Informasi Kesehatan

Sebenarnya Tomat Buah atau Sayur? Ketahui Faktanya

Sebenarnya_Tomat_Buah_atau_Sayur_Ketahui_Faktanya.jpg

Makanan Penyebab Maag yang Penting untuk Diketahui

Bila Anda sering sakit maag, ada beberapa jenis…

Apakah Vaksin Bisa Membatalkan Puasa? Ini Faktanya

“Tak sedikit orang yang ragu untuk mendapatkan vaksin…

4 Hal yang Perlu Diketahui tentang Hemodialisa

"Cuci darah atau yang biasa dikenal dengan hemodialisa…

“Tomat adalah salah satu makanan yang sering digunakan sebagai bahan masakan. Kebanyakan orang menganggap tomat adalah sayuran, sebagian lainnya menganggap tomat adalah buah-buahan. Lantas, mana yang paling tepat? Ketahui faktanya.”

 

Masih banyak orang yang bingung membedakan tomat adalah buah atau sayur. Apakah kamu termasuk salah satunya? Kalau di dunia kuliner, tomat sering masuk dalam kelompok bersama sayuran. Kendati demikian, kamu juga pasti pernah mendengarnya sebagai buah. 

Lantas, sebenarnya mana yang benar? Nah, supaya kamu tidak bingung lagi, ketahui fakta tentang makanan sehat yang satu ini!

Tomat Buah atau Sayur? Ketahui Faktanya

Dalam klasifikasi botani, buah-buahan dan sayuran dibedakan atas struktur dan fungsi bagian tanamannya. Buah-buahan terbentuk dari bunga, memiliki biji dan membantu proses reproduksi tanaman. Di sisi lain, sayuran terdiri atas akar, batang, daun atau bagian tambahan lain dari tanaman. 

Sementara dalam klasifikasi kuliner, sistem klasifikasi untuk buah-buahan dan sayuran bisa sangat berbeda dengan klasifikasi botani. Dalam praktik kuliner, buah-buahan dan sayuran digunakan berdasarkan profil rasa dan teksturnya.

Umumnya, buah memiliki tekstur yang lembut dan cenderung manis, asam atau memiliki rasa yang lebih tajam. Sebaliknya, sayuran biasanya memiliki rasa yang hambar dan mungkin pahit. Teksturnya juga lebih keras daripada buah. Setelah memahami penjelasan di atas, berikut penjelasan mengenai klasifikasinya:

1. Secara botani, tomat adalah buah

Masih banyak orang yang bingung membedakan tomat adalah buah atau sayur. Apakah kamu termasuk salah satunya? Kalau di dunia kuliner, tomat sering masuk dalam kelompok bersama sayuran. Kendati demikian, kamu juga pasti pernah mendengarnya sebagai buah. 

Lantas, sebenarnya mana yang benar? Nah, supaya kamu tidak bingung lagi, ketahui fakta tentang makanan sehat yang satu ini!

Tomat Buah atau Sayur? Ketahui Faktanya

Dalam klasifikasi botani, buah-buahan dan sayuran dibedakan atas struktur dan fungsi bagian tanamannya. Buah-buahan terbentuk dari bunga, memiliki biji dan membantu proses reproduksi tanaman. Di sisi lain, sayuran terdiri atas akar, batang, daun atau bagian tambahan lain dari tanaman. 

Sementara dalam klasifikasi kuliner, sistem klasifikasi untuk buah-buahan dan sayuran bisa sangat berbeda dengan klasifikasi botani. Dalam praktik kuliner, buah-buahan dan sayuran digunakan berdasarkan profil rasa dan teksturnya.

Umumnya, buah memiliki tekstur yang lembut dan cenderung manis, asam atau memiliki rasa yang lebih tajam. Sebaliknya, sayuran biasanya memiliki rasa yang hambar dan mungkin pahit. Teksturnya juga lebih keras daripada buah. Setelah memahami penjelasan di atas, berikut penjelasan mengenai klasifikasinya:

1. Secara botani, tomat adalah buah

Sebagian besar orang menganggap tomat adalah sayuran. Dalam memasak, buah ini biasanya digunakan sendiri atau bersama dengan sayuran lainnya. Akibatnya, buah yang satu mendapatkan reputasi sebagai sayuran, meskipun secara ilmiah tomat adalah buah.

Sebenarnya, buah ini bukan satu-satunya makanan yang berjuang dari krisis identitasnya. Faktanya, banyak tanaman-tanaman lain yang secara botani diklasifikasikan sebagai buah-buahan, tapi digunakan sebagai sayuran dalam praktik kuliner. Di antaranya adalah timun, labu, terong, okra, sampai paprika. 

Jadi sudah jelas bukan? Secara ilmiah, tomat adalah buah-buahan dan bukanlah sayuran. Terlepas dari krisis identitasnya, buah ini adalah makanan kaya nutrisi yang memberikan beragam manfaat kesehatan.

Kandungan Nutrisi dalam Tomat

Buah ini mengandung 95 persen air di dalamnya. Selain itu, ada berbagai kandungan nutrisi lainnya dalam 100 gram tomat, seperti:

  • Kalori: 20.
  • Protein: 1 gram.
  • Lemak: 0,3 gram.
  • Karbohidrat: 4,2 gram.
  • Serat: 1,2 gram.

Selain itu, buah ini juga mengandung vitamin dan mineral yang baik untuk kesehatan tubuh. Berikut vitamin dan mineral dalam 100 gram tomat:

  • Kalsium: 5 miligram.
  • Vitamin B: 60 mikrogram.
  • Fosfor: 27 miligram.
  • Vitamin C: 40 mikrogram.
  • Vitamin A: 1500 SI.
  • Zat besi: 0,5 miligram.
  • Potasium: 360 miligram.

Mengonsumsi 100 gram buah ini dapat memenuhi 20 persen kebutuhan harian. Selain itu, kamu juga bisa memenuhi 10-20 persen kebutuhan harian dari vitamin A. Dengan mengonsumsi kedua vitamin tersebut, maka kebutuhan antioksidan pada tubuh pun akan terpenuhi dengan baik.

Selain itu, buah ini juga mengandung jenis antioksidan lainnya yang tidak kalah penting untuk kesehatan tubuh. Mulai dari beta karoten, likopen, enzim fitoena, dan fitofluena. 

Manfaat Tomat untuk Kesehatan Tubuh

Berbagai kandungan yang ada padanya, membuat buah ini memiliki banyak manfaat untuk kesehatan tubuh yang sayang jika kamu lewatkan. Berikut manfaatnya:

1. Menjaga kesehatan jantung

Penyakit jantung menjadi gangguan kesehatan yang bisa memicu kematian. Angka kematian akibat gangguan ini pun cukup tinggi.

Untuk mencegahnya, kamu perlu menjaga kesehatan jantung. Salah satunya dengan mengonsumsi tomat. Kandungan antioksidan, seperti likopen dan beta karoten bisa mencegah terjadinya serangan jantung secara tiba-tiba.

Kandungan antioksidan tersebut juga bisa memberikan perlindungan pada lapisan dalam pembuluh darah menuju jantung. Dengan begitu, kamu akan terhindar dari risiko pembekuan darah.

Menurut studi pada jurnal Critical Reviews in Food Science and Nutrition, dengan judul Tomatoes and Cardiovascular Healthmengonsumsi buah ini juga dapat membantu mengurangi kolesterol low density lipoprotein (LDL) atau kolesterol jahat yang bisa memicu gangguan kesehatan pada jantung.

Ketika kadar kolesterol ini bisa terkontrol dengan baik, maka kesehatan jantung menjadi lebih optimal.

2. Mencegah kanker

Kanker terjadi akibat adanya pertumbuhan sel abnormal pada salah satu bagian atau organ tubuh. Kandungan likopen di dalamnya mampu mencegah pertumbuhan sel abnormal. 

Selain itu, karotenoidnya juga efektif untuk mencegah terjadinya kanker payudara pada wanita. Meski begitu, masih membutuhkan studi lebih lanjut terkait khasiatnya dengan penyakit kanker. 

