Bagi penderita diabetes, konsumsi nasi putih mungkin perlu dibatasi guna mencegah kenaikan gula darah. Untuk menghindari efek tersebut, ada anggapan bahwa mereka sebaiknya mengonsumsi nasi putih dingin. Benarkah nasi dingin baik untuk penderita diabetes? Simak pembahasan berikut ini!
Diabetes mellitus merupakan suatu penyakit yang dapat menyebabkan tingginya kadar gula dalam darah. Makanan yang harus dibatasi oleh penderita diabetes adalah makanan dengan indeks glikemik tinggi, dan salah satunya adalah nasi putih.
Indeks glikemik merupakan suatu cara untuk mengelompokkan makanan dan minuman berdasarkan kecepatannya dalam meningkatkan kadar gula dalam darah. Semakin tinggi indeks glikemik suatu makanan atau minuman, kadar gula darah akan semakin cepat meningkat setelah makanan tersebut dikonsumsi.
Nasi putih kaya akan zat pati atau karbohidrat yang dapat dicerna dan diserap dengan cepat oleh usus halus, sehingga kadar gula darah pun akan meningkat dengan cepat.
Namun, zat pati tersebut dapat diubah menjadi zat pati yang sulit dicerna (zat pati resisten). Cara mengubahnya adalah dengan menyimpan nasi yang telah matang di dalam kulkas bersuhu 4°C selama 24 jam, lalu dihangatkan kembali sebelum dikonsumsi. Zat pati yang lebih sulit dicerna akan mengurangi jumlah karbohidrat yang diserap oleh usus.
Itulah sebabnya, nasi putih dingin yang mengandung zat pati resisten dianggap memiliki beberapa manfaat bagi penderita diabetes, seperti:
Nasi putih dingin terbukti memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi putih yang baru matang. Oleh karena itu, mengganti asupan nasi putih panas dengan nasi putih dingin dapat mengontrol kadar gula darah penderita diabetes.
Pada penderita diabetes mellitus, terutama diabetes tipe 2, terjadi gangguan pada kinerja hormon insulin yang berfungsi untuk membantu gula darah masuk ke dalam sel guna diubah menjadi energi. Gangguan pada hormon ini akan menyebabkan gula menumpuk di dalam darah, sehingga kadarnya meningkat.
Pati resisten dalam nasi putih dingin dapat meningkatkan kinerja insulin di jaringan lemak. Pati resisten yang sulit dicerna di usus halus akan masuk ke usus besar dan diubah menjadi asam lemak, terutama asam propionat, dengan bantuan bakteri baik di dalam usus halus. Asam propionat inilah yang akan meningkatkan kinerja hormon insulin di jaringan lemak, sehingga kadar gula darah dapat terkontrol.
Beberapa studi menunjukkan bahwa mensonsumsi pati resisten, seperti yang terdapat pada nasi putih dingin, dapat mengurangi kadar kolesterol dan trigliserida dalam tubuh. Namun, klaim ini masih perlu diteliti lebih lanjut, karena sejauh ini, efek tersebut baru terlihat pada hewan percobaan di laboratorium.
Pati resisten pada nasi putih dingin akan masuk ke usus besar dan berperan sebagai prebiotik. Prebiotik terbentuk dari zat nutrisi yang tidak dapat dicerna dan berfungsi sebagai makanan bagi bakteri baik dalam usus besar. Bakteri baik ini akan melindungi tubuh dari bakteri jahat dan jamur yang dapat menimbulkan infeksi, serta turut berperan dalam menekan proses peradangan.
Karena kadar pati resisten pada nasi putih dingin tinggi, proses mencernanya pun cenderung lebih lambat. Hal ini akan membuat Anda merasa lebih kenyang dan tidak cepat lapar. Jika rutin dikonsumsi, nasi putih dingin mungkin bisa membantu Anda menurunkan berat badan.
Anggapan bahwa mengonsumsi nasi putih dingin lebih baik bagi penderita diabetes ternyata benar. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum mengonsumsinya, yaitu:
Selain menerapkan pola makan yang sehat, penderita diabetes juga harus telaten menjalani pengobatan dan rutin kontrol ke dokter. Jika perlu, Anda bisa berkonsultasi ke dokter lebih lanjut terkait manfaat nasi putih dingin dan jenis makanan lainnya yang baik untuk penderita diabetes.
Sumber: alodokter .com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.