Manis adalah rasa pertama yang disukai oleh anak-anak sejak dilahirkan. Karbohidrat merangsang pelepasan zat kimia di otak untuk menghasilkan zat serotonin untuk menimbulkan rasa bahagia. Selain itu, gula juga merangsang pelepasan endorfin yang menghasilkan respons tenang dan rileks pada tubuh. Maka dari itu, anak-anak rentan mengalami kecanduan makanan manis karena kerap merasa bahagia setelah memakannya.
Namun, terlalu banyak makan makanan manis bisa berdampak negatif bagi kesehatan tubuh Si Kecil. Beberapa masalah yang dapat terjadi, antara lain meningkatkan risiko overweight (berat badan berlebih), obesitas, karies gigi, hingga diabetes melitus tipe-2. Oleh karena itu, ibu perlu mencari cara untuk mencegah kecanduan manis pada anak.
Berikut ini lima tips mencegah kecanduan manis pada anak yang bisa dicoba:
Jika ibu dan pasangan gemar makan makanan manis di depan Si Kecil, ada kemungkinan ia juga akan melakukan hal yang sama. Ini karena di masa tumbuh kembangnya, Si Kecil akan belajar lewat meniru, termasuk tentang pola makan yang ia lihat di sekitarnya. Jadi, agar Si Kecil tidak kecanduan manis, ibu bisa memberikan contoh tentang pola makan yang sehat di depannya.
Cara lain untuk menghindari terjadinya kecanduan makanan manis pada anak adalah dengan membatasi konsumsinya. Ibu bisa melakukan beragam cara untuk melakukannya, antara lain memberikan makanan manis dalam porsi kecil, mengombinasikan makanan manis yang Si Kecil suka dengan zat gizi lain (seperti: mencampurkan cokelat dengan pisang), hingga mengecek kadar gula pada setiap makanan dan minuman yang dikonsumsi anak.
Buah mengandung gula alami yang tentu saja lebih baik dibanding gula buatan. Oleh sebab itu, menyediakan serta mendorong Si Kecil untuk lebih banyak makan buah dan sayuran di rumah bisa menjadi salah satu cara untuk mencegah kecanduan makanan manis. Buah dan sayuran juga mengandung banyak nutrisi (seperti: serat, vitamin, dan mineral), sehingga baik untuk kesehatan Si Kecil. Agar anak lebih semangat, ibu bisa menyediakan buah-buahan yang disukainya.
Sebisa mungkin, jangan memberikan hadiah berupa makanan manis pada Si Kecil. Sebab, sebuah studi menyebutkan bahwa dengan menghadiahkan makanan manis pada anak, misalnya permen, bisa meningkatkan risiko anak untuk mengalami kecanduan pada makanan manis. Jadi, dibanding menghadiahkan makanan manis, ibu bisa menggantinya dengan makanan yang lebih sehat atau memberikan suatu benda yang benar-benar diinginkannya.
Daripada Si Kecil membeli makanan manis dalam kemasan, sebaiknya ibu membuat hidangan manis sendiri di rumah. Ajak anak untuk membuat kue favoritnya sambil mengajarinya tentang makanan sehat dan konsumsi hidangan manis yang perlu dibatasi. Dengan menjelaskan dampak buruk dari terlalu banyak makan manis, anak jadi paham alasan makanan tersebut harus dibatasi. Mencampur beberapa makanan lainnya, seperti kacang atau buah ke dalam kue dapat memastikan Si Kecil mendapatkan gizi yang baik dari makanannya.
Setelah mengetahui beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kecanduan makanan manis pada anak, diharapkan orangtua lebih bijak untuk memberikan camilan pada anak. Tentu setiap orangtua ingin anaknya tetap sehat dan bugar tanpa perlu mengalami masalah pada tubuhnya. Dengan memastikan Si Kecil mendapatkan asupan makanan yang sehat dan bergizi, tentu keinginan tersebut dapat terpenuhi.
Sumber: Halodoc.com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna