“Ada berbagai manfaat biji mahoni untuk kesehatan, seperti meningkatkan kesuburan hingga menurunkan tekanan darah. Namun, biji mahoni bisa memicu efek samping bila dikonsumsi berlebihan.
Pohon mahoni menjadi salah satu jenis pohon besar yang berguna sebagai bahan dasar pembuatan alat-alat rumah tangga. Namun, tahukah kamu bahwa pohon ini memiliki biji yang bisa bermanfaat untuk kesehatan?
Biji mahoni adalah salah satu tanaman yang memiliki banyak manfaat untuk kesehatan. Tentunya penggunaan biji mahoni harus sesuai dan tidak boleh berlebihan untuk mencegah efek samping.
Lantas, apa saja manfaat biji mahoni dan efek sampingnya bagi kesehatan?
Manfaat Biji Mahoni untuk Kesehatan
Biji mahoni sudah sejak lama berguna untuk obat tradisional. Tumbuhan yang memiliki nama latin Swietenia macrophylla K memiliki bentuk bulat pipih dengan rasa yang sangat pahit. Meskipun begitu, ada banyak manfaat dari tanaman ini, seperti meningkatkan kesehatan, mencegah perburukan penyakit, hingga mengatasi beberapa penyakit kronis.
Biji mahoni juga mengandung beberapa kandungan senyawa bioaktif. Selain itu, biji mahoni juga mengandung 33 jenis flavonoid dan 27 jenis saponin yang menjadikan tumbuhan ini sangat bermanfaat untuk kesehatan. Bahkan, terdapat vitamin, mineral, protein, dan asam lemak yang perlu untuk menjalankan fungsi tubuh dengan baik.
Begitu banyaknya kandungan baik dalam biji mahoni, membuat tumbuhan ini memiliki banyak manfaat yang perlu kamu ketahui. Berikut manfaatnya:
1. Meningkatkan kesuburan
Biji mahoni menjadi salah satu obat tradisional yang bisa meningkatkan kesuburan wanita dan pria. Pada pria, biji tanaman ini mampu menurunkan disfungsi ereksi. Sedangkan pada wanita, biji mahoni mampu meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan kehamilan.
Hal ini bisa terjadi akibat kandungan antioksidan dalam biji mahoni yang mampu meningkatkan kualitas sperma maupun sel telur.
Terpenuhinya kebutuhan antioksidan membuat sel yang memproduksi sel telur hingga sperma, terhindar dari paparan radikal bebas.
2. Mengatasi gejala malaria
Biji mahoni juga memiliki sifat antimalaria. Kandungan senyawa ini sangat baik untuk digunakan sebagai pencegahan maupun mengatasi gejala malaria. Kamu bisa mencoba mengonsumsi air rebusan biji mahoni untuk mencegah dan mengatasi penyakit ini.
Tanamah herbal ini juga mengandung flavonoid yang mampu membantu untuk menurunkan tekanan darah, khususnya pada pengidap tekanan darah tinggi.
Kondisi tekanan darah tinggi dapat memicu berbagai gangguan kesehatan, seperti penyakit jantung hingga stroke. Selain menggunakan obat herbal, pastikan kamu mengonsumsi berbagai obat resep dokter untuk mengatasi kondisi tekanan darah.
4. Membantu mengontrol gula darah
Biji mahoni juga bisa membantu pengidap diabetes untuk mengontrol kadar gula darah dan gangguan diabetes secara umum.
Itulah beberapa manfaat biji mahoni yang bisa kamu rasakan untuk kesehatan. Namun, jangan gunakan obat herbal ini sebagai pengobatan utama. Obat herbal hanya boleh kamu gunakan sebagai pengobatan alternatif yang sesuai dengan saran dan anjuran dokter. Di samping itu, pengobatan ini masih memerlukan berbagai penelitian mengenai manfaatnya untuk kesehatan.
Waspada Efek Samping dari Biji Mahoni
Sebaiknya tanyakan langsung pada dokter mengenai pengobatan herbal menggunakan biji mahoni untuk beberapa penyakit tersebut. Melansir dari Health Science Authority, selama tiga tahun terakhir mendapatkan laporan dari bagian negara Singapura mengenai cedera hati terkait dugaan penggunaan biji mahoni.
Cedera hati yang terjadi memiliki gejala yang cukup beragam, mulai terbilang ringan hingga parah. Hingga saat ini belum ada data ilmiah mengenai dampak biji mahoni pada kesehatan. Karena itu, masyarakat diminta untuk tetap waspada terhadap penggunaan obat herbal untuk kesehatan.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.