Stevia mulai banyak dilirik sebagai pengganti gula biasa karena rasanya yang lebih manis dan tidak mengandung kalori. Stevia bisa dimanfaatkan bagi penderita penyakit tertentu yang harus membatasi konsumsi gula dalam diet harian.
Stevia merupakan pemanis dan pengganti gula yang diekstrak dari daun tanaman Stevia rebaudiana. Stevia terasa manis berkat kandungan steviol glycosides yang ada di dalamnya. Senyawa tersebut membuat stevia terasa 250–300 kali lebih manis dari sukrosa atau gula biasa
Karena memiliki rasa yang jauh lebih manis daripada gula biasa, stevia tidak perlu digunakan dalam jumlah terlalu banyak sebagai pemanis makanan atau minuman. Jika Anda terbiasa menambahkan 2 sendok teh gula dalam kopi atau teh, dengan stevia Anda cukup menggunakan 1 sendok teh.
Walau jauh lebih manis jika dibandingkan dengan gula biasa, stevia tidak mengandung kalori. Kalaupun ada, kalori itu biasanya berasal dari bahan makanan lain yang dicampur di dalamnya.
Sebagai perbandingan, dalam satu sendok teh (sekitar 4,2 gram) gula biasa terdapat 16 kalori dan 4 gram karbohidrat, sedangkan dalam 1 sendok teh stevia terdapat 0 kalori dan hanya 1 gram karbohidrat.
Dengan berkurangnya jumlah pemanis yang dikonsumsi, berikut adalah beberapa kemungkinan manfaat stevia yang bisa dirasakan:
Selain tidak mengandung karbohidrat dan kalori, stevia juga dipercaya dapat memperbaiki kinerja tubuh dalam mengolah glukosa (gula darah) dengan cara meningkatkan produksi insulin.
Penelitian menunjukkan bahwa mengonsumsi stevia diduga aman dan efektif untuk membantu menjaga kadar gula darah pada penderita diabetes tipe 2. Untuk itu, dianjurkan untuk memilih stevia murni tanpa campuran jenis pemanis lain dan tidak dikonsumsi secara berlebihan.
Total asupan kalori harian akan berkurang ketika Anda mengganti asupan gula dengan stevia. Cara ini bisa membantu Anda menjaga atau mengurangi berat badan, asalkan Anda tidak makan secara berlebihan.
Stevia juga dipercaya mampu menurunkan tekanan darah jika dikonsumsi secara rutin. Akan tetapi, penelitian untuk membuktikan manfaat ini belum menunjukkan hasil yang konsisten.
Menurut sebuah penelitian, mengonsumsi stevia diduga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik HDL serta menurunkan kolesterol total, kolesterol jahat LDL, dan trigliserida. Namun, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk membuktikan manfaat stevia ini.
Kebiasaan mengonsumsi makanan yang terlalu manis bisa memperbesar risiko terkena diabetes dan tekanan darah tinggi. Kedua penyakit ini dapat berujung pada terjadinya penyakit ginjal.
Menurut penelitian, stevia diduga efektif dalam mengurangi risiko terjadinya penyakit ginjal karena dapat membantu mencegah penyakit diabetes dan darah tinggi. Penelitian ini juga menyatakan bahwa stevia merupakan alternatif pemanis yang lebih baik untuk penderita gagal ginjal.
Hingga saat ini, stevia sudah terbukti aman untuk dikonsumsi. Namun, Anda harus tetap memperhatikan asupan makanan dan minuman sehari-hari agar jumlah gula dan kalori yang dikonsumsi tidak berlebihan.
Batasan asupan gula untuk pria adalah 37,5 gram atau 9 sendok teh per hari. Sedangkan untuk wanita sebanyak 25 gram atau 6 sendok teh per hari.
Perlu diingat, mengonsumsi makanan bebas gula bukan berarti Anda terbebas dari kalori. Kalori bisa didapat dari bahan lainnya pada makanan atau minuman tersebut. Selain itu, Anda juga perlu menjalani gaya hidup sehat karena mengandalkan stevia saja tidak cukup untuk menjaga kadar gula di dalam tubuh.
Jika Anda menderita diabetes dan sedang mencari pengganti gula biasa, Anda dianjurkan berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran pengganti gula yang sesuai beserta batasannya.
Sumber: alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.