Informasi Kesehatan

5 Cara Agar Haid Teratur yang Perlu Diketahui

5-cara-agar-haid-teratur-yang-perlu-diketahui-0-alodokter.jpg

Alergi Bulu Kucing, Kenali Gejala dan Penanganannya

Alergi bulu kucing merupakan reaksi alergi yang muncul…

Yuk, Coba Diet Tanpa Nasi Putih untuk Mengurangi Risiko Diabetes

Menjalani diet tanpa nasi putih disebut baik untuk…

Ini 5 Pantangan Makanan dan Minuman saat Mengalami Batuk Berdahak

“Selain menggunakan obat batuk berdahak, kamu juga bisa…

Mengubah pola hidup menjadi lebih sehat merupakan salah satu cara agar haid teratur. Cara tersebut dapat memengaruhi keseimbangan hormon tubuh, termasuk hormon yang bertanggung jawab dalam siklus menstruasi, sehingga haid menjadi teratur setiap bulannya.

Siklus menstruasi tidaklah sama pada setiap wanita. Bahkan pada wanita yang sama, siklus menstruasi bisa berubah. Pada umumnya, siklus menstruasi terjadi setiap 21–35 hari dengan periode menstruasi selama 2–7 hari. Wanita dikatakan mengalami haid yang tidak teratur jika siklus menstruasinya terus berubah, baik menjadi lebih cepat maupun lebih lambat.

Namun, bagi sebagian wanita, siklus menstruasi tidak teratur atau lebih panjang bisa saja terjadi pada beberapa tahun pertama haid. Seiring bertambahnya usia, siklus haid ini akan cenderung memendek dan lebih teratur, terlebih jika disertai dengan menerapkan beberapa cara agar haid teratur.

Beragam Cara Agar Haid Teratur

Jika Anda ingin siklus haid menjadi lebih teratur, beberapa langkah untuk mengubah pola hidup menjadi lebih sehat berikut ini bisa diterapkan:

1. Mengatur pola makan

Tak diragukan lagi jika asupan makanan memengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang mengatur siklus haid. Oleh karena itu, penting untuk memerhatikan makanan yang Anda konsumsi setiap hari sebagai cara agar haid teratur.

Usahakan untuk mencukupi asupan karbohidrat per hari, yaitu sekitar 45%–65% dari total asupan kalori harian. Hal ini karena kebutuhan karbohidrat yang tidak terpenuhi akan menyebabkan fungsi tiroid terganggu dan kadar hormon leptin dalam tubuh menurun. Padahal, keduanya berperan dalam mengatur hormon reproduksi.

Selain itu, cukupilah asupan serat sekitar 25–30 gram per hari dari makanan, seperti buah pir, apel, pisang, brokoli, wortel, gandum utuh, atau biji chia. Pastikan juga Anda mengonsumsi cukup lemak sehat dari kacang-kacangan atau ikan untuk mendukung hormon yang memengaruhi ovulasi.

Anda juga dianjurkan untuk mencukupi asupan folat sekitar 400 mikrogram per hari atau sesuai rekomendasi dokter. Hal ini karena folat berperan penting dalam melancarkan siklus menstruasi dan menjaga kesuburan.

2. Mempertahankan berat badan ideal

Obesitas atau kelebihan berat badan berisiko tinggi menyebabkan haid yang tidak teratur dan perdarahan berat saat menstruasi. Selain obesitas, kekurangan berat badan juga bisa menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur.

Mempertahankan berat badan ideal bisa menjadi salah satu cara agar haid teratur. Namun, sebelum memulai program penurunan atau penambahan berat badan untuk mencapai berat badan ideal, sebaiknya konsultasikan dengan dokter gizi terlebih dahulu untuk mendapatkan saran pola makan yang tepat dan sehat.

3. Rutin berolahraga

Melakukan olahraga rutin erat kaitannya dengan mempertahankan berat badan ideal, yang mana hal ini menjadi salah satu cara agar haid teratur. Selain itu, olahraga rutin juga direkomendasikan untuk mengatasi sindrom ovarium polikistik (PCOS), yaitu salah satu penyebab haid tidak teratur.

Salah satu jenis olahraga yang dapat Anda lakukan untuk melancarkan haid adalah yoga. Penelitian menunjukkan bahwa melakukan yoga sekitar 35–40 menit per harinya dapat memengaruhi hormon siklus menstruasi, sehingga haid menjadi lebih teratur. Selain yoga, olahraga pilates, renang, dan bersepeda juga baik untuk melancarkan haid.

4. Menerapkan kebiasaan tidur yang baik

Durasi tidur yang singkat diduga dapat memengaruhi siklus menstruasi dan membuat haid menjadi tidak teratur. Agar tidur lebih nyenyak dan berkualitas, Anda bisa menerapkan kebiasaan tidur yang baik dengan beberapa cara berikut ini:

  • Pastikan tidur dan bangun di waktu yang sama setiap harinya.
  • Hindari penggunaan perangkat elektronik, seperti ponsel, laptop, dan televisi, menjelang waktu tidur.
  • Hindari konsumsi makanan berat, kafein, dan minuman beralkohol sebelum tidur.
  • Ciptakan suasana kamar tidur yang nyaman dengan mematikan lampu dan mengatur suhu ruangan.
  • Batasi waktu tidur siang, yaitu sekitar 10–20 menit saja.

5. Mengurangi stres

Saat mengalami stres, tubuh akan melepaskan hormon kortisol dan hormon progesteron. Namun, pelepasan hormon progesteron yang bertujuan untuk mengurangi ketegangan dan kecemasan selama stres ini juga dapat memengaruhi siklus menstruasi.

Oleh karena itu, mengurangi stres sangat dianjurkan jika Anda mengalami siklus haid yang tidak teratur. Terdapat beberapa cara mengurangi stres yang bisa Anda lakukan agar haid kembali teratur, mulai dari latihan pernapasan, meditasi, hingga yoga.

Selain beberapa hal yang telah disebutkan di atas, cara agar haid teratur juga bisa dilakukan dengan mengonsumsi suplemen vitamin D, kayu manis, atau kunyit, serta menggunakan kontrasepsi hormonal.

Namun, konsultasikan dengan dokter terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk mengonsumsi suplemen agar dapat ditentukan dosis maupun jenis kontrasepsi hormonal yang sesuai dengan kondisi Anda.

Jika keluhan haid tidak teratur terus berlanjut setelah mencoba menerapkan cara agar haid teratur di atas, haid tidak teratur disertai gejala lain seperti perdarahan yang lebih banyak dari biasanya, atau haid berhenti tiba-tiba, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Nantinya, dokter akan menentukan penyebab haid tidak teratur dan memberikan pengobatan yang sesuai.

 

Sumber: alodokter. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.