“Cerebral atrophy merupakan penyakit otak yang menyebabkan penyusutan dan berkurangnya ukuran otak. Penyakit ini bisa dideteksi dari tiga gejala utama yaitu demensia, kejang, dan afasia”.
Cerebral atrophy dikenal juga sebagai atrofi otak, adalah suatu kondisi saat ukuran otak menyusut atau berkurang. Penyusutan otak terjadi karena hilangnya sel-sel otak (neuron), atau hilangnya jaringan yang menghubungkan antar sel-sel otak.
Cerebral atrophy dapat mempengaruhi aktivitas anak sehari-sehari seperti masalah dalam berpikir, kesulitan mengingat, dan lain sebagainya. Nah, pertanyaannya, seperti apa sih gejala cerebral atrophy pada anak?
Cerebral atrophy terbagi menjadi dua, yaitu focal dan generalized. Cerebral atrophy focal adalah kerusakan otak yang hanya terjadi pada satu area tertentu. Sedangkan cerebral atrophy generalized, terjadi ketika kerusakan meluas ke seluruh bagian otak.
Cerebral atrophy dapat memengaruhi satu atau beberapa bagian otak. Gejalanya akan bervariasi tergantung pada lokasi penyusutan dan tingkat keparahannya. Untuk penyakit ini terdapat tiga gejala utama, yaitu:
Demensia merupakan salah satu gejala yang berhubungan dengan penurunan fungsi otak. Anak yang mengidap demensia bisa dideteksi jika mengalami hal-hal di bawah ini:
Kejang terjadi karena terdapat lonjakan aktivitas listrik yang tiba-tiba di bagian otak. Terdapat dua jenis kejang. Pertama, kejang parsial yang hanya mempengaruhi satu bagian otak. Kedua, kejang yang mempengaruhi kedua sisi otak atau kejang umum.
Kejang dapat berbeda-beda di setiap orang. Misalnya, mengalami kehilangan kesadaran, mengatupkan gigi, mendengus, mengeluarkan air liur secara tidak sengaja, gerakan mata yang menyentak, hingga gerakan yang berulang.
Afasia adalah gejala penyakit otak yang mempengaruhi kemampuan anak untuk berkomunikasi. Beberapa jenis afasia juga dapat mempengaruhi kemampuan menghasilkan dan memahami pembicaraan, dan keterampilan membaca atau menulis.
Tanda-tanda anak afasia terlihat dari pilihan kata yang aneh dan kurang tepat, bicara terputus-putus, dan mengucapkan kalimat dengan tidak lengkap.
Ada bermacam-macam faktor penyebab cerebral atrophy. Pada anak-anak penyakit ini bisa saja dibawa sejak ia lahir, atau bisa juga karena dipengaruhi penyakit dan cedera yang pernah dialaminya.
Untuk itu, ketahui penyakit yang bisa memicu cerebral atrophy:
Untuk anak yang mengidap cerebral atrophy dari lahir, kondisi ini dapat terjadi karena masalah atau penyakit pada ibu saat sedang mengandung. Seperti misalnya, malformasi rahim.
Malformasi rahim atau bentuk tidak normal pada rahim merupakan penyebab utama penyusutan otak pada anak. Hal ini mempengaruhi seluruh struktur otak atau sebagian area saraf sel-sel otak hilang.
Selain itu, cerebral atrophy juga bisa terjadi ketika ibu terinfeksi oleh virus zika, yaitu virus dari nyamuk aedes. Kelahiran prematur, terkena paparan bahan kimia beracun saat Ibu mengandung, dan faktor genetik dari keluarga, juga menjadi penyebab mengapa anak bisa terkena cerebral trophy sejak lahir.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.