Bayi bisa menangis kapan saja, baik siang hari maupun malam hari ketika sedang tidur. Jika bayi menangis di malam hari, bisa jadi penyebabnya adalah beberapa kondisi berikut ini:
Salah satu penyebab bayi menangis di malam hari adalah kolik. Kolik pada bayi akan ditandai dengan tangisan keras dengan durasi yang panjang, bahkan bisa lebih dari tiga jam dalam satu hari.
Kondisi ini bisa terjadi saat bayi berusia sekitar 3 minggu dan makin sering saat usianya menginjak 4 dan 6 minggu. Intensitas tangisan kolik dapat berkurang setelah bayi berusia 6 minggu, dan benar-benar hilang saat dia mencapai usia 12 minggu.
Tangisan kolik kerap dikaitkan dengan gangguan pencernaan. Namun, tangisan ini juga bisa menjadi cara bayi untuk mengungkapkan emosinya atau sebagai tanda bahwa ia sedang sensitif terhadap rangsangan tertentu.
Tangisan kolik yang terjadi di malam hari mungkin akan membuat Bunda bingung dan panik. Untuk mengatasinya, coba gendong Si Kecil hingga ia merasa tenang, atau baringkan Si Kecil di pangkuan Bunda dan usap punggungnya secara lembut. Hal ini akan membuat Si Kecil merasa lebih nyaman dan mengurangi tangisannya.
Bayi menangis di malam hari bisa disebabkan oleh rasa lapar. Selain menangis, tanda bayi lapar lainnya adalah munculnya gerakan memasukkan tangan ke dalam mulut atau gerakan mengisap bibirnya. Jika Si Kecil melakukan hal tersebut, segera berikan ia susu.
Agar tidak lagi menangis di malam hari karena kelaparan, coba catat kebiasaan waktu menyusu Si Kecil, terutama di malam hari. Pasang alarm untuk memberikannya susu di waktu-waktu tersebut, sebelum ia menangis atau rewel karena merasa lapar.
Selain kelaparan, popok basah atau penuh di malam hari bisa membuat bayi tidak nyaman dan menyebabkan ia menangis. Agar hal ini tidak mengganggu tidur Si Kecil, Bunda disarankan untuk mengecek popoknya sebelum tidur. Jika sudah basah, segera ganti dengan yang baru agar ia tidak terganggu saat tidur dan menangis karena popoknya basah.
Periode menangis di malam hari ini bisa menjadi bagian dari proses tumbuh kembang yang normal. Alasannya, saat keluar dari rahim, bayi mulai melihat dan mendengar hal-hal baru yang bisa membuat otaknya sibuk bekerja. Jadi, mungkin bayi rewel dan menangis di malam hari, karena merasa lelah dengan “pelajaran-pelajaran” barunya.
Menjadi satu-satunya orang yang terjaga di malam hari mungkin membuat Si Kecil merasa kesepian dan akhirnya menangis karena butuh perhatian dari Bunda. Jika disebabkan oleh hal ini, biasanya tangisan Si Kecil akan berhenti ketika melihat wajah, mendengar suara, atau ketika disentuh oleh Bunda.
Setelah seharian mengurus Si Kecil, Bunda mungkin merasa lelah untuk menggendongnya di malam hari. Nah, berbaring terlalu lama di tempat tidur dapat membuat Si Kecil bosan dan akhirnya menangis untuk menyampaikan emosinya. Jadi, coba gendong Si Kecil agar tangisnya reda.
Selain penyebab-penyebab di atas, bayi juga bisa mengalami fase purple crying, yaitu fase ketika bayi akan lebih sering menangis dan sulit untuk ditenangkan walaupun tidak ada penyebab yang jelas. Namun, Bunda juga perlu memperhatikan dan mewaspadai tanda tangisan bayi yang menandakan adanya gangguan kesehatan.
Sumber: alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.