“CPR adalah prosedur pertolongan pertama yang sangat penting, untuk menyelamatkan pasien henti jantung. Prosedurnya terdiri dari kompresi dada, membuka jalur napas, dan memberi napas buatan.”
Cardiopulmonary resuscitation (CPR) adalah prosedur darurat yang bisa membantu menyelamatkan nyawa seseorang jika pernapasan atau jantungnya berhenti. Jantung punya fungsi yang sangat vital, yaitu memompa darah ke seluruh organ tubuh.
Jika jantung berhenti berdetak, aliran darah ke seluruh tubuh juga terhenti. Kondisi ini disebut dengan henti jantung atau cardiac arrest. Bila tidak segera mendapat penanganan tepat, kematian bisa terjadi dalam hitungan menit.
Nah, CPR menggunakan kompresi dada untuk meniru cara jantung memompa darah. Hal ini membantu menjaga aliran darah ke seluruh tubuh.
Meskipun istilahnya sudah kamu dengar, mungkin masih ada banyak orang yang bertanya-tanya tentang CPR atau Cardiopulmonary resuscitation.
Secara sederhana, CPR adalah teknik penyelamatan nyawa yang sangat berguna dalam banyak keadaan darurat. Contohnya, serangan jantung atau hampir tenggelam, atau saat pernapasan atau detak jantung seseorang berhenti.
Melansir dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC), sekitar 9 dari 10 orang yang mengalami henti jantung di luar rumah sakit meninggal. Namun, CPR bisa membantu memperbaiki kemungkinan tersebut.
Tindakan pertolongan yang melibatkan kompresi dada dan memberi napas buatan dari mulut ke mulut ini bisa membantu mengalirkan darah dan oksigen. Hal itu bisa menjaga otak dan organ vital lainnya tetap bekerja.
Jika kamu melakukannya dalam beberapa menit pertama henti jantung terjadi, hal itu bisa meningkatkan peluang seseorang untuk bertahan hidup hingga dua kali lipat. Itulah penting untuk mempelajari cara melakukan CPR agar bisa memberi pertolongan darurat pada orang yang membutuhkan.
Secara umum, prosedur CPR terbagi menjadi 3 tahapan, yaitu compression, airways, dan breathing.
Berikut ini langkah-langkahnya:
Berikut cara melakukan kompresi dada:
Jika pasien henti jantung tidak kunjung menunjukkan respons, langkah selanjutnya adalah airways atau membuka jalur napas. Caranya, dongakkan kepala pasien dengan meletakkan tangan di dahinya, lalu angkat dagu pasien secara perlahan.
Bila setelah dua langkah di atas, pasien belum menunjukkan tanda-tanda pernapasan. Langkah selanjutnya yang bisa kamu lakukan adalah memberi bantuan napas dari mulut.
Berikut caranya:
Berikan kompresi dada sebanyak 30 kali, selingi dengan 2 kali pemberian napas buatan. Ini dikenal sebagai “30:2”. Targetkan untuk melakukan 5 set 30:2 dalam waktu sekitar 2 menit (jika hanya melakukan kompresi sekitar 100 kompresi per menit).
Lakukan siklus ini hingga bantuan medis atau ambulans datang, atau hingga pasien mulai bernapas dan bergerak.
Selain tiga tahapan di atas, ada juga 6 langkah CPR yang lebih lengkap untuk kamu ingat, antara lain:
Bila pasien berada di lokasi berbahaya, pindahkan ia ke tempat yang lebih aman.
Bila orang tersebut tidak responsif, periksa kesadaran pasien dengan menepuk atau menggoyangkan tubuh pasien atau memanggil nama pasien dengan suara keras.
Selanjutnya cek apakah pasien masih bernapas dan jantungnya masih berdetak. Ada beberapa cara untuk memeriksa pernapasan pasien, yaitu:
Bila orang tersebut tidak merespon dan tidak bernapas, atau hanya terengah-engah, segera hubungi darurat medis.
Berikut ini caranya:
Lantas, berapa kali tekanan dada CPR harus kamu berikan? Tekanan atau kompresi dada pada CPR perlu kamu lakukan dengan frekuensi 2 tekanan per detik, atau sebanyak 100-120 tekanan per menit. Lakukan hal ini secara berulang dan biarkan dada melambung kembali (mundur) setelah setiap dorongan.
Lanjutkan kompresi dada sampai ada tanda-tanda gerakan atau sampai tenaga medis darurat mengambil alih.
Bila kamu sudah terlatih dalam CPR, lanjutkan kompresi dada dengan membuka jalan napas dan menyelamatkan pernapasan pasien. Caranya, letakkan masing-masing tangan pada dahi dan dagu pasien, lalu angkat dagu pasien secara perlahan hingga kepala mendongak ke atas.
Bila saluran napas pasien sudah terbuka, tapi masih belum ada tanda-tanda pernapasan, kamu bisa memberikan napas buatan. Caranya, tutup hidung pasien dengan menjepitnya dengan jari tangan.
Tarik napas secara normal, lalu rapatkan mulut kamu ke mulut korban. Tiupkan udara dari mulut kamu sebanyak dua kali dan perhatikan apakah dada pasien bergerak terangkat ke atas. Bila dada tidak terangkat, coba perbaiki posisi leher dan periksa apakah ada yang menghambat jalur napasnya.
Penting untuk dipahami bahwa jika kamu belum terlatih atau belum menguasai prosedur CPR, lakukan kompresi dada saja (hands only CPR). Jangan memberikan napas buatan. Selain dengan CPR, Ini Cara Penanganan Henti Jantung.
Sebelum melakukan CPR, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan. Kamu bisa menggunakan singkatan “DR’S” untuk membantu kamu mengingatnya:
Pastikan kamu dan pasien berada di lokasi yang aman untuk memberi pertolongan. Misalnya, jika pasien kamu temukan di tengah jalan, pindahkan ke trotoar atau pinggir jalan yang aman.
Periksa tingkat kesadaran pasien henti jantung, dengan cara memanggil atau menepuk-nepuk bahunya. Bila tidak ada respon, periksa apakah pasien masih bernapas. Selanjutnya, periksa denyut nadi di pergelangan tangan atau sisi leher pasien, untuk mengetahui apakah jantung masih berdetak.
Bila tidak ada respon, segera panggil ambulans, atau minta tolong pada orang di sekitar.
Setelah melakukan beberapa langkah di atas, barulah lakukan prosedur CPR.
Itulah pembahasan mengenai prosedur CPR sebagai pertolongan pertama untuk henti jantung. Ini adalah kemampuan yang bisa kamu pelajari, tidak hanya petugas medis saja. Dengan mempelajari tindakan pertolongan ini, kamu mungkin bisa menyelamatkan nyawa orang terkasih yang tiba-tiba mengalami henti jantung.
Ingat, tetaplah tenang saat melakukan CPR.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna