Cordyceps militaris merupakan jamur yang tumbuh di badan ulat bulu. Bentuknya panjang menyerupai jari dengan warna cokelat atau jingga. Di pasaran, jamur ini lebih banyak dijual dalam bentuk yang sudah dikeringkan.
Jamur Cordyceps militaris yang sudah kering biasanya digunakan sebagai bahan tambahan berbagai masakan, seperti sup atau bubur. Ada pula yang menjualnya dalam bentuk serbuk yang bisa langsung dinikmati sebagai teh. Jamur ini juga kerap diolah menjadi obat herbal berbentuk tablet atau kapsul.
Kandungan antioksidan dan antiradang yang berada di dalamnya dipercaya membawa beragam manfaat untuk kesehatan. Bahkan, jamur ini telah lama digunakan sebagai pengobatan tradisional di Cina.
Ada beragam manfaat jamur Cordyceps militaris yang dapat Anda peroleh, yaitu:
Jamur Cordyceps militaris dipercaya dapat mengobati berbagai penyakit yang berkaitan dengan jantung. Masyarakat Cina telah lama menggunakan jamur ini untuk meredakan gangguan irama jantung atau aritmia.
Cordyceps militaris juga dapat menurunkan kadar kolesterol jahat yang dapat meningkatkan risiko terkena penyakit jantung. Selain itu, kandungan adenosin dalam jamur ini juga dipercaya efektif untuk melindungi jantung dari kerusakan dan mendukung kinerja jantung untuk memompa darah.
Namun, berbagai manfaat tersebut perlu dikaji lebih lanjut melalui penelitian klinis. Pasalnya, sejauh ini penelitian baru dilakukan pada hewan, bukan manusia.
Manfaat jamur Cordyceps militaris lainnya adalah mencegah kambuhnya asma. Ekstrak jamur ini diketahui baik untuk mencegah penyempitan saluran napas yang terjadi ketika asma menyerang.
Hal ini berkaitan erat dengan senyawa alami dalam Cordyceps militaris yang bersifat antiradang dan imunomodulator, yaitu zat yang bisa mengontrol reaksi sel-sel imun.
Cordyceps militaris juga dapat dikonsumsi sebelum olahraga untuk meningkatkan performa dan stamina. Jamur ini dipercaya dapat meningkatkan produksi molekul adenosin trifosfat (ATP), salah satu bentuk energi yang dapat mendukung kinerja otot dan mengatasi kelelahan otot.
Jamur Cordyceps militaris juga dapat meningkatkan stamina dan performa seksual bagi pria. Sebuah penelitian yang dilakukan pada hewan mengungkapkan bahwa kandungan cordicepyn dalam jamur ini mampu meningkatkan gairah seksual, stamina saat berhubungan intim, bahkan kualitas sperma.
Selain itu, jamur ini juga dianggap efektif untuk menghindari gangguan disfungsi ereksi.
Manfaat jamur Cordyceps militaris selanjutnya adalah mengatasi diabetes tipe 2. Jamur ini dipercaya memiliki kemampuan untuk meniru efek hormon insulin, sehingga dapat menjaga kadar gula darah tetap stabil.
Namun, penelitian ini masih dilakukan pada hewan. Oleh karena itu, diperlukan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan efektivitasnya pada manusia.
Salah satu efek terapi kanker yang sering dialami penderitanya adalah leukopenia, yaitu kadar sel darah putih dalam tubuh di bawah batas normal sehingga menyebabkan penurunan imunitas tubuh dan membuat penderitanya rentan terkena infeksi.
Salah satu studi mengungkapkan bahwa jamur Cordyceps militaris dapat mengurangi efek leukopenia ini. Namun, studi tersebut baru dilakukan pada hewan. Oleh karena itu, masih perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk memastikan efektivitasnya pada manusia.
Manfaat Cordyceps militaris untuk kesehatan memang banyak. Namun, bila Anda ingin mengonsumsinya secara rutin tapi sedang menjalani pengobatan penyakit tertentu, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter lebih dulu. Hal ini bertujuan untuk mencegah interaksi obat.
Pasalnya, jamur Cordyceps militaris dapat mengurangi efektivitas obat pengencer darah dan obat imunosupresan. Selain itu, wanita hamil atau ibu menyusui juga perlu menghindari konsumsi jamur ini karena belum diketahui keamanannya.
Sumber: alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.