“Micin (monosodium glutamat/MSG) dan garam sama-sama mengandung natrium yang berbahaya bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Selain dapat menyebabkan gangguan kesehatan otak, terlalu banyak mengonsumsi micin berisiko memicu peningkatan tekanan darah.”
Sering kali micin dianggap memberikan dampak yang negatif bagi tubuh. Katanya, jika mencampurkan terlalu banyak micin pada makanan dapat menimbulkan gangguan kesehatan, seperti menurunnya fungsi otak. Namun, benarkah anggapan tersebut?
MSG memiliki kandungan berupa natrium, asam amino dan glutamat. Dan perlu diketahui bahwa pada dasarnya, tubuh manusia membutuhkan asupan MSG, lho. Yang perlu diperhatikan adalah asupannya yang tidak dikonsumsi secara berlebihan.
MSG sendiri bisa kamu temui di berbagai jenis makanan yang biasa dikonsumsi. Mulai dari makanan ringan seperti kerupuk yang renyah, makanan instan, hingga minuman.
Saking banyaknya orang yang gemar mengonsumsi makanan yang mengandung MSG, muncul anggapan bahwa jika terlalu sering makan dapat membuat fungsi otak turun. Padahal, belum ada penelitian yang menyatakan secara jelas bahwa MSG bisa menganggu fungsi otak.
Bahaya Micin pada Tubuh
Segala jenis makanan apabila dikonsumsi berlebihan tentu tidak baik. Sebut saja gula yang bisa menyebabkan diabetes dan makanan pedas yang menyebabkan gangguan pencernaan. Termasuk micin yang mengandung natrium, juga bisa memicu berbagai gangguan kesehatan.
Berikut bahaya yang terjadi akibat terlalu banyak mengonsumsi micin, yaitu:
1.Memicu gangguan kesehatan otak
Glutamat berperan cukup penting pada otak. Dalam otak, kandungan ini berfungsi sebagai neurotransmitter atau zat yang merangsang sel saraf untuk mengirimkan sinyal pesan.
Dengan mengonsumsi micin berlebihan, hal ini bisa menyebabkan toksisitas otak dengan kadar yang berlebihan. Kondisi ini bisa merangsang sel saraf secara berlebihan yang mengakibatkan kematian sel.
2.Meningkatkan risiko MSG symptoms complex (MSC)
Orang-orang yang berlebihan mengonsumsi micin dapat berisiko mengalami MSC. Kondisi ini bisa terjadi pada satu persen masyarakat yang hobi mengonsumsi asupan makanan dengan MSG berlebih.
Seseorang yang mengalami MSC biasanya akan mengalami beberapa keluhan kesehatan. Contohnya seperti pusing, lemas, sakit kepala, mati rasa, hingga kesulitan bernapas. Sebaiknya jangan abaikan kondisi ini. Segera lakukan pemeriksaan agar kondisi ini tidak memicu gangguan yang lebih berbahaya.
3.Berisiko memicu peningkatan kadar gula darah
Terlalu banyak mengonsumsi micin berisiko memicu peningkatan resistensi insulin. Untuk itu, jika kamu memiliki riwayat dengan penyakit diabetes, sebaiknya batasi asupan makanan yang mengandung micin.
Pilihlah berbagai makanan sehat yang bisa membantu kamu mengontrol kadar gula darah dengan baik.
4.Meningkatkan risiko obesitas
Aroma, rasa, dan tekstur makanan nyatanya dapat memengaruhi konsumsi pada makanan tertentu. Micin menjadi salah satu bumbu makanan yang digunakan sebagai penyedap makanan.
Hal ini membuat makanan akan terasa lebih gurih dan lezat, sehingga orang akan cenderung mengonsumsi lebih banyak makanan. Namun, penelitian lain menunjukkan bahwa makanan yang gurih akan membuat orang lebih cepat puas saat makan.
Dengan kata lain, belum diketahui secara pasti, apakah micin mampu menyebabkan kelebihan berat badan. Meskipun begitu, kamu perlu menjalankan pola makan sehat untuk menjaga kesehatan tetap optimal.
5.Meningkatkan tekanan darah
Mengonsumsi MSG berlebihan nyatanya dapat memicu lonjakan tekanan darah. Untuk itu, bagi seseorang dengan riwayat tekanan darah tinggi disarankan untuk selalu memperhatikan asupan makanan yang dikonsumsi. Sebaiknya batasi asupan makanan yang mengandung micin.
6.Gangguan psikiatri
Pengonsumsian MSG berlebih bisa memicu peningkatan sensitivitas dan intoleransi rasa sakit. Bahkan, mengonsumsi MSG berlebihan juga bisa memicu skizofrenia dan penyakit lain yang menyebabkan gangguan mental. Contohnya, seperti gangguan cemas, stres, hingga depresi.
7.Gangguan kesuburan
Berlebihan mengonsumsi MSG telah terbukti dapat merusak sistem reproduksi pada hewan. Hingga saat ini masih terus dilakukan penelitian mengenai dampak negatif konsumsi MSG berlebihan pada kesuburan manusia.
8.Kanker
Asupan MSG yang berlebihan juga berisiko memicu pertumbuhan sel abnormal pada tubuh. Namun, penelitian ini baru dilakukan pada hewan. Penelitian masih terus dilakukan untuk memastikan dampak MSG pada sel abnormal dalam tubuh manusia.
Bahaya Kelebihan Garam pada Tubuh
Selain pada micin, natrium juga terdapat pada garam dapur. Hal ini membuat masyarakat tidak dianjurkan untuk mengonsumsinya berlebihan.
Ada berbagai gangguan kesehatan yang bisa terjadi akibat kelebihan garam pada tubuh, yaitu:
1.Hipertensi
Mengonsumsinya terlalu banyak dapat memicu hipertensi. Karena itu, pengidap hipertensi dilarang terlalu banyak mengonsumsi makanan asin, atau makanan yang mengandung garam.
Hipertensi merupakan satu kondisi yang cukup berbahaya dan bisa menyebabkan hal-hal yang tak diinginkan menyerang tubuh. Sejumlah penelitian menyebut bahwa serangan stroke dan penyakit jantung, bahkan penyakit mematikan lainnya sering diawali dengan hipertensi.
2.Perut kembung
Perut kembung menjadi salah satu dampak yang terjadi ketika kamu mengonsumsinya terlalu banyak. Hal ini terjadi karena natrium dapat menahan air pada tubuh, sehingga cairan menumpuk yang memicu rasa kembung.
3.Pembengkakan pada tubuh
Terlalu banyak mengonsumsinya dapat menyebabkan pembengkakan pada tubuh. Ada beberapa bagian tubuh yang rentan mengalaminya, seperti pergelangan kaki, wajah, hingga tangan.
4.Merasa haus terus menerus
Mengonsumsi garam berlebihan dapat membuat tubuh menjadi dehidrasi. Hal ini karena tubuh menarik air dari sel-sel di dalamnya, sehingga membuat kamu merasa kehausan terus menerus.
Sebaiknya segera konsumsi air putih agar tubuh mampu menetralisir kelebihan yang terjadi.
Micin vs Garam, Mana yang Harus Dihindari?
Meski dibutuhkan oleh tubuh, tapi penggunaan MSG maupun garam sebaiknya tidak melebihi batas. Hingga kini masih banyak pandangan yang berbeda terkait mana yang lebih disarankan antara konsumsi garam atau MSG. Namun, salah satu yang harus diwaspadai adalah tingkat konsumsi natrium pada tubuh.
Sebagian menyebut bahwa kandungan natrium yang ada di MSG lebih rendah dari garam, yaitu 12 persen pada MSG. Sementara itu, garam dapur memiliki 39 persen natrium.
Organisasi kesehatan dunia (WHO) menyarankan angka konsumsi natrium perhari adalah kurang dari 2.000 miligram. Artinya penggunaan garam maupun micin sebaiknya tidak lebih dari satu sendok teh.
Terlalu banyak mengonsumsi natrium dapat mengakibatkan naiknya tekanan darah. Jika hal ini terjadi, penyakit kardiovaskular akan lebih mudah menyerang. Selain itu, natrium yang dikonsumsi berlebihan juga bisa memicu kanker lambung, obesitas, dan menurunnya kepadatan mineral tulang.
Hingga kini belum ada penelitian pasti yang menyebut mana lebih baik antara MSG dan garam. Namun, ada baiknya untuk tidak mengonsumsinya secara berlebihan. Memang akan terasa aneh, karena bumbu penyedap pada dasarnya berfungsi untuk menambahkan rasa pada masakan, sehingga seseorang menjadi lebih berselera.
Namun, tak perlu khawatir, ada beberapa trik yang bisa diterapkan untuk mendapatkan rasa masakan yang nikmat tanpa menggunakan garam atau MSG berlebihan. Salah satunya adalah dengan menonjolkan rasa lain.
Sebuah penelitian menyebut bahwa membuat masakan dengan rasa pedas yang menonjol dapat mengurangi keinginan lidah untuk mengecap rasa garam. Kamu bisa menggunakan cabai dan rempah-rempah dalam memasak untuk mendapatkan rasa masakan yang lebih kuat. Seperti seledri, daun bawang, bawang merah, bawang bombay, daun salam, lada, kencur dan bahan masakan lainnya.
5.Mengalami gangguan tidur
Mengonsumsi garam berlebihan sebelum tidur dapat menyebabkan gangguan tidur. Jadi, perhatikan asupan makanan yang kamu konsumsi pada malam hari sebelum tidur.
6.Merasa kelelahan
Ketika terlalu banyak garam dalam darah, air akan keluar dari sel-sel pada tubuh. Hasilnya, kamu mungkin akan merasa lemah dan kelelahan terus menerus.
7.Meningkatkan risiko kanker perut
Penelitian pada Gastroenterology Research and Practice, menunjukkan kelompok yang mengonsumsi garam lebih tinggi berisiko dua kali lebih besar mengalami kanker perut daripada kelompok dengan asupan yang rendah.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung sudah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna.