Sebagian besar orang mungkin takut akan kematian. Namun, beda halnya dengan thanatophobia. Kondisi ini membuat penderitanya cemas dan takut berlebihan terhadap hal-hal yang berkaitan dengan kematian, sehingga perlu mendapatkan penanganan agar tidak mengganggu kualitas hidupnya.
Thanatophobia sering dikaitkan dengan gangguan kecemasan umum yang membuat penderitanya merasa takut secara berlebihan saat menghadapi pembicaraan tentang kematian maupun mengingat peristiwa mematikan.
Penderitanya juga merasa takut saat harus membayangkan dirinya sendiri atau bahkan orang yang ia sayangi meninggal dunia. Bila rasa takut telah mengambil alih pikirannya, bukan tidak mungkin aktivitas atau bahkan kualitas hidup penderita thanatophobia akan terganggu.
Penyebab thanatophobia belum diketahui hingga saat ini. Namun, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami fobia ini, yaitu:
Selain itu, seseorang dengan jumlah anggota keluarga atau teman dekat yang sedikit, diketahui memiliki kecenderungan mengalami thanatophobia.
Gejala utama yang dialami penderita thanatophobia adalah rasa takut ketika memikirkan kematian. Saat disertai kecemasan berlebih, penderitanya juga bisa mengalami gejala fisik lain, seperti:
Selain itu, saat fobia kematian muncul atau memburuk, penderita thanatophobia juga dapat mengalami beberapa gejala mental yang meliputi:
Thanatophobia tergolong sebagai suatu gangguan bila rasa takut terus-menerus berlangsung selama lebih dari 6 bulan. Setelah seseorang terdiagnosis menderita fobia ini, ada beberapa hal yang dapat dilakukan dokter guna meredakan rasa takut akan kematian yang dialami penderitanya, yaitu:
Salah satu cara mengatasi thanatophobia adalah melakukan psikoterapi, salah satunya dengan terapi perilaku kognitif. Perawatan ini bertujuan untuk memperbaiki pola pikir penderita terkait kematian, termasuk menanamkan pikiran bahwa kematian adalah hal yang wajar terjadi dan pasti akan dialami semua orang.
Psikolog atau psikiater juga dapat melakukan teknik psikoterapi lainnya, seperti terapi pemaparan terhadap sesuatu yang ditakuti oleh penderitanya.
Pada kasus thanatophobia, penderitanya akan diperlihatkan situasi yang menggambarkan suasana duka karena kematian. Selama terapi ini, psikolog tentu akan selalu memantau kondisi penderita fobia untuk memastikan keamanannya.
Teknik relaksasi meliputi teknik pernapasan maupun yoga. Teknik ini diharapkan bisa membuat orang yang mengalami thanatophobia menjadi lebih tenang ketika mendengar tentang kematian. Dengan pikiran yang tenang, gejala fisik yang terjadi saat fobia juga akan berkurang.
Untuk mengatasi thanatophobia, dokter juga akan memberikan obat-obatan, seperti obat penenang atau antidepresan, bila penderita tidak juga membaik setelah melakukan psikoterapi. Namun, penggunaan obat ini hanya digunakan dalam jangka pendek untuk mengurangi risiko ketergantungan obat.
Thanatophobia dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya, apalagi kalau rasa cemas yang muncul sudah sangat berlebihan.
Bila Anda mengalami gejala thanatophobia, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke psikolog atau psikiater. Dengan begitu, Anda akan mendapatkan solusi dan penanganan yang tepat untuk mengatasi fobia tersebut.
Sumber: alodokter.com