“Gelombang panas atau 'heatwave’ yang terjadi beberapa hari ke belakang dapat memberikan dampak negatif. Heat exhaustion, heat stroke, dan dehidrasi adalah kondisi yang muncul akibat gelombang panas atau suhu udara terik.”
Beberapa hari belakangan, banyak masyarakat Indonesia yang mengeluhkan cuaca panas yang tidak seperti biasanya. Suhu panas di beberapa daerah memang dirasakan sangat meningkat. Banyak yang menyebutkan kondisi ini terkait munculnya gelombang panas.
Melansir informasi dari unggahan akun Instagram Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), memang benar bahwa beberapa negara di Asia sedang mengalami gelombang panas. Akan tetapi, Indonesia bukan salah satunya. Meski begitu, suhu maksimum udara permukaan di Indonesia memang juga tergolong panas.
Melalui unggahan tersebut BMKG juga memaparkan lima penyebab utama naiknya suhu di Indonesia akhir-akhir ini. Beberapa di antaranya yaitu, dinamika atmosfer yang tidak biasa, tren pemanasan global dan perubahan iklim, dan peralihan cuaca yang sudah memasuki musim kemarau.
Walaupun Indonesia tidak mengalami gelombang panas, kamu harus tetap mengetahui bahayanya. Menurut World Meteorological Organization atau WMO, gelombang panas atau ‘heatwave’ adalah fenomena kondisi udara panas yang berkepanjangan selama 5 hari atau lebih secara berturut-turut.
Kondisi ini juga diikuti suhu maksimum harian lebih tinggi dari suhu maksimum rata-rata. Jika gelombang panas terus terjadi, bukan tidak mungkin dapat menyebabkan bahaya kesehatan bahkan kematian.
Gelombang panas sendiri merujuk kepada cuaca panas yang tidak biasa. Umumnya, suhu yang tinggi ini berlangsung sekurang-kurangnya lima hari berturut-turut atau lebih.
Kondisi tersebut juga disertai kelembapan udara yang tinggi. Jika kondisi yang terjadi sekarang adalah gelombang panas, risikonya bagi manusia bisa lebih buruk.
Ada beberapa bahaya yang dapat muncul terhadap tubuh akibat gelombang panas. Gelombang panas bisa menyebabkan heat exhaustion, sebuah kondisi ketika suhu tubuh naik antara 37-40 derajat Celsius. Beberapa gejalanya, seperti mual, pusing, sakit kepala, kelelahan, lemas, dan keringat berlebih.
Heat exhaustion jika dibiarkan bisa menjadi heatstroke. Selanjutnya, heatstroke bisa menyebabkan kerusakan permanen pada organ tubuh seperti otak, jantung, dan ginjal yang dapat mengancam nyawa.
Pada kondisi heatstroke, suhu tubuh naik di atas 40 derajat Celsius, hingga sel dan sistem tubuh gagal berfungsi normal. Gejalanya antara lain pernapasan cepat, sakit kepala, lesu, kebingungan, dan bahkan kehilangan kesadaran. Selain ini, ada gejala lainnya yang menandakan heatstroke, untuk tahu lebih lengkapnya silahkan kunjungi laman berikut, “Kenali 8 Tanda Tubuh Mengalami Heat Stroke, Simak Ulasannya.”
Paparan udara dan cuaca yang sangat panas juga bisa menimbulkan sejumlah risiko bagi kulit. Berikut beberapa bahaya gelombang panas pada kesehatan kulit:
Selain itu, juga akan terjadi peningkatan risiko kanker kulit juga terjadi pada beberapa kelompok saat sering terkena panas matahari. Contohnya pada orang dengan kulit cerah, orang dengan banyak tahi lalat atau bintik-bintik, orang dengan rambut pirang dan mata berwarna terang, serta orang dengan riwayat keluarga kanker.
Dengan banyaknya dampak buruk akibat cuaca dan gelombang panas, penting untuk selalu menjaga kesehatan kulit. Beberapa tips mengatasi efek cuaca panas pada kulit, yaitu:
Lakukan langkah-langkah perlindungan di atas supaya kulit tetap sehat agar kulit dan tubuh menjadi lebih nyaman.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna