Skrining TB dilakukan sebagai upaya untuk deteksi dini penyakit TB. Ada beberapa kelompok yang perlu mendapatkan skrining TB, mulai dari orang dengan riwayat kontak langsung dengan penderita, orang yang tinggal di lingkungan padat penduduk, hingga pekerja kantoran,
Tuberkulosis (TB) merupakan penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit TB sangat mudah menular melalui percikan ludah (droplet) penderita TB yang batuk atau bersin.
Infeksi bakteri TB bisa menyerang hampir ke seluruh bagian tubuh, termasuk paru-paru dan jaringan atau organ di luar paru, seperti otak, selaput meningen, kelenjar limfa, ginjal, hingga tulang.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada beberapa kelompok orang yang perlu mendapatkan skrining TB. Berikut ini adalah kelompok-kelompok yang kemungkinan perlu melakukan skrining TB:
Meski begitu, perlu tidaknya skrining akan ditentukan berdasarkan hasil kuesioner khusus yang akan diberikan oleh petugas kesehatan. Kuesioner ini berisi pertanyaan untuk melihat seberapa besar risiko pasien terinfeksi TB dan apakah pasien memerlukan skrining TB.
Skrining sebagai upaya penanggulangan TB bisa dilakukan pada orang dewasa dan anak-anak. Pada orang dewasa, setelah melakukan anamnesis atau tanya jawab, akan dilakukan serangkaian tes berikut ini:
Tes dahak atau BTA menggunakan sampel dahak untuk mendeteksi bakteri TB. Dokter akan memberikan wadah khusus yang sudah disteril untuk menampung dahak.
Dahak yang diperlukan dalam pemeriksaan BTA diambil sewaktu, yaitu dahak pertama yang diambil saat berkunjung ke fasilitas kesehatan, serta yang diambil di pagi hari, yaitu dahak tampungan di pagi hari segera setelah bangun tidur. Sampel dahak tersebut kemudian dibawa ke faskes, baik itu puskesmas atau rumah sakit.
Agar lebih mudah mengeluarkan dahak, ada beberapa tips yang bisa dilakukan, yaitu:
Bila kesulitan mengeluarkan dahak, dianjurkan untuk menghirup uap hangat dari air panas atau ketika mandi dengan air panas. Namun, lakukanlah dengan hati-hati agar kulit tidak mengalami luka bakar.
Bila dari hasil tes dahak ditemukan bakteri TB, maka orang tersebut didiagnosis menderita TB dan perlu mendapatkan penanganan.
Foto Rontgen dada juga dilakukan sebagai bagian skrining TB. Skrining dengan Rontgen dada bisa dilakukan oleh orang-orang di lingkungan yang berisiko terinfeksi TB, seperti asrama dan lapas, serta kelompok orang tertentu, seperti ODHA (orang dengan HIV/AIDS) atau penderita diabetes melitus.
Sama seperti pada orang dewasa, skrining TB pada anak-anak juga dilakukan dengan melakukan tes dahak dan foto Rontgen. Namun, yang membedakan adalah anak-anak juga perlu menjalani beberapa tes berikut ini:
Pada tes ini, dokter akan menyuntikkan sedikit tuberkulin, yaitu protein yang mengandung bakteri TBC, ke kulit lengan bawah. Setelah itu, kulit yang telah mendapat suntikan ini akan dipantau reaksinya selama 48–72 jam dan selanjutnya dilakukan penilaian.
Setelah menjalani tes Mantoux, anak akan menjalani tes dahak dan foto Rontgen. Selanjutnya, dokter juga akan melakukan skoring TB. Jumlah skor yang didapat bisa menjadi landasan dokter untuk menentukan terapi pada anak.
Sistem skoring untuk mendiagnosis TB anak adalah sebagai berikut:
Parameter | 0 | 1 | 2 | 3 | Skor |
Kontak TB | Tidak jelas | - | Laporan keluarga, BTA negatif atau BTA tidak jelas, BTA tidak tahu | BTA (+) | |
Uji tuberkulin (tes Mantoux) | Negatif | - | - | Positif (≥10 mm atau ≥5 mm pada imunokompromais) | |
Berat badan/keadaan gizi | - | BB/TB<90% atau BB/U<80% | Klinis gizi buruk atau BB/TB<70% atau BB/U<60% | - | |
Demam yang tidak diketahui penyebabnya | - | ≥2 minggu | - | - | |
Batuk kronis | - | ≥3 minggu | - | - | |
Pembesaran kelenjar limfe leher, ketiak, lipat paha | - | ≥1 cm, >1, tidak nyeri | - | - | |
Pembengkakan tulang/sendi panggul, lutut, falang | - | Ada pembengkakan | - | - | |
Foto toraks | Normal/ kelainan tidak jelas | Gambaran sugestif TB | - | - | |
Skor total |
Penyakit TB harus dideteksi sejak dini dan diobati sampai tuntas. Hal ini karena TB merupakan penyakit yang mudah menular, berisiko resisten terhadap pengobatan, serta bisa menyebabkan berbagai komplikasi dan kematian.
Semakin cepat terdeteksi, semakin tinggi pula peluangnya kesembuhannya. Oleh karena itu, bila ada kecurigaan bahwa Anda terinfeksi TB, segeralah periksakan diri ke dokter. Dokter akan melakukan skrining TB bila memang dinilai perlu dan memberikan pengobatan sesuai kondisi Anda.
Sumber: alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.