“Makan sehari sekali kerap kali dilakukan oleh orang yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat. Meski mampu menurunkan berat badan dengan cepat, tetapi di sisi lain pola makan ini bisa menimbulkan berbagai keluhan kesehatan.”
Ada banyak alasan mengapa orang makan sehari sekali. Ada yang melakukannya karena sedang menurunkan berat badan, padatnya aktivitas, atau karena sudah menjadi kebiasaan sehari-hari.
Bagi kamu yang sering makan sehari sekali, secara tidak sadar kamu telah menerapkan salah satu jenis diet intermittent fasting, yaitu OMAD atau One Meal a Day.
Seperti namanya, dalam 24 jam pola makan ini hanya menyisakan satu jam untuk makan satu hidangan, dan 23 jam lainnya tidak makan apa pun. Ada berbagai pro dan kontra mengenai pola makan ini. Apa saja itu? Yuk, mari cari tahu lebih lanjut.
Berikut ini merupakan dampak makan sehari sekali bagi kesehatan:
Pola makan ini pada dasarnya mirip dengan berpuasa. Ini bisa menurunkan berat badan dengan cepat sesederhana karena, tubuh tidak mendapatkan asupan makanan dalam waktu yang lama.
Tidak hanya itu, pola makan ini juga membantu membakar lemak sehingga dapat menurunkan berat badan secara signifikan. Akan tetapi, walau terlihat menjanjikan, makan sehari sekali bisa meningkatkan risiko peningkatan lemak tubuh secara tiba-tiba.
Pada pria dewasa dengan pradiabetes dan obesitas, intermittent fasting dengan periode makan selama 6 jam diikuti dengan puasa selama 18 jam, dapat meningkatkan kadar gula darah mereka.
Akan tetapi, perlu dicatat pola makan ini tidak sama dengan makan sehari sekali. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui apakah makan sehari sekali memiliki efek yang serupa pada metabolisme tubuh.
Makan sehari sekali dapat menghasilkan hormon ghrelin lebih banyak daripada makan tiga kali sehari. Hormon ini merupakan hormon yang merangsang rasa lapar.
Hal ini dapat menyebabkan kelaparan yang ekstrem, sehingga kamu akan makan lebih banyak kalori daripada biasanya, karena kamu sudah menahan rasa lapar selama seharian. Selain itu lemak dalam tubuh juga bisa naik secara tiba-tiba, yang pada akhirnya berpotensi menaikkan berat badan.
Ingin diet aman tetapi tetap makan enak? Yuk coba diet DEBM, untuk mengetahui informasi lebih lengkapnya silahkan kunjungi laman berikut, “Diet Tetap Makan Enak, Coba Diet DEBM.”
Makanan merupakan sumber energi. Jika kamu hanya makan sekali dalam sehari, maka kamu akan kekurangan energi dan nutrisi, sehingga membuat tubuh terasa lemas.
Selain itu, makan sehari sekali juga meningkatkan kemungkinan hipoglikemia atau gula darah rendah, terutama pada pengidap diabetes tipe 2. Pada kasus yang lebih parah, makan sehari sekali dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti mual, pusing, sembelit, meningkatkan sifat tempramen, gemetar, dan kesulitan berkonsentrasi.
Sangat sulit untuk mendapatkan nutrisi yang cukup ketika kamu hanya makan sekali dalam sehari. Kondisi ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi, yang akhirnya dapat berdampak negatif bagi kesehatan dan dapat menyebabkan risiko serius.
Apalagi orang yang menerapkan makan sehari sekali biasanya lebih memilih makanan cepat saji yang padat kalori alih-alih makanan bernutrisi seperti nasi, mie, piza, dan donat.
Hal ini karena mereka membutuhkan kalori yang dapat mengenyangkan perut dengan segera. Padahal, sayur dan buah mampu mengembalikan nutrisi yang hilang setelah seharian tidak makan.
Perut terus menghasilkan asam untuk membantu mencerna makanan dengan lebih efektif. Namun, orang yang membatasi waktu makan secara ekstrem mungkin memiliki terlalu banyak asam lambung, yang dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan.
Beberapa gejala asam lambung naik, yaitu sesak napas di bagian dada, bau mulut yang tidak sedap, mual dan muntah, hingga mulas yang berlebihan.
Itulah dampak makan sehari sekali bagi kesehatan tubuh. Jika kamu memiliki kebiasaan makan sehari sekali atau sedang melakukan diet ini, sebaiknya segera hindari agar tidak menimbulkan masalah kesehatan yang lain.
Sumber: halodoc.com