Informasi Kesehatan

Manfaat Diet Vegetarian pada Pasien Kanker dan Jenis Makanannya

macam-diet-dan-plus-minusnya.jpg

7 Manfaat Jamur bagi Kesehatan Beserta Kandungan Nutrisi di Dalamnya

Manfaat jamur bagi kesehatan dapat Anda peroleh bila…

13 Buah yang Berkhasiat untuk Pengidap Penyakit Jantung

“Penyakit jantung memicu penurunan fungsi organ jantung. Beberapa…

Ini Alternatif Makanan Penutup yang Baik untuk Kesehatan

“Tidak dimungkiri lagi bahwa makanan penutup identik dengan…

Diet vegetarian pada pasien kanker sering dianggap sebagai pola malam terbaik untuk penderita kanker. Namun, pola makan ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Ada beberapa asupan makanan yang perlu diperhatikan agar manfaat diet vegetarian bisa didapatkan secara optimal.

Vegetarian dapat diartikan sebagai pola makan yang tidak mengonsumsi daging dan produk olahan hewani. Asupan nutrisi pola makan ini berasal dari tumbuh-tumbuhan. Namun, ada jenis vegetarian yang masih mengonsumsi produk olahan hewani.

Berikut adalah jenis-jenis diet vegetarian:

  • Lacto-ovo-vegetarian, yaitu pola makan yang tidak mengonsumsi daging, tetapi masih mengonsumsi telur, susu, dan produk olahannya
  • Lacto-vegetarian, yakni pola makan yang tidak mengonsumsi daging dan telur, tetapi masih mengonsumsi susu dan produk olahannya
  • Ovo-vegetarian, yaitu pola makan yang tidak mengonsumsi daging, susu, dan produk olahannya, tetapi masih makan telur
  • Vegan, yakni pola makan yang hanya mengonsumsi sayur tanpa daging, telur, susu, dan produk olahannya

Manfaat Diet Vegetarian pada Pasien Kanker

Ada beragam manfaat diet vegetarian untuk kesehatan. Tidak hanya membantu mengontrol berat badan dan menjaga kadar kolesterol, pola diet ini juga diketahui dapat menurunkan risiko terjadinya penyakit kronis, seperti penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan kanker.

Selain itu, diet vegetarian juga bermanfaat bagi penderita kanker. Beberapa manfaat diet vegetarian pada pasien kanker adalah:

  • Memperkuat daya tahan tubuh
  • Menjaga jaringan tubuh tetap sehat
  • Mengurangi gejala kanker dan efek samping pengobatan
  • Menjaga stamina tubuh dan mengurangi kelelahan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa tujuan diet vegetarian pada pasien kanker bukan untuk menyembuhkan penyakit, melainkan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Jenis Asupan Diet Vegetarian pada Pasien Kanker

Diet vegetarian pada pasien kanker harus dilakukan dengan tepat. Pasalnya, diet ini meniadakan konsumsi daging atau produk hewani, sehingga bisa meningkatkan risiko kekurangan nutrisi.

Berikut adalah berapa jenis asupan diet vegetarian pada pasien kanker yang baik untuk dikonsumsi:

  • Makanan utuh yang padat nutrisi, seperti buah-buahan, sayuran, biji-bijian, dan kacang-kacangan
  • Makanan sumber protein yang didapatkan dari produk nabati, seperti tahu, tempe, kedelai, lentil, kacang arab, dan oat
  • Makanan berserat tinggi, seperti brokoli, kacang polong, artichoke, beras coklat, edamame, buah pir, dan biji chia
  • Makanan kaya akan lemak sehat, seperti alpukat, biji bunga matahari, telur, dan minyak zaitun

Selain itu, pasien kanker juga disarankan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung senyawa fitokimia, seperti buah beri, wortel, tomat, bayam, bawang putih, teh hijau, pakcoy, dan apel. Makanan-makanan tersebut dapat membantu mencegah kerusakan sel tubuh.

Akan tetapi, tidak sedikit ahli yang menilai bahwa diet vegetarian tidak selalu baik dilakukan oleh pasien kanker. Jika pasien kanker menerapkan pola makan vegetarian, ia tidak dapat mengonsumsi beberapa protein hewani yang diduga dapat membantu mencegah hilangnya massa otot yang umum terjadi selama pengobatan kanker.

Selain itu, efektivitas diet vegetarian pada pasien kanker juga masih memerlukan penelitian lebih lanjut.

Sumber: alodokter.com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna