ini adalah ciri khas diabetes tipe 2 dan sindrom metabolik.
  • Diabetes tipe 2. Makan cepat juga dikaitkan dengan risiko diabetes tipe 2. Risiko ini 2,5 kali lebih mungkin dibandingkan dengan orang yang makan lambat.
  • Sindrom metabolik. Makan cepat dan kelebihan berat badan dapat meningkatkan risiko sindrom metabolik, sekelompok faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko diabetes dan penyakit jantung.
  • Masalah pencernaan. Pemakan cepat biasanya mengalami masalah pencernaan.
  • Kurang puas dengan makanan yang dikonsumsi. Hal ini akibat memakan makanan terlalu cepat, sehingga tidak meluangkan waktu untuk menikmati makanan dengan baik.

Cara Menghindari Makan Cepat

Untuk menghindari makan terlalu cepat dan melebihi porsi normal, perlu dilakukan kebiasaan makan yang baik pula. Agar pencernaan sehat dan berat badan tak bertambah, coba terapkan beberapa tips makan di bawah ini:

  • Hindari makan saat lapar. Karena hal ini bisa menyebabkan kamu makan terlalu banyak untuk memuaskan keinginan. Maka, hindarilah menunda makan hingga rasa lapar tak tertahankan.
  • Kunyah makanan menyeluruh dan sampai halus. Hal ini dapat membantu proses pencernaan dan memudahkan makanan diserap tubuh.
  • Makan secukupnya dan tidak berlebihan. Biasakan untuk mengambil makanan sedikit-sedikit hingga kamu tak perlu merasa harus untuk menghabiskan makanan yang telah ada di piring.
  • Makan serat dari sayur dan buah-buahan. Jenis makanan ini dapat membantu membuat pencernaan lebih lancar. Selain itu, serat juga bisa membuat perut lebih cepat kenyang. Sehingga kamu tak akan makan secara berlebihan dan tak mengunyah terlalu cepat.
  • Minum air putih.  Makanan akan lebih mudah untuk terdorong ke dalam tubuh. Sehingga kamu pun akan terhindar untuk mengunyah terlalu cepat.

Sumber: halodoc .com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.