“Ada pantangan makanan yang kudu dihindari pengidap kanker lambung supaya kondisinya tidak bertambah parah. Beberapa diantaranya adalah makanan berpengawet dan tinggi garam.”
Kanker lambung terbentuk ketika sel-sel di bagian lambung mengalami perubahan DNA dan berkembang secara tidak terkendali. Untuk mencegah penyebaran sel kanker, pengidapnya kudu mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat.
Contohnya dengan memperbanyak konsumsi sayur dan buah serta menjaga berat badan tetap ideal. Ada juga jenis makanan yang pantang untuk dikonsumsi karena bisa memperburuk kondisi kanker.
Melansir dari American Cancer Society, pengidap kanker lambung pantang mengonsumsi daging merah seperti sapi, kambing, domba dan babi. Daging merah cenderung tinggi kandungan lemak jenuhnya sehingga bisa memperparah penyakit kanker. Selain daging merah, daging olahan seperti sosis, daging kalengan dan daging yang dikeringkan juga pantang dikonsumsi.
Contoh lain yang tidak dianjurkan adalah makanan yang diasap dan diasinkan untuk mengawetkannya. Kandungan garam dan pengawet yang cukup tinggi dapat melukai lapisan perut. Jadi, batasi makanan yang diasap dan diasamkan, misalnya daging asap dan ikan asin.
Perubahan DNA pada sel-sel lambung bisa dipicu oleh berbagai faktor, seperti:
Kanker perut umumnya menyasar orang di atas 55 tahun. Mayoritas pengidap kanker lambung adalah lansia berusia 60 hingga 70 tahun. Menurut para ahli, seseorang lebih rentan terpapar zat apapun atau melakukan kebiasaan yang tidak sehat seiring bertambahnya usia.
Misalnya, seperti paparan racun, atau paparan sinar matahari dari waktu ke waktu. Ada juga kebiasaan merokok, pola makan yang tidak tepat, dan faktor-faktor yang bisa meningkatkan risiko terkena kanker. Nah, paparan ini dapat menyebabkan perubahan atau mutasi pada DNA. Menurunnya daya tahan tubuh seiring bertambahnya usia juga termasuk faktor penyumbangnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Massachusetts Institute of Technology mengungkapkan jika pria dua kali berisiko terkena kanker lambung ketimbang wanita. Alasannya, hormon estrogen pada wanita mampu melindungi organ lambung dari peradangan, yang berujung pada kanker.
Helicobacter pylori atau yang bisa juga disebut dengan H. pylori adalah salah satu jenis bakteri yang memicu peradangan lambung atau luka pada lambung. Keduanya kondisi tersebut adalah penyebab utama kanker lambung.
Potensi kanker lambung semakin meningkat pada individu yang punya riwayat keluarga mengidap kanker lambung. Selain itu, kelainan genetik bawaan lahir, seperti sindrom Lynch, kanker payudara dan ovarium herediter juga meningkatkan risiko kanker lambung.
Sering mengonsumsi makanan tinggi garam, makanan yang diawetkan, dan diolah dengan pengasapan meningkatkan risiko kanker lambung. Guna menurunkan risikonya, ganti makanan tersebut dengan sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian dan kacang-kacangan.
Seseorang yang pernah menjalani operasi perut untuk mengatasi anemia pernisiosa atau aklorhidria lebih berisiko mengalami kanker lambung. Anemia pernisiosa terjadi ketika perut tidak mampu menyerap vitamin B12 dari makanan yang dikonsumsi.
Hal tersebut menyebabkan penurunan sel darah merah secara drastis. Sedangkan aklorhidria terjadi ketika tidak ada asam klorida dalam cairan lambung yang membantu mencerna makanan.
Kelebihan lemak dapat meningkatkan produksi hormon dalam tubuh. Peningkatan hormon ini memicu sinyal untuk memproduksi lebih banyak sel. Akibatnya, pertumbuhan sel yang berlebihan memicu munculnya kanker.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.