Informasi Kesehatan

GERD Tidak Kunjung Sembuh dan Solusi Menanganinya

gerd-tidak-kunjung-sembuh-dan-solusi-menanganinya.jpg

Diabetes karena Faktor Genetik, Ini Cara Mengatasinya

Diabetes memang identik dengan penyakit yang menyerang orangtua. Kondisi…

Pentingnya Menggunakan Tabir Surya Saat Beraktivitas di Luar Ruangan

Menggunakan tabir surya saat beraktivitas di luar ruangan…

Inilah 2 Fungsi Utama Pankreas pada Tubuh

“Pankreas memiliki fungsi yang begitu penting untuk metabolisme…

GERD yang tidak kunjung sembuh tentu dapat mengganggu aktivitas. Kondisi ini tidak boleh dibiarkan dan perlu segera diobati sebelum menimbulkan komplikasi.  Agar penyakit GERD cepat membaik, Anda perlu mengetahui apa penyebabnya dan juga bagaimana cara menanganinya.

GERD adalah kondisi saat asam lambung naik ke kerongkongan, yaitu saluran yang menghubungkan mulut dan lambung. Kondisi ini dapat terjadi sebagai akibat melemahnya katup di bagian bawah kerongkongan, sehingga asam lambung bisa naik dan mengiritasi dinding kerongkongan.

 

GERD dikatakan tidak sembuh jika masih timbul gejala walaupun, sudah mendapatkan selama 8 minggu. Beberapa gejala yang sering muncul berupa sensasi   terbakar di dada, rasa asam di mulut, mual, nyeri dada atau nyeri ulu hati, perut kembung, sakit tenggorokan, dan sulit menelan.

GERD yang tidak kunjung sembuh berpotensi merusak lapisan kerongkongan. Pada beberapa kasus dimana terjadi komplikasi, kondisi ini dapat menyebabkan luka di kerongkongan, penyempitan saluran kerongkongan, Barrett’s esophagus, dan yang terparah adalah kanker esofagus.

Penyebab GERD Tidak Kunjung Sembuh

GERD tidak kunjung sembuh dapat dipicu oleh beberapa faktor, mulai dari gaya hidup yang tidak sehat, kondisi medis atau penyakit tertentu, hingga pengobatan yang tidak adekuat.

Seseorang lebih berisiko terkena GERD jika menderita obesitas, hiatus hernia, gangguan pada katup kerongkongan bagian bawah, atau sedang hamil. Kebiasaan merokok serta mengonsumsi minuman beralkohol, kopi, makanan berlemak, dan makanan pedas secara berlebihan juga mampu memicu naiknya asam lambung.

Konsumsi jenis obat tertentu, seperti obat asma, obat tekanan darah tinggi, antihistamin, dan antidepresan, juga berisiko menyebabkan kenaikan asam lambung.

Untuk mengurangi risiko tersebut, Anda perlu mengonsumsi obat sesuai petunjuk pemakaian atau anjuran dokter.

Selain itu, langkah terpenting untuk mencegah dan mengurangi perburukan gejala GERD adalah mengubah pola hidup Anda menjadi pola hidup sehat. Sebisa mungkin, Anda juga perlu menghindari konsumsi minuman dan makanan pemicu naiknya asam lambung.

Harapan Baru dalam Terapi GERD

Pada sebagian penderita GERD, konsumsi obat GERD di apotik, seperti antasida, antagonis H2, penghambat pompa proton (PPI), atau prokinetik, terkadang masih belum mampu mengatasi keluhan yang muncul.

Namun, ada pilihan obat baru yang berpotensi mengatasi GERD yang tidak kunjung sembuh, yaitu obat golongan potassium-competitive acid blocker (PCAB). Salah satu obat tersebut adalah Vonoprazan, yang berfungsi untuk mengendalikan produksi asam lambung dengan cara kerja yang lebih kuat dan lebih cepat dibandingkan golongan PPIs.

Menurut beberapa penelitian, vonoprazan dikatakan lebih efektif dalam mengatasi gejala GERD yang tidak kunjung sembuh daripada obat golongan PPI.

Vonoprazan juga efektif untuk mencegah kenaikan asam lambung di malam hari (nocturnal acid breakthrough), yang sering menjadi masalah pada penderita GERD   karena menggangu kualitas tidur.

Berbeda dengan PPI yang sebaiknya diminum pada saat perut kosong, vonoprazan lebih disukai pasien karena bisa dikonsumsi dengan lebih flexibel, yaitu sebelum maupun sesudah makan.

Selain digunakan sebagai solusi penanganan GERD yang tidak kunjung sembuh, Vonoprazan juga diketahui mampu mengobati esofagitis dan infeksi bakteri Helicobacter pylori yang merupakan bakteri penyebab penyakit maag (dispepsia), luka lambung dan usus, bahkan kanker lambung.

Obat vonoprazan pun lebih nyaman dikonsumsi untuk penderita GERD karena memiliki waktu minum yang fleksibel, yaitu boleh sebelum atau sesudah makan. Hal ini berbeda dengan obat golongan PPIs yang perlu dikonsumsi sebelum makan atau saat perut kosong.

Jika penggunaan obat tidak berhasil atau GERD tidak kunjung sembuh, dokter akan menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan lanjutan, seperti endoskopi, foto rontgen saluran pencernaan bagian atas, atau manometri esofagus, guna mengetahui tingkat keparahan GERD dan mendeteksi adanya komplikasi.

Prosedur pemeriksaan lanjutan tersebut juga diperlukan sebelum melanjutkan pilihan penanganan yang terakhir, yaitu operasi GERD.

Dengan mengetahui penyebab GERD dan memahami langkah pengobatan yang diperlukan untuk mengatasinya, Anda diharapkan dapat meminimalisir terjadinya kekambuhan gejala GERD .

Namun, jika keluhan GERD tidak kunjung membaik dalam waktu 2 minggu, walaupun sudah melakukan perubahan pola hidup dan mengonsumsi obat-obatan, segera periksakan diri Anda ke dokter untuk mendapatkan penanganan  yang tepat.

 

Sumber: alodokter.com