Selain itu, kondisi ini juga bisa disertai dengan kulit gatal, melepuh, bertekstur keras atau lembek, serta mati rasa.
Proses Terjadinya Ice Burn dan Faktor Risikonya
Ice burn bisa terjadi ketika kulit terpapar langsung oleh benda dingin terlalu lama, misalnya kompres dingin dengan cara menempelkan es batu secara langsung ke kulit tanpa dibalut kain.
Paparan suhu dingin dalam waktu lama di tubuh bisa membuat aliran darah berkurang. Hal ini bisa membuat jaringan dan sel-sel tubuh yang kedinginan atau terkena ice burn menjadi rusak atau bahkan mati. Jika sudah parah, kondisi ini bisa menyebabkan frostbite.
Akibatnya, kulit terasa perih menyengat seperti terbakar. Jika sudah parah, jaringan saraf bahkan bisa tidak berfungsi, sehingga menimbilkan sensasi mati rasa. Dalam kasus yang parah, ice burn dapat membuat bagian tubuh tersebut perlu diamputasi.
Ice burn lebih berisiko terjadi pada anak-anak dan lansia. Ini karena kulit mereka cenderung lebih tipis. Selain itu, ada beberapa faktor lain yang juga dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami ice burn, yaitu:
- Terlalu lama kontak langsung dengan salju atau es batu
- Sering beraktivitas di tempat bersuhu dingin
- Memakai pakaian yang kurang tebal atau tidak dapat menahan suhu dingin saat berada di tempat dingin
- Kebiasaan merokok
- Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti beta-blockers
- Menderita penyakit tertentu, seperti diabetes, penyakit arteri perifer, dan neuropati perifer
Cara Mencegah dan Mengobati Ice Burn
Dibandingkan jenis luka lainnya, seperti luka lecet atau luka bakar karena air panas, ice burn mungkin lebih jarang terjadi. Namun,kondisi ini tetap perlu diwaspadai, ya.
Untuk mencegah ice burn, sebisa mungkin hindari menempelkan es batu langsung ke kulit ketika melakukan kompres dingin. Sebaiknya, balut es batu dengan handuk atau kain bersih terlebih dahulu untuk mengurangi risiko kamu terkena ice burn.
Selain itu, kamu juga dianjurkan memakai pakaian yang cukup tebal ketika berada di daerah bersuhu dingin. Ini penting agar kulitmu bisa terlindung dari suhu dingin yang ekstrim dan mencegah terjadinya hipotermia.
Jika kamu mengalami ice burn, segera jauhi sumber suhu dingin secepat mungkin. Gunakan selimut untuk meningkatkan suhu tubuh, lalu lakukan beberapa tips berikut:
- Rendam kulit yang mengalami ice burn ke dalam air hangat dengan suhu sekitar 40?C selama 20 menit.
- Ulangi proses perendaman selama beberapa kali. Beri jeda waktu selama 20 menit sebelum merendam kembali.
- Hindari penggunaan air hangat terlalu banyak karena dapat membuat luka bakar menjadi lebih parah.
- Jika kulitmu melepuh, jangan memecah atau menusuknya dengan benda tertentu karena bisa menimbulkan infeksi.
Saat ice burn menimbulkan luka terbuka, bersihkan terlebih dahulu area kulit tersebut, kemudian tutup dengan perban atau kasa steril yang lembut guna mencegah infeksi. Untuk menghilangkan rasa nyeri, kamu bisa mengonsumsi obat pereda nyeri yang dijual bebas dipasaran, seperti paracetamol.
Saat kondisi kulitmu sudah lebih membaik, kamu bisa mengoleskan petroleum jelly atau gel lidah buaya untuk membantu menenangkan kulit dan mengatasi peradangan. Biasanya, luka bakar akibat ice burn bisa pulih selama beberapa hari atau sekitar 1−2 minggu setelah perawatan, tergantung dari keparahan luka bakar yang dialami.
Apabila kamu merasakan gejala tertentu, seperti mati rasa, tidak bisa menggerakkan bagian tubuh yang terkena ice burn, kulit berubah warna menjadi kehitaman atau biru keunguan, dan gejala infeksi seperti luka bernanah dan demam, segeralah periksakan diri ke dokter.
Ini penting agar dokter dapat menentukan seberapa parah kerusakan jaringan yang terjadi karena ice burn dan memberikan penanganan yang tepat.
Sumber: alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.