“Kanker serviks menjadi penyakit yang sering terjadi tanpa disadari. Oleh karena itu, pastikan kamu mengenali apa saja gejala awal kanker serviks seperti pendarahan abnormal dan tubuh sering merasa kelelahan."
Kanker serviks atau kanker mulut rahim adalah sel kanker yang tumbuh dan berkembang pada sel dan jaringan yang ada di leher rahim. Untuk mencegahnya, penting untuk mengetahui gejala awal kanker serviks dan kapan harus melakukan pemeriksaan ke dokter.
Jenis kanker ini terjadi karena infeksi human papillomavirus atau HPV yang menular dari hubungan seksual, baik melalui oral maupun penetrasi. Selain itu, kanker serviks ada pada urutan nomor dua sebagai jenis kanker yang paling banyak terjadi di Indonesia.
Bahkan, setiap jamnya, seorang wanita di Indonesia meninggal karena mengidap kanker serviks. Oleh karena itu, diperlukan pencegahan salah satunya dengan melakukan vaksinasi kanker serviks / HPV sebagai upaya preventif.
Supaya bisa segera melakukan tindakan pengobatan, kamu tentunya harus tahu gejala atau ciri-ciri kanker serviks.
Berikut ciri-ciri kanker mulut rahim stadium awal yang tidak boleh kamu abaikan:
Gejala awal kanker mulut rahim yang umum terjadi, yaitu pendarahan pada vagina saat sedang tidak menstruasi.
Pendarahan yang terjadi bisa lebih banyak atau lebih sedikit dari menstruasi biasanya.
Selain itu, pendarahan juga dapat terjadi pada wanita yang sudah menopause, atau terjadi ketika sedang berhubungan intim.
Keputihan yang abnormal juga termasuk dalam gejala kanker serviks stadium awal.
Ketika hal ini terjadi, tampilan warna lendir pada keputihan terlihat tidak biasa dan beraroma tidak sedap.
Selain itu, tekstur dan konsistensi cairan vagina juga terasa tidak biasa.
Jika kamu mengalami rasa nyeri pada panggul saat berhubungan intim, kemungkinan itu merupakan gejala awal kanker serviks.
Namun, gejala ini sebenarnya juga dapat terjadi karena penyakit lain, misalnya endometriosis atau miom.
Jika merasakan gejala ini, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter spesialis kandungan dan ginekologi untuk memastikan penyebabnya.
Gejala awal kanker mulut rahim berikutnya, yaitu peningkatan frekuensi buang air kecil.
Kondisi ini dapat terjadi karena pertumbuhan sel kanker yang mengelilingi leher rahim, kemudian menyebar hingga ke kandung kemih.
Gejala seperti ini juga dapat terjadi akibat infeksi saluran kemih (ISK). Inilah sebabnya, lebih baik kamu bertanya pada dokter untuk memastikannya.
Tubuh mudah lelah bisa terjadi karena banyak faktor. Salah satunya adalah pendarahan yang tidak normal pada vagina.
Alhasil, lambat laun tubuh mengalami kekurangan sel darah merah atau anemia yang mengakibatkan kelelahan.
Bahkan, rasa lelah pada tubuh tidak berkurang meski telah mendapatkan cukup waktu untuk beristirahat.
Tentu kamu akan merasa gelisah ketika mengetahui kalau diri ternyata menunjukkan gejala awal kanker serviks atau jenis kanker lain. Hal tersebut wajar adanya.
Namun, pastikan kamu tidak terlarut dalam perasaan dan segera melakukan pengobatan.
Sebab, kamu memiliki peluang lebih besar untuk sembuh jika kanker terdeteksi sejak dini.
Selain itu, kamu juga bisa mencari dukungan psikologis sebagai langkah awal perawatan yang bisa kamu lakukan.
Lalu, hubungi dokter spesialis kandungan dan ginekologi untuk mendapatkan informasi lebih lanjut tentang kanker serviks yang kamu alami, termasuk tingkat keparahannya.
Selain itu, cari tahu pula pilihan pengobatan apa saja yang tersedia.
Dokter akan meminta kamu untuk menjalani prosedur pemeriksaan lanjutan untuk memastikan diagnosis.
Ikuti prosedurnya sesuai arahan dokter, jangan lupa juga cari tahu apa saja efek samping yang mungkin terjadi dari setiap prosedur pengobatan yang kamu jalani.
Supaya dapat mengurangi risiko untuk mengalami kanker serviks, kamu bisa melakukan beberapa tindakan pencegahan berikut ini.
Hal pertama yang tidak boleh kamu lupa adalah rutin melakukan pemeriksaan panggul dan pap smear.
Dengan melakukan pemeriksaan ini, dokter bisa mengetahui apakah ada kelainan yang terjadi pada sel serviks.
Untuk mendapatkan informasi lengkap mengenai pap smear,
Waktu terbaik untuk melakukan pemeriksaan pap smear adalah setiap 3 tahun untuk wanita yang berusia antara 21 sampai 29 tahun.
Sementara itu, bagi wanita yang berusia antara 30 sampai 65 tahun, sebaiknya lakukan pemeriksaan setiap 3 sampai 5 tahun.
Apabila hasil dari pemeriksaan ini menunjukkan potensi adanya sel kanker, dokter dapat menyarankan untuk melakukan tes lainnya, seperti biopsi dan kolposkopi.
Selain itu, pastikan untuk melakukan aktivitas seks yang aman. Mudahnya, hindari berganti pasangan dan gunakan pengaman ketika melakukan hubungan intim. Apabila kamu ingin melakukan hubungan intim tanpa pengaman, pastikan pasangan tidak mengidap penyakit menular seksual.
Selanjutnya, kamu juga perlu mendapatkan vaksin HPV untuk mengurangi risiko terjadinya kanker serviks.
Para ahli merekomendasikan wanita mendapatkan vaksin HPV dengan rincian berikut ini:
Kabar baiknya, kini kamu bisa mendapatkan vaksin HPV dari rumah dengan layanan Halodoc Home Lab (tersedia di Jabodetabek dan Surabaya).
Layanan Home Lab ini adalah tes laboratorium, paket tes, atau vaksin dari Halodoc yang bisa dilakukan di rumah atau di lokasi manapun yang kamu pilih.
Praktis bukan? Tunggu apa lagi?
Yuk, dapatkan vaksin HPV dengan layanan Home Lab Halodoc dan download aplikasi Halodoc sekarang!
Namun, kamu juga perlu tahu bahwa vaksin HPV hanya dapat mengurangi risiko diri mengalami kanker serviks.
Jadi, vaksin tidak memberi jaminan kalau kamu akan sepenuhnya terlindungi dari potensi kanker. Ini artinya, kamu tetap harus melakukan pemeriksaan pap smear secara rutin supaya bisa mendeteksi adanya kanker sejak dini.
Menjadi perokok aktif maupun pasif bisa meningkatkan risiko kanker leher rahim pada wanita.
Jadi, segera hentikan kebiasaan merokok apabila kamu seorang perokok aktif, dan sebisa mungkin hindari paparan asap rokok ketika sedang berada pada kawasan umum.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan Anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurn