Perlu diingat bahwa pola makan yang tidak sehat bisa menyebabkan kerusakan hati. Jika kamu terlalu banyak mengonsumsi makanan berminyak, berlemak, manis, atau berkalori tinggi, berat badan akan bertambah dan lemak akan mulai menumpuk di hati.
Hati yang berlemak berkontribusi mengembangkan sirosis atau jaringan parut hati. Lemak di hati juga bisa mengganggu efektivitas hati yang menargetkan virus hepatitis. Berikut ini makanan yang perlu dihindari pengidap hepatitis:
Gluten bisa menyebabkan radang. Ketidakmampuan hati untuk mencerna dan memproses gluten dengan baik bisa mengakibatkan peradangan kronis yang menyebabkan sindrom “usus bocor”.
Hal ini memungkinkan racun dan organisme patogen menyusup ke dalam darah dan hati. Dampak jangka panjang dari hal ini adalah penyakit hati berlemak, gangguan yang bisa berkembang menjadi penyakit hati lain yang lebih serius.
Tubuh tidak mendapatkan sumber nutrisi yang baik dari junk food. Makanan junk food mengandung semua zat yang harus dihindari, termasuk lemak, gula, kalori kosong, bahan kimia, dan zat aditif.
Tepung putih yang diputihkan sudah diproses secara kimia. Banyak vitamin dan mineral yang hilang selama proses tersebut (sekitar 78 persen). Ketika kamu mengonsumsi produk yang diubah secara kimiawi, tubuh membutuhkan vitamin dan mineral tambahan untuk memproses dan memanfaatkannya. Sebagai gantinya, cobalah gunakan tepung serbaguna bebas gluten atau tepung gandum utuh bebas gluten.
Minyak terhidrogenasi (dimurnikan) adalah produk lain yang sulit ditangani oleh hati. Ini termasuk semua jenis minyak atau lemak yang mengeras saat dingin. Pilihan yang baik adalah minyak biji rami atau minyak zaitun murni.
Makanan susu atau produk susu sangat sulit dicerna. Pengidap hepatitis lebih rentan terhadap pertumbuhan bakteri usus kecil yang berlebihan dibandingkan orang yang memiliki hati yang sehat. Perlu diketahui, semakin banyak dokter mengakui bahwa produk susu bisa menyebabkan pertumbuhan berlebih bakteri usus kecil yang memperburuk masalah pencernaan pada pengidap hepatitis.
Minuman ini mengandung gula pekat yang tinggi. Gula adalah pengganggu bagi hati, menekan proses pencernaan, menekan pankreas, dan memberi makanan untuk virus hepatitis C. Jika minum jus, pastikan untuk membuatnya sendiri tanpa pemanis tambahan. Namun akan lebih baik untuk memakan buah secara langsung.
Pemanis buatan sangat sulit untuk diproses oleh hati, menambah beban tambahan pada hati. Selain pemanis buatan, sirup jagung fruktosa tidak baik untuk hati, begitu juga dengan gula. Jika kamu memakannya, sebaiknya batasi jumlahnya.
Seperti diketahui, makanan olahan mengandung zat yang tidak alami, pengawet, dan zat yang diolah secara kimia. Tentu saja makanan ini tidak sehat untuk siapapun, apalagi pengidap hepatitis.
Sumber: Halodoc.com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna