Informasi Kesehatan

Kenali Gejala Penyakit Otak Cerebral Atrophy pada Anak

Kenali_Gejala_Penyakit_Otak_Cerebral_Atrophy_pada_Anak.jpg

Ketahui 5 Jenis Penyakit Menular Seksual

“Ada berbagai contoh penyakit menular yang perlu kamu…

9 Ciri-Ciri Sakit Paru-Paru yang Perlu DIwaspadai

Ciri-ciri sakit paru-paru sering kali terabaikan, bahkan dianggap…

Jarang Disadari, Ini 4 Penyebab Infertilitas pada Wanita

"Ada banyak faktor penyebab infertilitas wanita yang jarang…

“Cerebral atrophy merupakan penyakit otak yang menyebabkan penyusutan dan berkurangnya ukuran otak. Penyakit ini bisa dideteksi dari tiga gejala utama yaitu demensia, kejang, dan afasia”.

Cerebral atrophy dikenal juga sebagai atrofi otak, adalah suatu kondisi saat ukuran otak menyusut atau berkurang. Penyusutan otak terjadi karena hilangnya sel-sel otak (neuron), atau hilangnya jaringan yang menghubungkan antar sel-sel otak. 

Cerebral atrophy dapat mempengaruhi aktivitas anak sehari-sehari seperti masalah dalam berpikir, kesulitan mengingat, dan lain sebagainya. Nah, pertanyaannya, seperti apa sih gejala cerebral atrophy pada anak?

Gejala Cerebral Atrophy pada Anak

Cerebral atrophy terbagi menjadi dua, yaitu focal dan generalized. Cerebral atrophy focal adalah kerusakan otak yang hanya terjadi pada satu area tertentu. Sedangkan cerebral atrophy generalized, terjadi ketika kerusakan meluas ke seluruh bagian otak.

Cerebral atrophy dapat memengaruhi satu atau beberapa bagian otak. Gejalanya akan bervariasi tergantung pada lokasi penyusutan dan tingkat keparahannya. Untuk penyakit ini terdapat tiga gejala utama, yaitu:

1. Demensia

Demensia merupakan salah satu gejala yang berhubungan dengan penurunan fungsi otak. Anak yang mengidap demensia bisa dideteksi jika mengalami hal-hal di bawah ini:

  • Hilang ingatan.
  • Pemikiran yang lambat.
  • Masalah dalam berbahasa dan komunikasi.
  • Masalah dengan gerakan dan koordinasi.
  • Penilaian yang buruk.
  • Gangguan suasana hati.
  • Kurangnya empati.
  • Halusinasi.
  • Kesulitan melakukan aktivitas sehari-hari.
  • Penyakit Alzheimer.

2. Kejang

Kejang terjadi karena terdapat lonjakan aktivitas listrik yang tiba-tiba di bagian otak. Terdapat dua jenis kejang. Pertama, kejang parsial yang hanya mempengaruhi satu bagian otak. Kedua, kejang yang mempengaruhi kedua sisi otak atau kejang umum. 

Kejang dapat berbeda-beda di setiap orang. Misalnya, mengalami kehilangan kesadaran, mengatupkan gigi, mendengus, mengeluarkan air liur secara tidak sengaja, gerakan mata yang menyentak, hingga gerakan yang berulang.

3. Afasia

Afasia adalah gejala penyakit otak yang mempengaruhi kemampuan anak untuk berkomunikasi. Beberapa jenis afasia juga dapat mempengaruhi kemampuan menghasilkan dan memahami pembicaraan, dan keterampilan membaca atau menulis.

Tanda-tanda anak afasia terlihat dari pilihan kata yang aneh dan kurang tepat, bicara terputus-putus, dan mengucapkan kalimat dengan tidak lengkap.

Ketahui Penyebab Cerebral Atrophy

Ada bermacam-macam faktor penyebab cerebral atrophy. Pada anak-anak penyakit ini bisa saja dibawa sejak ia lahir, atau bisa juga karena dipengaruhi penyakit dan cedera yang pernah dialaminya. 

Untuk itu, ketahui penyakit yang bisa memicu cerebral atrophy:

  • Cerebral palsy (kelumpuhan otak).
  • Ensefalitis (peradangan otak).
  • Neurosifilis (penyakit yang menyerang sistem saraf pusat).
  • Infeksi HIV atau penyakit AIDS.
  • Huntington’s disease.
  • Leukodistrofi (kondisi genetik langka yang mempengaruhi sistem saraf).
  • Multiple sclerosis.
  • Stroke.
  • Sifilis.
  • Cedera otak traumatis.
  • Penykakit Alzheimer.

Untuk anak yang mengidap cerebral atrophy dari lahir, kondisi ini dapat terjadi karena masalah atau penyakit pada ibu saat sedang mengandung. Seperti misalnya, malformasi rahim.

Malformasi rahim atau bentuk tidak normal pada rahim merupakan penyebab utama penyusutan otak pada anak. Hal ini mempengaruhi seluruh struktur otak atau sebagian area saraf sel-sel otak hilang.

Selain itu, cerebral atrophy juga bisa terjadi ketika ibu terinfeksi oleh virus zika, yaitu virus dari nyamuk aedes. Kelahiran prematur, terkena paparan bahan kimia beracun saat Ibu mengandung, dan faktor genetik dari keluarga, juga menjadi penyebab mengapa anak bisa terkena cerebral trophy sejak lahir.

 

Sumber: halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.