“Virus HIV penyebab penyakit AIDS tidak menular melalui keringat, berciuman, gigitan nyamuk, atau sentuhan. Cara penularan HIV sebenarnya melalui hubungan intim, pemakaian jarum suntik secara bergantian, transfusi darah, dan melalui ibu kepada bayinya.”
HIV/AIDS adalah salah satu bentuk penyakit menular seksual (PMS) yang dapat terjadi pada siapa saja. Gangguan kesehatan ini membuat sistem imunitas tubuh melemah. Sayangnya, sampai sekarang belum ada obat yang bisa membantu menyembuhkan penyakit ini. Artinya, kamu harus waspada terhadap bagaimana cara penularan HIV.
Seharusnya, sistem imunitas tubuh berperan untuk melawan penyakit dan kuman yang masuk dan menginfeksi tubuh. Namun, pada pengidap penyakit AIDS, sistem imunitas justru menjadi begitu lemah, sehingga tidak dapat melawan virus yang masuk dan menyerang tubuh.
Virus HIV penyebab penyakit AIDS tidak menular melalui keringat, berciuman, menggigit nyamuk, atau sentuhan. Berikut beberapa cara penularan HIV yang perlu kamu waspadai:
Virus HIV penyebab penyakit AIDS dapat memasuki tubuh dari cairan vagina, air mani, atau cairan pra ejakulasi melalui luka terbuka yang terdapat pada organ intim. Melakukan hubungan seksual tanpa memakai kondom dapat meningkatkan risiko penguncian virus, hingga tubuh lebih rentan terinfeksi.
Inilah alasannya, sangat penting menggunakan kondom saat melakukan hubungan intim, terutama jika Anda sering berganti pasangan. Pemakaian kondom cukup efektif untuk mencegah terjadinya penularan virus dengan menghalangi masuknya cairan vagina maupun air mani ke tubuh pasangan.
Cara penularan HIV selanjutnya adalah menggunakan jarum suntik secara bergantian. Kondisi ini terutama terjadi pada seseorang yang positif mengidap AIDS. Sisa darah pada jarum suntik bisa masuk dan menginfeksi tubuh seseorang yang sehat.
Tidak hanya AIDS, pemakaian jarum suntik secara bergantian juga bisa meningkatkan risiko penularan masalah kesehatan serius lainnya, termasuk hepatitis B dan C. Inilah sebabnya, pastikan kamu menggunakan jarum suntik yang masih baru dan bersegel, serta steril.
Beberapa kasus menunjukkan bahwa, virus HIV penyebab AIDS bisa menular dari transfusi darah. Cara ini sebenarnya kurang umum, karena selalu ada pengujian dan seleksi ketat dari petugas kesehatan kepada calon pendonor sebelum melakukan transfusi.
Selain itu, risiko penularan virus HIV melalui cara ini akan semakin kecil kemungkinan terjadi pada negara yang memiliki rumah sakit dengan adopsi teknologi kesehatan terkini.
Siapa sangka, ibu hamil yang mengidap AIDS memiliki risiko yang sangat tinggi untuk menularkan virus penyakit tersebut kepada janin dari plasenta. Bahkan, cara penularan HIV ini juga bisa terjadi selama proses persalinan. Inilah sebabnya, ibu hamil wajib melakukan pemeriksaan darah.
Sebab, skrining awal dapat membantu dokter memberikan penanganan segera sehingga komplikasi dan risiko penularan pada bayi bisa dicegah. Tidak hanya itu, pemberian ASI dari ibu yang terjangkit AIDS juga sama berisikonya untuk menularkan penyakit tersebut pada bayi.
Meski begitu, studi belum lama ini menyebutkan bahwa ibu tetap dapat memberikan ASI secara langsung kepada bayinya selama periode menyusui (direct breastfeeding). Hanya, ibu wajib mengonsumsi obat antiretroviral (ARV) secara berkala sesuai dengan anjuran dokter. Obat tersebut kabarnya cukup efektif untuk membantu menekan jumlah virus dalam darah, sehingga bisa menurunkan risiko terjadinya penularan.
Cara penularan HIV yang tidak banyak orang tahu adalah seks oral. Ini merupakan aktivitas seksual dengan memberikan rangsangan pada organ intim menggunakan lidah, bibir, atau mulut.
Aktivitas seksual ini dapat menularkan virus penyebab penyakit AIDS apabila sedang mengidap sariawan atau memiliki luka pada bibir dan mulut. Bahkan, bibir yang pecah sekalipun. Tidak hanya itu, risiko penularan juga lebih tinggi apabila pria mengeluarkan cairan ejakulasi atau sperma dalam mulut.
Selain AIDS, melakukan seks oral juga memungkinkan kamu terjangkit penyakit menular seksual lain. Baca artikel Ini Tips Seks Oral yang Aman untuk Cegah Penyakit sehingga kamu terhindar dari penyakit serius ketika melakukan aktivitas seksual ini.
Itu tadi beberapa cara penularan HIV yang sebaiknya kamu hindari. Pastikan untuk menggunakan kondom saat melakukan hubungan seksual, dan rutinlah melakukan pemeriksaan darah untuk ibu hamil atau wanita yang berencana hamil. Gunakan alat kontrasepsi yang aman.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna