"Meski tidak secara langsung, ada beberapa makanan penyebab usus buntu. Ini termasuk makanan pedas dan yang rendah serat.”
Mengetahui apa saja makanan penyebab usus buntu sangat penting. Meski tidak selalu jadi penyebab utama, beberapa makanan dan minuman dapat meningkatkan risiko kamu mengalami radang usus buntu atau apendisitis.
Penyakit usus buntu adalah peradangan pada usus buntu atau apendiks. Seseorang dapat mengalaminya karena berbagai faktor, seperti infeksi cacing atau parasit, usus tersumbat oleh feses, cedera di bagian perut, dan pembesaran kelenjar getah bening di dinding saluran cerna.
Selain itu, konsumsi jenis makanan tertentu juga dapat memicu terjadinya peradangan pada usus buntu.
Usus buntu adalah kondisi ketika terjadi peradangan atau inflamasi pada bagian paling ujung dari usus besar. Penyebabnya beragam, dan makanan sering juga jadi pemicu terjadinya penyakit ini.
Meski begitu, perlu kamu ingat bahwa makanan bukanlah penyebab langsung dari usus buntu. Beberapa makanan dapat mengganggu kinerja sistem pencernaan, hingga akhirnya menyebabkan masalah pencernaan seperti sakit perut dan sembelit.
Nah, masalah pencernaan itulah yang secara tidak langsung memengaruhi munculnya penyakit usus buntu. Berikut ini beberapa makanan dan minuman yang perlu kamu waspadai:
Biji cabai atau paprika dalam makanan pedas berpotensi menyebabkan usus buntu. Sebab, biji yang tidak hancur dapat memicu penyumbatan di usus, yang dalam jangka panjang menyebabkan peradangan di usus buntu.
Efek dari makanan pedas memang tidak langsung terasa dan menyebabkan penyakit usus buntu. Namun, ini bisa memicu sakit perut dan gangguan pencernaan yang jadi gejala usus buntu.
Meski begitu, rasa nyeri akibat usus buntu akan berbeda dengan sakit perut biasa. Selain di bagian perut kanan bawah, ini juga dapat menyebabkan rasa nyeri di area tulang dada dan pusar, serta mual.
Makanan rendah serat juga bisa jadi penyebab usus buntu. Salah satunya adalah makanan cepat saji atau junk food. Meski tidak menyebabkan secara langsung, makanan seperti ini dapat memicu sembelit.
Sembelit adalah gangguan pencernaan yang membuat kamu sulit buang air besar, karena feses yang mengeras. Pengerasan tekstur feses dapat memicu terjadinya penyumbatan di usus dan peradangan pada usus buntu.
Oleh karena itu, sangat penting untuk mengonsumsi makanan tinggi serat setiap harinya. Misalnya sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan.
Penyumbatan pada usus juga bisa terjadi karena makanan yang tidak bisa halus saat kamu mengunyahnya. Potongan makanan yang tidak halus ini bisa memblokir rongga di sepanjang usus buntu.
Hal inilah tersebut dapat memicu peradangan, pembengkakan dan pembentukan nanah. Selain itu, potongan makanan ini juga dapat memicu perkembangan bakteri di dalam usus. Jika tidak segera dapat penanganan, ini bisa menyebabkan usus buntu pecah dan menyebarkan bakteri ke seluruh tubuh.
Selain berbagai makanan tadi, ada juga minuman yang bisa jadi penyebab tidak langsung usus buntu. Salah satunya adalah minuman beralkohol. Minuman ini dapat melukai usus dan lama-kelamaan bisa menyebabkan usus mengalami peradangan yang berujung pada penyakit usus buntu.
Berbagai produk olahan susu juga dapat meningkatkan risiko usus buntu secara tidak langsung. Sebab, makanan ini cenderung menyulitkan sistem pencernaan. Jika kamu konsumsi berlebihan, ini akan memicu penumpukan sisa makanan di dalam usus, yang menyebabkan peradangan.
Sumber: haloodc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.