Informasi Kesehatan

Jerawat Pustula, Penyebab dan Cara Mengatasinya

jerawat-pustula-penyebab-dan-cara-mengatasinya.jpg

11 Makanan yang Aman untuk Dikonsumsi Pengidap Asam Urat

“Ada berbagai jenis makanan untuk penderita asam urat.…

Mengenal Peranan Asisten Dokter Gigi dalam Ilmu Kesehatan

“Keberadaan asisten dokter gigi sangat penting untuk memastikan…

7 Cara Mengatasi Gigi Keropos yang Mudah Dilakukan

Cara mengatasi gigi keropos bisa dimulai dengan merawat…

Jerawat pustula adalah jenis jerawat yang berisi nanah. Meski dapat sembuh dengan sendirinya, mengoleskan obat jerawat maupun penanganan dari dokter dapat membantu mempercepat penyembuhan jerawat pustula.

Jerawat pustula muncul sebagai benjolan meradang berwarna kemerahan dengan bagian tengah berwarna putih. Jerawat pustula umumnya muncul di dekat kelenjar minyak di wajah, punggung, dada, dan bahu. Ukuran jerawat ini dapat bervariasi, mulai dari kecil hingga besar, serta terasa nyeri ketika disentuh.

 

Penyebab Jerawat Pustula

Jerawat pustula terjadi ketika sel-sel kulit mati dan minyak berlebih pada kulit menyumbat saluran kelenjar minyak. Selain sel kulit mati dan minyak, bakteri Propionibacterium acnes juga dapat masuk dan menginfeksi saluran tersebut, sehingga menyebabkan infeksi dan peradangan.

Untuk memerangi infeksi, sel darah putih yang merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh berkumpul di pori-pori. Sel-sel darah putih inilah yang kemudian membentuk nanah di dalam jerawat.

Kemunculan jerawat pustula dapat dipicu oleh perubahan hormon yang biasanya terjadi saat pubertas, kehamilan, dan menopause. Selain itu, jerawat pustula juga cenderung dialami oleh orang dengan kondisi berikut:

  • Kurang menjaga kebersihan kulit
  • Menggunakan kosmetik yang berbahan dasar minyak sehingga dapat menyumbat pori
  • Mengonsumsi makan tinggi gula
  • Mengonsumsi obat-obatan tertentu, termasuk dari golongan kortikosteroid
  • Merokok
  • Menderita stres
  • Memiliki anggota keluarga dengan keluhan serupa atau karena faktor genetik

Cara Mengatasi Jerawat Pustula

Jerawat pustula biasanya sembuh dengan sendirinya. Namun, karena dianggap menganggu penampilan, terutama jika muncul di wajah, banyak orang berupaya menghilangkannya dengan memencet jerawat.

Padahal, cara ini dapat menyebabkan jerawat pustula semakin meradang dan membesar, bahkan meninggalkan bekas jerawat. Untuk menghilangkan jerawat pustula lebih cepat, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan, yaitu:

1. Mengoleskan salep jerawat

Obat jerawat dalam bentuk salep, krim, atau gel termasuk pengobatan jerawat yang relatif mudah didapatkan. Berikut adalah kandungan yang umumnya ada di dalam salep jerawat:

  • Asam salisilat, bermanfaat untuk mengangkat sel-sel kulit mati, membersihkan pori-pori, mengurangi produksi minyak, dan meredakan jerawat yang meradang
  • Benzoil peroksida, bekerja dengan cara membunuh bakteri penyebab jerawat
  • Retinoid, untuk mengurangi peradangan dan mempercepat produksi sel kulit baru, sehingga mencegah pori-pori tersumat oleh sel-sel kulit
  • Antibiotik, seperti clindamycin dan erythromycin, dapat membunuh bakteri penyebab jerawat pustula, meredakan kemerahan, dan peradangan karena kondisi ini

Salep jerawat yang mengandung asam salisilat, benzoil peroksida, dan retinoid dapat digunakan untuk mengatasi jerawat ringan hingga sedang dan bisa dibeli secara bebas. Namun, untuk mengatasi jerawat parah atau yang meluas, dibutuhkan kadar salep jerawat yang lebih kuat dan hanya bisa didapatkan melalui resep dokter.

Salep jerawat antibiotik juga sebaiknya digunakan setelah dilakukan pemeriksaan oleh dokter. Penggunaan antibiotik yang tidak tepat berisiko mengakibatkan terjadinya resistensi antibiotik.

2. Minum obat

Jika jerawat tidak membaik, cukup parah, atau telah terjadi selama 6–8 minggu meskipun telah menggunakan salep jerawat, dokter dapat meresepkan obat jerawat minum. Obat jerawat yang diminum dapat berupa antibiotik, seperti erythromycintetracyclineminocycline, dan doxycycline.

Untuk jerawat yang sangat parah, disertai nyeri, atau yang tidak membaik dengan berbagai pengobatan yang telah disebutkan sebelumnya, dokter dapat meresepkan isotretinoin.

3. Menjalani fototerapi atau terapi fotodinamik

Fototerapi biasanya menjadi pilihan untuk mengatasi jerawat pustula yang kerap membandel meskipun telah diobati. Metode ini memanfaatkan cahaya khusus untuk membunuh bakteri penyebab jerawat.

Fototerapi juga mampu membantu mengecilkan kelenjar minyak dan mengurangi produksi minyak yang dapat menyumbat pori.

Menghilangkan jerawat pustula membutuhkan waktu. Di samping menggunakan obat jerawat teratur atau sesuai anjuran dokter, Anda perlu memerhatikan hal berikut agar jerawat tidak makin parah:

  • Jagalah kebersihan kulit dengan melakukan double cleansing, terutama setelah memakai riasan dan beraktivitas di luar rumah.
  • Pilihlah kosmetik dan produk perawatan kulit yang "nonkomedogenik" dan sesuai jenis serta permasalahan kulit.
  • Hindari menyentuh wajah, terutama jika belum mencuci tangan.
  • Hindari paparan sinar matahari langsung dan gunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan pada siang hari.

Pemicu jerawat pustula pada setiap orang bisa berbeda-beda, begitu juga dengan jenis kulit serta tingkat keparahan jerawat yang diderita. Anda dapat menunggu jerawat pustula sembuh dengan sendirinya maupun melakukan beberapa tips di atas.

Bila mengingkan hasil lebih cepat atau bila jerawat pustula sudah sangat mengganggu, konsultasi dengan dokter merupakan upaya yang terbaik yang bisa Anda lakukan.

 

Sumber: alodokter.com