3. Menjaga kesehatan kulit

Makanan sehat ini mengandung antioksidan yang sangat tinggi di dalamnya. Antioksidan mampu melindungi kulit dari berbagai paparan radikal bebas yang bisa menyebabkan kerusakan pada kulit. Ketika kulit terlindungi, maka kamu akan terhindar dari munculnya tanda-tanda penuaan dini.

Bahkan, vitamin C dalamnya mampu meningkatkan produksi kolagen. Kondisi ini membuat kulit menjadi lebih kencang, bersinar, dan sehat.

4. Meningkatkan sistem imun tubuh

Antioksidan dan vitamin C dalam buah ini mampu meningkatkan sistem imun tubuh menjadi lebih optimal. Dengan kondisi tersebut, maka kamu akan terhindar dari berbagai penyakit yang bisa terjadi akibat infeksi bakteri hingga virus.

Tentunya, manfaat ini bisa kamu rasakan lebih optimal jika menerapkan pola makan dan gaya hidup yang sehat.

5. Menjaga kesehatan mata

Kesehatan mata menjadi salah satu hal yang cukup penting dalam kegiatan sehari-hari. Gangguan pada mata bisa menyebabkan penurunan kualitas hidup.

Agar mata kamu tetap sehat, sebaiknya penuhi kebutuhan lutein dengan mengonsumsi buah ini. Kandungan tersebut juga bisa membuat mata menjadi lebih rileks dan tidak mudah lelah.

6. Mengoptimalkan kesehatan paru-paru

Belakangan, udara yang kita hirup memiliki kualitas yang cukup rendah. Hal ini terjadi akibat banyaknya polusi udara yang merusak kualitas udara.

Tentunya hal ini dapat memengaruhi kondisi kesehatan paru-paru. Untuk mengoptimalkan kesehatan paru-paru, kamu bisa mengonsumsi buah ini karena kandungan antioksidan yang sangat tinggi.

Antioksidannya mampu mencegah kerusakan sel dan jaringan pada paru-paru yang bisa memicu berbagai gangguan kesehatan.

7. Menjaga kesehatan mulut dan gigi

Kandungan likopen dalam tomat bisa menjaga kesehatan mulut dan gigi dengan lebih baik. Likopen membantu cegah gangguan pada gusi dan mengurangi pertumbuhan bakteri pada mulut.

Namun, jangan berlebihan mengonsumsinya. Kandungan asam pada buah ini berisiko merusak enamel gigi. Sebaiknya konsumsi buah ini secukupnya dan jangan lupa minum air putih setelah mengonsumsinya.

8. Menjaga kesehatan pencernaan

Buah ini juga mengandung serat yang cukup tinggi. Memenuhi kebutuhan serat membantu kamu menjaga kesehatan pencernaan. Dengan begitu, kamu akan terhindar dari berbagai gangguan pencernaan, seperti sembelit.

9. Mencegah dehidrasi

Buah ini mengandung air yang sangat tinggi. Selain mengonsumsi air putih, kamu juga bisa menjadikannya sebagai makanan pendamping untuk memenuhi kebutuhan cairan setiap harinya. Dengan begitu, kamu akan terhindar dari kondisi dehidrasi.

10. Menjaga kesehatan otak

Likopen dalamnya mampu meningkatkan kesehatan otak menjadi lebih optimal. Dengan begitu, kamu akan terhindar dari berbagai penyakit yang berisiko, seperti demensia, Alzheimer, hingga parkinson.

11. Baik untuk ibu hamil

Vitamin C sangat penting untuk ibu hamil selama menjalani kehamilan. Terpenuhinya vitamin C membuat imun tubuh ibu semakin optimal sehingga terhindar dari berbagai penyakit yang bisa menyebabkan gangguan kehamilan.

Kamu bisa penuhi kebutuhan vitamin C dengan mengonsumsi buah ini. Pastikan kamu mengonsumsi yang sudah bersih dan siap untuk konsumsi. 

Itulah berbagai manfaat buah ini untuk kesehatan. Sebaiknya simpan tomat dalam suhu yang tidak terlalu dingin atau suhu ruangan. Suhu yang terlalu dingin dapat menyebabkan kerusakan pada buah ini.

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna