Informasi Kesehatan

Dari Kanker sampai Impotensi, Ini 11 Dampak Merokok bagi Kesehatan

3164364113.jpg

Minum Kecap Bisa Menangkal Batuk, Mitos atau Fakta?

Selain dapat menambah cita rasa, kecap juga sering digunakan…

Inilah Manfaat Madu Hitam Bagi Kesehatan

“Madu hitam adalah salah satu jenis madu yang…

Ini 2 Efek Samping Paracetamol dari Ringan hingga Berat

“Paracetamol jarang menimbulkan efek samping bila digunakan dengan…

“Merokok adalah aktivitas yang tidak memiliki dampak baik bagi tubuh. Sebab, bahan kimia yang terkandung di dalamnya bisa memicu kanker hingga masalah pada paru-paru.”

Rokok adalah gulungan tembakau yang berukuran panjang 8 sampai 10 sentimeter dan berdiameter 0,7 sentimeter. Benda kecil ini bisa menyebabkan kecanduan karena bahan kimia di dalamnya.

Jika sudah begitu, dampak yang ditimbulkan tak bisa disepelekan begitu saja. Gangguan yang mengintai meliputi kanker, kerusakan paru-paru, masalah penglihatan, hingga gangguan kesuburan dan reproduksi.

Zat Berbahaya yang Terkandung Dalam Rokok

Saat dibakar, rokok melepaskan lebih dari 5.000 bahan kimia berbeda. Beberapa di antaranya:

1. Tar

Tar adalah zat lengket berwarna coklat yang terkumpul di paru-paru saat menghirup asap rokok. Itu bisa menodai jari dan gigi dengan warna kuning kecokelatan. Zat ini mengandung bahan kimia penyebab kanker dan meningkatkan risiko emfisema serta penyakit paru obstruktif kronik (PPOK).

2. Karbon monoksida

Asap rokok mengandung gas beracun karbon monoksida. Zat ini mampu menghentikan aliran darah yang menjadi pembawa oksigen. Akibatnya, jantung harus bekerja lebih keras. Kondisi ini berpotensi meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

3. Nikotin

Nikotin adalah zat yang sangat adiktif. Zat inilah yang menyebabkan kecanduan pada pengguna rokok. 

Selain ketiga zat di atas, beberapa bahan kimia lain yang terdapat dalam asam tembakar, antara lain:

  • Aseton, zat dalam penghapus cat kuku.
  • Asam asetat, bahan dalam pewarna rambut.
  • Amonia, pembersih rumah tangga biasa.
  • Arsenik, zat yang terdapat dalam racun tikus.
  • Benzena, terdapat dalam semen karet dan bensin.
  • Butana, digunakan dalam cairan yang lebih ringan.
  • Kadmium, komponen aktif dalam asam baterai.
  • Karbon monoksida, dilepaskan dalam asap knalpot mobil.
  • Formaldehida, cairan dalam balsem.
  • Hexamine, terdapat dalam cairan pemantik barbekyu.
  • Timbal, digunakan dalam baterai.
  • Naftalena, bahan dalam kapur barus.
  • Metanol, komponen utama dalam bahan bakar roket.
  • Toluena, untuk memproduksi cat.

Berhenti mengisap rokok bisa memberikan dampak positif bagi tubuh. Mulai dari awet muda hingga penurunan kadar stres. Klik artikel ini untuk penjelasan lebih lanjut “5 Dampak Positif pada Tubuh Jika Berhenti Merokok”.

Dampak Berbahaya Merokok Bagi Kesehatan Tubuh

Mengisap rokok sama sekali tidak menguntungkan. Justru, banyak bahaya yang bisa merugikan tubuh. Beberapa di antaranya:

1. Kanker

Ada sekitar 70 bahan kimia dalam asap tembakau yang menjadi pemicu kanker. Mereka bisa menyebabkan kerusakan DNA yang berperan dalam melindungi sel dari kanker. Akhirnya, sel kanker tumbuh di luar kendali.

Beberapa bahan kimia tersebut, antara lain:

  • Butadiena, yang digunakan dalam pembuatan karet.
  • Arsenik adalah zat beracun.
  • Benzena sebagai zat pelarut yang disuling dari minyak mentah.
  • Berilium yang digunakan dalam reaktor nuklir.
  • Kadmium yang digunakan dalam baterai.
  • Chromium untuk memproduksi pewarna dan cat.
  • Formaldehida sebagai pengawet mayat.
  • Hidrokarbon aromatik polisiklik adalah bahan kimia yang merusak DNA.

2. Kerusakan paru-paru

Mengisap rokok bisa menyebabkan kerusakan paru-paru dan kehilangan jaringan organ secara permanen. Kondisi ini membuat kamu lebih rentan terhadap infeksi paru-paru, seperti tuberkulosis dan pneumonia.

3. Gangguan paru-paru kronis

Perokok berisiko tinggi mengalami masalah paru-paru kronis, seperti:

  • Emfisema, yaitu kondisi ketika hancurnya kantung udara di paru-paru.
  • Bronkitis kronis, yakni peradangan permanen yang memengaruhi lapisan saluran pernapasan paru-paru.
  • Penyakit paru obstruktif kronik (PPOK), sekelompok penyakit paru-paru
  • Kanker paru-paru.

4. Masalah penglihatan

Mengisap rokok dalam jangka panjang juga dapat memengaruhi penglihatan dan saraf optik penggunanya. Dampaknya dapat berupa:

  • Glaukoma, yakni peningkatan tekanan pada bola mata. Dampaknya berupa kerusakan dan kehilangan penglihatan permanen.
  • Katarak, yang menyebabkan penglihatan kabur.
  • Degenerasi makula terkait usia, yang menyebabkan kerusakan pada titik di tengah retina. Dampaknya, hilangnya penglihatan sentral.

5. Masalah pada sistem saraf pusat

Salah satu kandungan dalam tembakau adalah nikotin, yakni pengubah suasana hati. Zat tersebut membangun kebiasaan dan memberikan efek ketagihan. Di tahap inilah pengguna mengalami masalah pada sistem saraf pusat. Dampaknya, mereka jadi kesulitan berhenti merokok.

6. Risiko diabetes

Perokok aktif berisiko 30 sampai 40 persen lebih tinggi terkena diabetes ketimbang seseorang yang tidak merokok. Sebab, nikotin dalam rokok berpotensi meningkatkan kadar gula darah dalam tubuh.

7. Gangguan kesuburan dan reproduksi

Rokok bisa merusak sistem reproduksi wanita dan membuatnya sulit hamil. Wanita dengan kebiasaan buruk ini cenderung mengalami menopause lebih awal ketimbang mereka yang tidak merokok.

Pada pria, kebiasaan ini juga bisa memberi dampak negatif terhadap sperma. Dampaknya, terjadi penurunan kualitas sperma, sehingga janin berpotensi mengalami keguguran dan cacat lahir.

Kamu bisa klik artikel ini untuk penjelasan lebih lanjut terkait gangguan kesuburan akibat mengisap rokok “Benarkah Merokok Bisa Menurunkan Kualitas Sperma?”

8. Komplikasi kehamilan

Komplikasi kehamilan bisa terjadi ketika ibu hamil mengisap rokok. Beberapa bahaya yang mengintai, meliputi cacat lahir dan sindrom kematian bayi mendadak.

9. Gangguan indra pengecap dan penciuman

Bahaya merokok lainnya, yakni menurunkan sensitivitas lidah sebagai indera pengecap dan hidung sebagai indera penciuman. Karena masalah itu, nafsu makan jadi berkurang.

10. Tekanan darah tinggi

Merokok bisa merusak sistem kardiovaskular penggunanya. Sebab, nikotin berpotensi mengencangkan pembuluh darah dan membatasi aliran darah. Karena hal ini, tekanan darah tubuh jadi meningkat.

11. Luka jadi susah kering

Kecanduan nikotin menyebabkan pembuluh darah jadi mengencang. Hal ini bisa menurunkan suplai nutrisi ke area luka. Dampaknya, luka memakan waktu lebih lama untuk sembuh.

Cara Efektif Berhenti Merokok

Berhenti dari kebiasaan buruk ini tak hanya membutuhkan tekad dan niat yang kuat. Nah, kamu juga perlu melakukan beberapa langkah di bawah ini untuk memaksimalkan hasilnya:

1. Mencatat alasannya

Langkah ini dilakukan dengan menulis alasan mengapa ingin berhenti merokok. Tujuannya, agar kamu terus mengingat dan menjadi motivasi untuk mempermudah menghilangkan kebiasaan buruk ini.

2. Menjauhi hal yang berhubungan dengan rokok

Menyingkirkan benda-benda yang mengingatkan kamu tentang kebiasaan buruk ini. Misalnya, asbak dan korek api. Kamu juga bisa menghindari lingkungan pertemanan untuk mempermudah berhenti.

3. Hindari pemicunya

Jangan mengonsumsi kopi dan minuman beralkohol. Jika terbiasa melakukannya setelah makan, kamu bisa mengunyah permen karet, mengonsumsi camilan, atau menggosok gigi.

4. Katakan ‘tidak’ pada rokok

Saat sudah berniat berhenti dari kebiasaan buruk ini, pastikan untuk disiplin. Jangan ucapkan, “habis satu batang ini aku berhenti” atau “setelah sebungkus ini aku nggak akan pernah membeli rokok lagi”. Sebab, hal itu menumbuhkan keinginan mengisap rokok dan menenggelamkan niat berhenti memakainya.

5. Ketahui gejala putus nikotin

Gejala ini umumnya terjadi dalam waktu 12 sampai 24 jam setelah berhenti mengisap rokok. Tandanya berupa gelisah, mual, sakit kepala, dan mudah marah. Gangguan itu biasanya mereda dalam waktu 2 sampai 4 minggu.

Selain beberapa poin di atas, kamu juga bisa mengikuti tata cara berhenti menggunakan rokok dengan klik artikel ini “9 Kiat Efektif Berhenti Merokok, Berikut Ulasannya”.

 

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna