Pipi yang terlihat tembam sering kali menurunkan rasa percaya diri. Namun, Anda tidak perlu khawatir, karena ada beragam cara meniruskan pipi yang dapat dilakukan, mulai dari senam wajah hingga membatasi konsumsi makanan tertentu.
Pipi chubby atau tembam sering kali membuat seseorang tidak percaya diri, terutama pada wanita. Hal ini membuat banyak wanita yang mencari berbagai cara meniruskan pipi untuk mengubah penampilannya.
Untungnya, ada beragam cara yang dapat mendukung pipi menjadi lebih tirus sehingga dapat menambah kepercayaan diri pemilik pipi tembam.
Berikut ini adalah beragam cara meniruskan pipi yang dapat Anda lakukan:
Senam wajah diketahui dapat mengencangkan otot wajah, sehingga bisa menjadi salah satu cara meniruskan pipi yang efektif. Bahkan, tindakan ini dinilai bisa memperlambat proses penuaan kulit.
Hal tersebut didasarkan pada hasil studi yang menyatakan bahwa senam wajah yang dilakukan sebanyak 2 kali sehari selama 8 minggu bisa memperlancar aliran darah dan menguatkan otot-otot wajah, khususnya pipi.
Kelebihan lemak di wajah umumnya merupakan hasil dari kelebihan lemak pada tubuh. Oleh karena itu, menurunkan berat badan bisa menjadi salah satu cara efektif untuk meniruskan pipi.
Untuk menurunkan berat badan, Anda dapat melakukan diet sehat serta melakukan latihan fisik, seperti olahraga kardio atau aerobik. Ini karena beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga kardio dapat meningkatkan pembakaran lemak pada tubuh, termasuk area pipi.
Air putih memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan tubuh dan bisa menjadi salah satu cara menghilangkan lemak pada wajah. Pasalnya, penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi air putih bisa membuat tubuh merasa kenyang lebih lama sehingga Anda pun terhindar dari makan secara berlebihan.
Konsumsi air putih yang cukup juga dapat meningkatkan metabolisme, sehingga jumlah kalori yang dibakar setiap harinya lebih banyak dan tubuh akan mengalami penurunan berat badan. Dengan begitu, pipi pun akan terlihat lebih tirus.
Makanan yang mengandung karbohidrat olahan, seperti kue, kerupuk, dan pasta, merupakan penyebab utama tubuh mengalami kenaikan berat badan dan penumpukan lemak.
Meski tidak ada penelitian yang membuktikan langsung efek karbohidrat olahan pada lemak wajah, mengurangi asupan makanan tersebut dapat meningkatkan penurunan berat badan secara keseluruhan. Dengan berat badan tubuh yang menurun, pipi juga diharapkan lebih tirus.
Cara meniruskan pipi selanjutnya adalah tidur yang cukup. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa program diet atau penurunan berat badan lebih banyak berhasil pada orang yang juga mencukupi waktu tidurnya.
Pasalnya, kurang tidur bisa menyebabkan produksi hormon kortisol berlebihan yang dapat meningkatkan nafsu makan sehingga berat badan akan sulit untuk turun.
Membatasi asupan garam juga bisa menjadi pilihan cara meniruskan pipi yang dapat Anda lakukan. Pasalnya, asupan natrium atau garam yang berlebih dapat menimbulkan efek bengkak pada tubuh, termasuk pipi. Oleh karena itu, mengurangi asupan garam bisa membuat pipi tampak lebih tirus.
Itulah beragam pilihan cara meniruskan pipi yang dapat Anda lakukan. Semua langkah sederhana tersebut memang memerlukan waktu yang cukup lama sampai terlihat hasilnya, sehingga diperlukan kesabaran dan kedisiplinan.
Bila ingin pipi terlihat tirus dengan cepat, Anda bisa memanfaatkan make up untuk membuat kontur di area pipi. Ada pula berbagai tindakan medis yang bisa meniruskan pipi secara instan, yaitu tanam benang, facelift, atau sedot lemak.
Jika Anda memilih cara meniruskan pipi dengan tindakan medis tersebut, dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan informasi yang jelas terkait persiapan, prosedur, maupun efek samping yang dapat timbul.
Sumber: alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.