Informasi Kesehatan

Jangan Diurut, Ini 6 Langkah Atasi Nyeri Sendi

Jangan_Diurut,_Ini_6_Langkah_Atasi_Nyeri_Sendi.jpg

Ini 5 Manfaat dan Waktu yang Tepat untuk Menggunakan Kacamata Anti Radiasi

“Penggunaan kacamata anti radiasi bisa memaksimalkan fungsi dalam…

Atasi Berat Badan Naik setelah Lebaran dengan 6 Olahraga Ini

“Saat Hari Raya Idul Fitri, salah satu tradisi…

Bahan Alami untuk Menangani Penyakit Kurap

"Gejala kurap yang mengganggu bisa diatasi dengan beberapa…

“Nyeri sendi dapat menyebabkan masalah pada aktivitas harian, sehingga penanganan segera perlu dilakukan. Ada beberapa langkah untuk penanganan, salah satunya adalah tetap aktif bergerak.”

Sering merasakan sakit pada sendi setelah berolahraga? Bisa jadi kondisi ini disebabkan oleh arthralgia atau biasa disebut nyeri sendi. Kondisi ini dapat mengganggu aktivitas harian, sehingga perlu mendapatkan penanganan segera. Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengatasi gangguan tersebut berikut ini!

Cara Efektif yang Perlu Dilakukan untuk Atasi Nyeri Sendi

Gangguan yang terjadi pada sendi ini memang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, termasuk usia yang menua dan aktif secara fisik.

Jika kamu mengalami nyeri sendi akibat kondisi tersebut, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, antara lain:

1. Tetap aktif bergerak

Tidak sedikit orang yang malas bergerak saat mengalami nyeri sendi. Padahal, tetap aktif merupakan salah satu metode yang bisa dilakukan agar perasaan nyeri pada sendi lebih baik.

Hal ini dapat mengurangi rasa sakit dan kekakuan, serta meningkatkan rentang gerak dan memperkuat otot bagian tersebut.

2. Jaga berat badan ideal

Seseorang dengan obesitas memang rentan mengalami nyeri sendi. Maka dari itu, cobalah untuk mendapatkan berat badan yang ideal, sehingga tekanan yang dirasakan pada sendi-sendi di kaki berkurang.

Cobalah untuk melakukan latihan yang tidak banyak bertumpu pada kaki dan menerapkan diet sehat.

3. Terapkan es pada area yang sakit

Kamu perlu tahu jika penerapan es dapat membantu dalam mengurangi aliran darah pada bagian yang mengalami nyeri sendi.

Dengan begitu, perasaan sakit dan pembengkakan bisa lebih baik. Kamu bisa mengoleskan es selama 15 menit tiap beberapa jam dalam sehari.

4. Konsumsi obat penghilang sakit

Untuk nyeri sendi dalam taraf sedang hingga parah disertai pembengkakan, konsumsi obat anti-inflamasi non-steroid, aspirin, atau naproxen dapat membantu menurunkan kadar sakitnya.

Jika gangguan nyeri tanpa adanya pembengkakan, kamu bisa mengonsumsi acetaminophen untuk mengatasinya.

5. Coba akupunktur

Langkah pengobatan alternatif untuk mengatasi nyeri sendi adalah dengan penerapan akupunktur.

Perawatan medis asal Tiongkok ini dilakukan dengan memasukkan jarum kecil ke titik-titik tertentu pada tubuh. 

Dipercaya, hal ini mampu mengubah energi dan memulihkan keseimbangan di dalam tubuh. Dengan begitu, nyeri akibat peradangan pada sendi jadi lebih baik dan bahkan sembuh.

6. Menjalankan diet sehat

Beberapa makanan dapat membantu dalam mengurangi peradangan yang menjadi penyebab nyeri sendi.

Contohnya, diet nabati dapat membantu dalam mengurangi peradangan pada sendi, sebab makanan tersebut kaya akan antioksidan.

Setiap orang juga perlu membatasi beberapa makanan yang dapat memperburuk peradangan, seperti daging merah, makanan olahan, lemak jenuh, serta makanan manis dan asin.

Cobalah untuk meminta ahli gizi membuatkan program diet yang tepat agar nyeri sendi bisa teratasi dengan baik.

Itulah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi nyeri sendi pada tubuh. Dengan melakukan beberapa metode yang disebutkan, diharapkan gangguan pada sendi ini bisa teratasi dengan baik.

Selain itu, sebaiknya melakukan pemeriksaan dari dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

 

Sumber: halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.