“Memberikan penjelasan tentang batasan internet untuk anak bermanfaat untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, termasuk kecanduan. Salah satu caranya yakni dengan membuat kesepakatan bersama.”
Memperkenalkan anak dengan internet bermanfaat agar mereka melek teknologi sejak dini. Nah, hal yang perlu ditegaskan, sebelum ibu memperkenalkan internet pada anak, ibu perlu memberikan batasan internet pada mereka. Tujuannya, agar anak tidak kecanduan untuk untuk terus-menerus ‘berselancar’ di dunia maya.
Tak hanya kecanduan, anak yang menggunakan internet tanpa batasan yang jelas bisa terjerumus pada konten pornografi, cyberbully, atau pelanggaran privasi. Sudah sepatutnya membuat batasan terkait penggunaan internet.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), penggunaan gawai dan internet tidak direkomendasikan untuk anak di bawah 2 tahun. Di atas itu, penggunaannya harus dibatasi, yakni kurang dari satu jam sehari.
Menentukan batasan internet untuk anak menjadi salah satu jenis pola asuh anak yang diterapkan sesuai dengan usianya.
Pada anak berusia 6 tahun ke atas, ibu juga perlu membuat batasan terkait dengan media sosial yang digunakan. Selain itu, pastikan aktivitas berselancar internet tidak menggantikan waktu tidur dan aktivitas fisiknya.
Lebih dari itu, ibu bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini guna menentukan batasan internet untuk anak:
Membuat batasan internet untuk anak bisa dilakukan dengan kesepakatan bersama. Misalnya, mengajak anak untuk berdiskusi terkait waktu dan aturan lain yang ditetapkan.
Contohnya, tidak boleh menggunakan internet pada hari Senin sampai Jumat, kecuali untuk mengerjakan tugas. Sementara Sabtu dan Minggu, anak bebas menggunakan gawai dan internet, tapi di bawah pengawasan orang tua.
Sistem parental control tak hanya berfungsi untuk mengontrol saja, tapi juga membatasi durasi bermain dan berselancar internet. Sistem ini juga mampu menyaring dan memblokir konten yang tak sesuai dengan usia anak.
Jangan meletakkan televisi di kamar anak, apalagi membebaskan mereka menggunakan gawai sebelum waktunya. Jika membutuhkan internet untuk mengakses informasi atau menonton video, ibu bisa mendampinginya.
Ibu bisa mengajak anak-anak untuk melakukan kegiatan menyenangkan di luar rumah, seperti berjalan-jalan, berolahraga, atau berkebun. Aktivitas tersebut bisa menjadi pengalih perhatian dan membuat anak lupa tentang gawainya.
Orang tua yang selalu sibuk dengan gadgetnya, hal tersebut secara langsung memberikan contoh tidak baik pada anak. Karena itu, setelah menginjakkan kaki di rumah, ibu bisa fokus berinteraksi dengan anak dan mematikan gawai sementara.
Beberapa tips di atas perlu dilakukan secara konsisten. Tetapkan konsekuensi atau hukuman (bukan fiik) ketika anak melanggar kesepakatan yang sudah dibuat. Dengan begitu, mereka akan memahami dan menjalankan aturan dengan lebih disiplin. Selain memberikan batasan internet untuk anak, ada hal yang tak kalah penting, yakni menjaga kesehatan tubuhnya.
Lebih dari itu, ibu bisa melakukan beberapa langkah di bawah ini guna menentukan batasan internet untuk anak:
Membuat batasan internet untuk anak bisa dilakukan dengan kesepakatan bersama. Misalnya, mengajak anak untuk berdiskusi terkait waktu dan aturan lain yang ditetapkan.
Contohnya, tidak boleh menggunakan internet pada hari Senin sampai Jumat, kecuali untuk mengerjakan tugas. Sementara Sabtu dan Minggu, anak bebas menggunakan gawai dan internet, tapi di bawah pengawasan orang tua.
Sistem parental control tak hanya berfungsi untuk mengontrol saja, tapi juga membatasi durasi bermain dan berselancar internet. Sistem ini juga mampu menyaring dan memblokir konten yang tak sesuai dengan usia anak.
Jangan meletakkan televisi di kamar anak, apalagi membebaskan mereka menggunakan gawai sebelum waktunya. Jika membutuhkan internet untuk mengakses informasi atau menonton video, ibu bisa mendampinginya.
Ibu bisa mengajak anak-anak untuk melakukan kegiatan menyenangkan di luar rumah, seperti berjalan-jalan, berolahraga, atau berkebun. Aktivitas tersebut bisa menjadi pengalih perhatian dan membuat anak lupa tentang gawainya.
Orang tua yang selalu sibuk dengan gadgetnya, hal tersebut secara langsung memberikan contoh tidak baik pada anak. Karena itu, setelah menginjakkan kaki di rumah, ibu bisa fokus berinteraksi dengan anak dan mematikan gawai sementara.
Beberapa tips di atas perlu dilakukan secara konsisten. Tetapkan konsekuensi atau hukuman (bukan fiik) ketika anak melanggar kesepakatan yang sudah dibuat. Dengan begitu, mereka akan memahami dan menjalankan aturan dengan lebih disiplin.
Selain memberikan batasan internet untuk anak, ada hal yang tak kalah penting, yakni menjaga kesehatan tubuhnya. Ibu bisa memberikannya suplemen yang dibutuhkan dengan cara download Halodoc dan cek kebutuhan suplemen di Toko Kesehatan dan tanya dokter pada aplikasi tersebut.