Untuk sebagian orang yang terlalu kurus, menambah berat badan bukanlah hal yang mudah. Nah, bila Anda mengalaminya, ada cara cepat menaikkan berat badan yang bisa dilakukan. Dengan begitu, berat badan ideal pun dapat Anda wujudkan.
Berat badan ideal ditentukan melalui perhitungan indeks massa tubuh (IMT). Berat badan yang ideal memiliki IMT sebesar 18,5–24,9. Seseorang dikatakan kekurangan berat badan atau underweight apabila menunjukkan angka di bawah 18,5.
Sama seperti kelebihan berat badan, kekurangan berat badan juga dapat memicu masalah kesehatan, mulai dari menurunkan kekebalan tubuh, mengganggu tingkat kesuburan, serta meningkatkan risiko terjadinya penyusutan massa otot dan tulang seiring bertambahnya usia. Oleh karena itu, memiliki berat badan ideal sangatlah penting untuk kesehatan.
Meski mencapai berat badan ideal bisa menjadi tantangan tersendiri bagi orang yang underweight, tetapi ada beberapa cara mudah untuk menaikkan berat badan dengan cepat, yaitu:
Salah satu kunci untuk menaikkan berat badan dengan cepat adalah surplus kalori, artinya asupan kalori lebih banyak daripada kebutuhan kalori sebenarnya. Tambahkan asupan kalori sekitar 700–1000 kalori dari total kebutuhan kalori harian.
Beberapa sumber makanan tinggi kalori yang bisa dikonsumsi meliputi keju, alpukat, granola, kacang almond, dan daging tanpa lemak. Cobalah untuk tetap membatasi makanan tinggi lemak jenuh dan gula, seperti makanan cepat saji, untuk menghindari penyakit seperti diabetes dan kolesterol tinggi.
Orang yang kekurangan berat badan tetap perlu berolahraga secara rutin untuk meningkatkan massa otot. Ini karena bertambahnya massa otot juga akan meningkatkan berat badan.
Agar berat badan bertambah, lakukan olahraga yang fokus pada kekuatan otot setidaknya 2–3 hari dalam seminggu. Salah satu contoh olahraga untuk menambah berat badan adalah angkat beban.
Asupan protein baik untuk meningkatkan massa otot. Anda dapat mengonsumsi asupan protein sebanyak 2–3,5 gram protein per kilogram berat badan setiap harinya.
Beberapa jenis makanan berprotein tinggi yang dapat dikonsumsi adalah daging, ikan, telur, kacang-kacangan, dan biji-bijian. Anda juga bisa mengonsumsi susu jenis whey protein untuk menambah asupan protein.
Cara cepat menaikkan berat badan lainnya adalah makan sebelum tidur. Makan sebelum tidur dapat menambah berat badan karena metabolisme tubuh melambat saat tidur. Hal ini memungkinkan kalori yang masuk disimpan oleh tubuh sebagai lemak.
Namun, cara ini mungkin tidak cocok bila Anda menderita GERD, sebab gejala GERD bisa kambuh akibat kebiasaan makan sebelum tidur.
Selain dari makanan, Anda juga bisa mendapatkan tambahan kalori dari minuman. Pilihlah susu sapi atau jus buah tanpa tambahan gula agar berat badan cepat naik. Hindari minuman kemasan yang tinggi gula atau pemanis buatan karena dapat meningkatkan risiko terkena penyakit, seperti diabetes.
Cara lain untuk menaikkan berat badan lebih cepat adalah dengan makan menggunakan piring besar. Cara ini digunakan agar Anda merasa makan hanya sedikit dan akhirnya terdorong untuk makan lebih banyak.
Bila dilakukan secara tepat, semua cara cepat menaikkan berat badan di atas umumnya bisa meningkatkan berat badan Anda hingga 1–1,2 kg per bulan.
Semua langkah tersebut perlu dilakukan secara konsisten agar berhasil. Jangka waktu yang diperlukan setiap orang untuk mendapatkan berat badan ideal pun berbeda-beda, tergantung kondisi tubuh masing-masing individu. Oleh karena itu, jangan patah semangat untuk mendapatkan berat badan ideal, ya.
Jika ingin mengetahui lebih jauh cara cepat menaikkan berat badan, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter. Nantinya, dokter dapat membantu Anda menerapkan strategi makan dan aktivitas fisik yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
Sumber: alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.