“AIDS adalah fase lanjutan dari HIV. Gejalanya dapat berupa mual dan muntah, keringat dingin, demam, batu kering dan luka sariawan pada mulut, anus atau area kelamin.”
AIDS adalah stadium akhir dari HIV. Prosesnya terjadi dalam kurun waktu 8 hingga 10 tahun. Di tahap ini, kemampuan tubuh guna melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya. Dengan kata lain, harapan hidup pengidapnya sudah semakin pendek.
Pengidap AIDS dapat bertahan hidup menggunakan perawatan berupa obat-obatan. Kisaran waktunya bisa berbeda-beda. Umumnya hanya berkisar 3 tahun saja, karena tubuh sudah tidak mampu melindungi sel dan jaringan yang sehat.
AIDS menyebabkan sistem kekebalan tubuh rusak parah. Di fase ini, pengidap lebih rentan rentan mengembangkan penyakit yang biasanya tidak memengaruhi orang dengan sistem imun yang baik. Ini disebut dengan infeksi atau kanker oportunistik.
Adapun gejanya, meliputi:
Proses diagnosis dilakukan berdasarkan gejala yang dialami oleh pengidap diikuti dengan pemeriksaan penunjang. Tujuannya adalah mendeteksi adanya antibodi terhadap virus dan jumlah sel CD4.
Tes pertama adalah pemeriksaan enzyme immunoassay (EIA). Jika hasil pemeriksaannya positif, prosedur akan dilanjutkan dengan Western Blot guna memastikan kondisi. Ini adalah metode guna mendeteksi protein pada sampel jaringan.
Orang dengan sistem kekebalan tubuh yang normal memiliki sel CD4 berkisar 500 hingga 1500. Sementara pada pengidap AIDS, mereka sudah mengalami penurunan jumlah, bahkan hilang sepenuhnya.
Adapun, pemeriksaan penunjang lain yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui infeksi oportunis yang menyerang pengidap. Beberapa jenisnya, yakni tuberkulosis (TBC), pneumonia atau kanker.
Hingga kini belum ada perawatan yang mampu menyembuhkan AIDS. Sebab, mereka sudah kehilangan kekebalan tubuh sepenuhnya, sehingga tak ada lagi yang mampu mendukung keberhasilan pengobatan.
Pengobatan hanya bertujuan untuk memperpanjang harapan hidup para pengidap. Adapun beberapa jenis obat yang digunakan guna menekan penyebaran virus di dalam tubuh mereka, yakni:
Obat-obatan tersebut biasanya dikombinasikan satu sama lain. Terkait dengan jenisnya, ini akan tergantung dari masing-masing pengidap dan seberapa parah gangguan yang mereka alami.
Proses pengobatannya juga harus dilakukan seumur hidup dan diminum secara teratur di jam yang sama setiap hari. Selain itu, pengidap juga wajib melakukan pemeriksaan rutin guna mengubah dosis obat jika diperlukan.
Sementara efek samping dari penggunaan obat-obatan di atas, yakni:
Guna mencegah paparan infeksi HIV yang dapat berujung pada AIDS, disarankan untuk menerapkan perilaku seks aman menggunakan kondom. Silakan buat janji medis jika menemukan gejala awal berupa sakit kepala, demam, nyeri sendi, lelah dan penurunan nafsu makan.
Langkah tepat perawatan dapat mencegah perburukan gejala HIV menjadi AIDS. cara ini juga dapat meningkatkan harapan hidup para pengidap.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.