“Fenomena ‘jastip obat’ dilakukan sebagai upaya mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan pengobatan. Namun, membeli obat secara ilegal dapat memunculkan dampak negatif.”
Pada 24 Februari 2023, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono buka suara tentang kasus ‘jastip obat’ yang terjadi baru-baru ini. Ia mendapatkan laporan mengenai adany masyarakat Indonesia membeli obat-obatan tertentu di luar negeri.
Fenomena ‘jastip obat’ ini dilakukan sebagai upaya mengurangi biaya yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan pengobatan. Namun, membeli obat secara ilegal dapat memunculkan dampak negatif. Tidak hanya dari segi hukum, membeli obat dengan cara tidak resmi dapat memunculkan risiko tertentu dari segi kesehatan.
Karena sifat akuisisinya yang ilegal, ada kemungkinan bahwa obat tidak resmi tersebut tidak memiliki kualitas yang baik. Dalam beberapa kasus, obat tersebut bisa sudah kedaluarsa, palsu, ataupun memiliki kandungan yang tidak sesuai anjuran dokter.
Jika membiarkannya, ini dapat menyebabkan pengobatan yang tidak efektif. Selain itu, instruksi pada obat juga dapat tertulis dengan bahasa asing. Hal ini dapat mempersulit pengidap untuk menggunakannya dan membuka risiko untuk kompikasi.
Apabila dokter tidak memberikan resep obat tersebut dan pengidap sedang mengkonsumsi obat jenis lain, ada kemungkinan terjadinya interaksi obat. Interaksi obat terjadi ketika satu substansi dapat memengaruhi kinerja obat lain ketika sedang proses penyerapan.
Jika interaksi terjadi, rawat jalan yang pengidap jalani akan menjadi lebih sulit. Hal ini karena obat yang dokter berikan tidak dapat mengatasi keluhan yang pasien miliki. Selain obat, interaksi obat dapat terjadi karena substansi lain seperti makanan.
Mayoritas jastip obat belum dokter rekomendasikan kepada pasien. Meskipun obat tersebut terbukti khasiatnya untuk orang lain, tetapi tiap orang memiliki kondisi kesehatan khusus yang dapat memunculkan ketidakcocokan terhadap jenis obat-obatan atau kandungan obat tertentu.
Jika tidak ada supervisi dokter dalam penggunaan obat, akan ada risiko pengidap mengalami efek samping yang tidak terduga. Terlebih dari itu, akan sulit pula untuk menangani keluhan dari obat tersebut secara cepat.
Kesalahan dosis dan kurangnya atensi terhadap efek samping tidak hanya dapat membahayakan pengidap di waktu konsumsi saja. Jika komplikasi yang terjadi cukup serius, tubuh dapat mengalami kerusakan yang permanen. Keluhan yang paling sering pengidap alami termasuk masalah pencernaan, jantung, dan tekanan darah.
Untuk menghindari dampak negatif ‘jastip obat’ pastikan kamu mencari sumber yang aman dan tepercaya. Ada beberapa langkah yang dapat kamu ambil untuk menghindari hal ini, antara lain:
Kamu dapat melakukan langkah-langkah tersebut melalui layanan resmi yang pemerintah sediakan. Hanya perlu datang ke rumah sakit terdekat, kamu sudah satu langkah lebih dekat menuju pemulihan.
Sumber: halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.