Informasi Kesehatan

Mengenal Habitat dan Kebiasaan Nyamuk Demam Berdarah Agar Mudah Menanggulanginya

Mengenal_Habitat_dan_Kebiasaan_Nyamuk_Demam_Berdarah_Agar_Mudah_Menanggulanginya.jpg

Awas Bahaya Obat Nyamuk Bakar bagi Kesehatan

Mewaspadai Bahaya Menggunakan Obat Nyamuk Bakar Zat berbahaya,…

Pencegahan yang Tepat Agar Terhindar dari Tukak Lambung

Ulkus peptikum atau tukak lambung adalah peradangan pada bagian dinding…

4 Makanan yang Perlu Dihindari saat Gusi Bengkak

“Saat mengalami gusi bengkak, kamu perlu berhati-hati dalam…

Nyamuk demam berdarah tinggal dan berkembang biak di tempat penampungan air. Nyamuk ini juga suka berdiam di tempat yang gelap dan lembap. Dengan mengetahui kebiasaan dan habitat nyamuk, penyakit demam berdarah dapat diberantas dengan tepat.

Penyakit demam berdarah umumnya menyebar melalui nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus. Nyamuk demam berdarah ini bisa dikenali dari pola belang-belang putih di sekitar tubuh dan kakinya.

Nyamuk Aedes benita menularkan virus dengue penyebab demam berdarah ke manusia melalui gigitan kecilnya ke dalam kulit. Mereka membutuhkan darah untuk memproduksi telur.

Tempat Tinggal Nyamuk Demam Berdarah

Nyamuk Aedes menyukai iklim tropis dengan curah hujan tinggi serta suhu panas dan lembap, seperti Indonesia. Mereka tinggal dan berkembang biak di tempat yang banyak airnya atau tempat penampungan air, seperti selokan, vas atau pot tanaman, tempat minum hewan peliharaan, kolam renang, atau tempat sampah.

Nyamuk demam berdarah betina ini senang menghabiskan hidupnya di dalam atau sekitar rumah dan bisa terbang rata-rata sejauh 400 meter.

Nyamuk demam berdarah paling aktif mencari mangsa sekitar 2 jam setelah matahari terbit dan beberapa jam sebelum matahari terbenam. Mereka juga bisa menggigit pada malam hari di lokasi dengan penerangan yang baik.

Selain manusia, nyamuk A. aegypti dan A. Albopictus juga dapat menggigit anjing dan hewan mamalia peliharaan lainnya.

Membasmi Sarang Nyamuk Demam Berdarah

Penyakit demam berdarah bisa dicegah dengan membasmi habitat atau sarang nyamuk Aedes aegypti. Beberapa cara membasmi nyamuk demam berdarah adalah:

  • Menguras dan membersihkan tempat yang bisa dijadikan penampungan air setidaknya seminggu sekali
  • Menutup rapat tempat-tempat penampungan air agar nyamuk tidak bisa masuk untuk bertelur dan berkembang biak
  • Mendaur ulang barang-barang bekas yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk demam berdarah
  • Memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
  • Menggunakan penyejuk ruangan (AC) jika ada
  • Memperbaiki saluran air, talang air, atau septic tank yang tidak lancar atau retak
  • Memasang kawat nyamuk di lubang ventilasi, jendela, dan pintu agar nyamuk demam berdarah tidak masuk ke dalam rumah
  • Menaburkan bubuk larvasida pembunuh jentik nyamuk di tempat penampungan air yang sulit dibersihkan
  • Menanam tumbuhan pengusir nyamuk, seperti serai dan lavender
  • Meletakkan pakaian di dalam wadah tertutup

Selain memberantas habitat nyamuk demam berdarah, Anda juga bisa menghindari gigitan nyamuk dengan mengoleskan obat antinyamuk ke kulit serta mengenakan baju dan celana panjang.

Yuk, cegah nyamuk demam berdarah berkembang biak dengan rajin membersihkan rumah. Selan itu, coba terapkan saran sesuai dengan kebiasaan nyamuk demam berdarah untuk mencegah tertular penyakit demam berdarah.

Jika Anda mengalami tanda-tanda demam berdarah, seperti sakit kepala hebat, sakit di belakang mata, demam tinggi tiba-tiba, nyeri otot dan sendi, lelah, mual, muntah, muncul ruam, mimisan atau gusi berdarah, sebaiknya periksakan diri ke rumah sakit terdekat.

Bila demam yang Anda alami juga sudah terjadi lebih dari 3 hari, sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.

 

Sumber: alodokter. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.