Keramas setiap hari biasanya dilakukan oleh orang yang banyak beraktivitas di luar ruangan. Hal ini dilakukan agar rambut mereka senantiasa bersih dan tampak indah. Namun, pada beberapa orang, keramas setiap hari justru dapat menyebabkan kerusakan pada rambut.
Keramas menggunakan sampo bertujuan untuk membersihkan kulit kepala dan rambut dari kotoran dan minyak berlebih. Beberapa sampo bahkan mengandung bahan aktif untuk mengatasi ketombe atau jamur pada kulit kepala.
Agar rambut selalu bersih, sehat, dan wangi, Anda mungkin keramas setiap hari. Namun, tidak semua orang harus sering-sering membersihkan rambutnya.
Frekuensi keramas dapat ditentukan oleh beberapa faktor. Berikut adalah beberapa faktor yang menentukan apakah Anda perlu keramas setiap hari atau tidak:
1. Produksi minyak di kulit kepala
Minyak (sebum) di kulit kepala dapat membuat rambut menjadi lepek dan terasa lengket. Semakin banyak minyak yang diproduksi oleh kulit kepala Anda, semakin Anda dianjurkan untuk sering keramas atau keramas setiap hari.
Produksi minyak di kulit kepala dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, genetik, dan lingkungan. Kulit kepala remaja dan orang dewasa berusia 20–30 tahun memproduksi lebih banyak minyak daripada anak-anak atau lansia.
2. Jenis rambut
Jika Anda memiliki rambut lurus, Anda dianjurkan untuk keramas lebih sering atau keramas setiap hari. Hal ini karena rambut lurus dilapisi oleh lebih banyak sebum, sehingga lebih mudah lepek. Sementara itu, rambut ikal atau keriting tidak perlu terlalu sering dicuci karena lebih rapuh daripada rambut lurus.
3. Keringat
Keringat dapat membuat rambut terlihat lepek dan beraroma tidak sedap. Anda disarankan untuk keramas setiap hari jika sering berkeringat dan terpapar polusi, debu, atau kotoran. Anda juga disarankan untuk sering keramas jika memakai topi atau helm dalam waktu yang lama.
4. Penggunaan produk penata rambut
Residu dari penggunaan produk penata rambut, seperti hair spray, hair cream, atau gel, dapat menumpuk di rambut dan kulit kepala. Tumpukan sisa produk ini dapat menyebabkan iritasi, ketombe, dan kerusakan rambut.
Oleh karena itu, Anda disarankan untuk keramas setelah seharian menggunakan produk penata rambut.
Pada dasarnya tidak ada frekuensi ideal mengenai seberapa sering seseorang harus keramas. Hal ini karena kondisi setiap orang berbeda-beda.
Namun, jika Anda tidak banyak beraktivitas di luar rumah, tidak banyak berkeringat, dan sedang tidak menggunakan produk penata rambut apapun, Anda sebenarnya tidak perlu keramas setiap hari.
Keramas dapat menghilangkan minyak alami di rambut dan kulit kepala. Jika dilakukan terlalu sering, keramas dapat menyebabkan beberapa kondisi berikut:
Jika saat ini Anda terbiasa keramas setiap hari, Anda dapat mengubah kebiasaan tersebut menjadi keramas setiap 2–3 hari sekali.
Mengurangi frekuensi keramas mungkin membuat Anda merasa tidak nyaman karena terbiasa dengan rambut bersih setiap hari. Sebagai alternatif, ada beberapa trik untuk membuat rambut tetap terasa bersih dan segar tanpa harus keramas setiap hari, yaitu:
Keramas setiap hari atau tidak bergantung pada kebutuhan dan kondisi rambut Anda. Ada orang yang merasa rambutnya justru semakin sehat setelah keramas setiap hari, tetapi ada juga orang yang justru mengalami efek samping akibat terlalu sering keramas.
Namun yang pasti, keramaslah jika rambut sudah terasa lepek, lengket, bau, atau gatal pada kulit kepala. Jika Anda mengalami efek samping sebagai dampak keramas setiap hari, konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan solusi sesuai jenis dan masalah rambut Anda.
Sumber : alodokter. com