“Bekerja hingga waktu lembur mungkin sudah menjadi hal biasa bagi beberapa orang. Meski begitu, jangan sekali-kali menyepelekan dampak dari bekerja lembur, karena bisa menyebabkan masalah pada kesehatan mental.”
Bagi masyarakat perkotaan lembur atau bekerja di luar jam kerja, sepertinya sudah menjadi hal biasa. Walaupun sudah menjadi hal umum, nyatanya dampak lembur terus menerus dapat mempengaruhi baik kesehatan fisik maupun mental.
Nah, pertanyaannya, apa saja sih dampak lembur bagi kesehatan mental yang perlu diwaspadai?
Tak cuma menguras energi secara fisik, terus-terusan bekerja lembur juga bisa menimbulkan pelbagai masalah pada psikis. Mau tahu apa saja?
Depresi merupakan salah satu dampak lembur yang kerap kali dirasakan oleh banyak karyawan. Menurut sebuah jurnal yang dipublikasikan oleh The New England Journal of Medicine berjudul Work Hours and Depression in U.S. First-Year Physicians, semakin bertambahnya jam kerja seseorang setiap minggu, semakin besar juga kemungkinan mereka terserang depresi.
Terutama bagi orang yang memiliki pekerjaan dengan banyak tekanan seperti perawat, dokter, atau akuntan. Selain itu, wanita juga lebih rentan mengalami depresi akibat jam kerja yang panjang.
Sebab, sering kali mereka memiliki tugas ganda yang harus dikerjakan. Contohnya mengerjakan pekerjaan utama dan mengerjakan tugas rumah tangga serta merawat anggota keluarga.
Selain depresi, dampak lembur selanjutnya adalah kecanduan alkohol. Mungkin beberapa orang masih belum tahu bahwa kecanduan alkohol juga termasuk dalam penyakit mental yang disebut dengan alkoholisme.
Kecanduan alkohol terjadi karena ketika seseorang bekerja terlalu lama, mereka membutuhkan kegiatan lain untuk menenangkan pikiran. Nah, akhirnya mereka pun memilih minum alkohol.
Bekerja lebih dari 40 jam per minggu dapat berpotensi mendorong seseorang untuk minum alkohol dalam jumlah yang “berisiko”. Untuk wanita jumlah ini minimal 14 minuman per minggu, sedangkan untuk pria 21 minuman perminggu. Tentunya kecanduan alkohol selain berdampak buruk bagi kesehatan mental, juga berdampak buruk bagi kesehatan fisik.
Kurang tidur atau kualitas tidur yang buruk memang tidak termasuk ke dalam gangguan mental. Namun, kondisi ini dapat mempengaruhi kesehatan mental seperti stress, cepat marah, dan kurang fokus.
Apabila kamu melakukan pekerjaan terus menerus, akan sangat sulit untuk mengistirahatkan pikiranmu. Bahkan, beberapa orang pun merasa tidak nyenyak saat tertidur karena banyaknya pekerjaan.
Karena itu, kamu bisa menerapkan tips sederhana yaitu bekerja selama 52 menit dan istirahat selama 17 menit. Saat istirahat kamu bisa menggunakan waktu ini untuk berjalan-jalan sebentar, mengobrol dengan teman, atau melakukan peregangan. Ini mungkin dapat membantu mengatasi rasa kantuk saat bekerja.
Untuk mengetahui masalah kesehatan mental lainnya akibat kurang tidur, silahkan kunjungi laman berikut, “5 Masalah Mental Penyebab Susah Tidur Menurut Psikologi.”
Gangguan kecemasan juga menjadi salah satu dampak lembur lainnya yang dirasakan oleh banyak pekerja. Tanda-tanda seseorang mengalami gangguan kecemasan di tempat kerja, antara lain:
Memiliki gangguan kecemasan saat bekerja dapat berdampak besar pada karir seseorang. Hal ini bisa mempengaruhi kinerja dan produktivitas yang buruk. Maka dari itu, jika kamu memiliki tanda-tanda kecemasan, segera hubungi psikolog agar mendapatkan penanganan segera.
Setiap pekerja pasti pernah merasakan lembur. Sebenarnya wajar saja apabila bekerja hingga waktu lembur. Akan tetapi, dengan catatan tidak kamu lakukan terus-menerus.
Tujuannya agar kesehatan fisik dan mental tetap terjaga. Nah, untuk meminimalisir kerja lembur kamu bisa menerapkan tips berikut ini:
Itulah beberapa dampak lembur bagi kesehatan mental. Ingatlah bahwa memberikan performa yang terbaik saat bekerja memang penting, tetapi menjaga kesehatan diri sendiri juga tidak kalah pentingnya.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna