Operasi bariatrik adalah prosedur bedah untuk menurunkan berat badan. Prosedur ini dapat dilakukan dengan cara mengubah bentuk lambung dan usus halus.
Operasi bariatrik dilakukan terutama untuk penderita obesitas yang mengalami berbagai komplikasi. Tujuannya adalah untuk mengatur banyaknya kalori yang masuk ke dalam tubuh sehingga bisa lebih cepat kenyang. Dengan begitu, berat badan penderita bisa menurun.
Operasi bariatrik tidak ditujukan untuk semua penderita berat badan berlebih. Prosedur ini terutama disarankan kepada penderita obesitas dengan beberapa kondisi berikut:
Operasi bariatrik tidak disarankan kepada pasien dengan kondisi berikut:
Operasi bariatrik memiliki sejumlah keuntungan, antara lain:
Sementara kerugian menjalani operasi bariatrik adalah:
Sebelum menjalankan operasi bariatrik, dokter akan menjelaskan hal-hal terkait prosedur ini dan risiko yang dapat terjadi. Jika pasien setuju, dokter akan melakukan tes fisik, tes darah, dan pemindaian.
Sementara persiapan yang perlu dilakukan oleh pasien adalah tidak merokok dan tidak mengonsumsi minuman beralkohol. Pasien juga dianjurkan untuk berolahraga dan mengonsumsi makanan yang ditentukan oleh dokter selama beberapa minggu.
Pasien juga akan diminta untuk menurunkan berat badan beberapa kilogram agar operasi dapat dilakukan dengan risiko yang seminimal mungkin. Dokter juga akan menyarankan pasien untuk ditemani oleh keluarga atau kerabat pada hari operasi dilaksanakan.
Sebelum memulai operasi, dokter akan menyuntikkan bius umum agar pasien tertidur dan tidak merasakan sakit selama operasi berlangsung. Setelah obat bius bekerja, dokter akan memulai operasi bariatrik yang tahapannya tergantung pada jenis operasi yang direkomendasikan.
Berikut adalah beberapa jenis operasi bariatrik dan penjelasannya:
Gastric band dimulai dengan pembuatan sayatan di perut. Selanjutnya, dokter akan mengikat bagian tengah lambung menggunakan alat khusus yang mirip cincin. Alat ini dapat dikencangkan atau dikendurkan sesuai keperluan. Pengencangan ini akan mengurangi rasa lapar pasien.
Setelah proses pengikatan lambung selesai, dokter akan menutup bekas sayatan dengan jahitan atau menggunakan perekat khusus.
Pada prosedur ini, dokter akan membuat sayatan di perut, kemudian memotong lambung menjadi dua bagian. Lambung bagian atas akan berukuran lebih kecil dan bagian bawah berukuran lebih besar.
Setelah itu, usus halus akan dipotong menjadi lebih pendek dan disambungkan ke bagian lambung yang berukuran kecil.
Setelah membuat sayatan di area perut, dokter akan memotong sekitar 75–80% bagian lambung sehingga menjadi lebih kecil dan berbentuk seperti tabung. Tujuan operasi ini adalah memperkecil ukuran lambung agar jumlah makanan yang masuk ke dalamnya berkurang drastis.
Operasi ini merupakan gabungan teknik operasi sleeve gastrectomy dan gastric bypass. Operasi ini akan mengurangi ukuran lambung sekaligus mengurangi hormon pemicu lapar secara signifikan.
Pasien akan menjalani rawat inap di rumah sakit beberapa hari setelah operasi bariatrik. Selama rawat inap, pasien hanya boleh mengonsumsi makanan cair berformula khusus. Pasien juga disarankan untuk bergerak secara bertahap agar luka operasi sembuh lebih cepat.
Setelah pasien pulih, dokter akan menyarankan rawat jalan dan menjadwalkan waktu kontrol. Selanjutnya, dokter akan mengatur pola makan pasien secara bertahap, seperti di bawah ini:
Selain menerapkan pola makan di atas, pasien dianjurkan untuk menyuap makanan sedikit demi sedikit, mengunyah makanan secara perlahan, menghindari makanan bertekstur keras, dan minum vitamin tambahan dari dokter.
Selama masa pemulihan, pasien dianjurkan untuk tidak melakukan aktivitas fisik dan olahraga yang berat hingga 6 minggu pascaoperasi.
Setelah sembuh total, pasien disarankan untuk berolahraga dengan intensitas sedang agar penurunan berat badan menjadi lebih optimal. Olahraga yang disarankan adalah berjalan cepat, bersepeda, atau berenang.
Bagi wanita yang telah menjalani operasi ini, disarankan untuk menunda kehamilan selama 12−18 bulan pascaoperasi. Oleh karena itu, dokter akan menyarankan metode kontrasepsi yang tepat.
Perlu diingat bahwa pasien perlu kontrol rutin ke dokter dalam 2 tahun pertama setelah operasi dan setiap 1 tahun sekali setelahnya.
Perubahan pola makan setelah operasi bariatrik dapat menimbulkan efek samping berupa:
Meski dinilai efektif dalam menurunkan berat badan, operasi bariatrik dapat menyebabkan komplikasi berikut:
Risiko tindakan bedah pada operasi bariatrik sendiri dapat menimbulkan komplikasi di bawah ini:
Segera ke dokter jika Anda mengalami beberapa gejala berikut ini setelah menjalani operasi bariatrik:
Segera juga ke dokter jika dalam beberapa bulan setelah menjalani operasi bariatrik muncul gejala-gejala berikut:
Sumber : alodokter. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna