“Suntik KB menjadi salah satu metode pilihan untuk mencegah kehamilan. Namun, ada beberapa efek samping yang perlu kamu ketahui terkait metode ini, salah satunya menstruasi yang tidak teratur.”
Halodoc, Jakarta - Suntik KB adalah alat kontrasepsi hormonal dengan kandungan progestin atau hormon progestogen. Hormon ini sebenarnya sama dengan hormon alami pada wanita, dalam hal ini progesteron untuk bisa menghentikan proses ovulasi.
Umumnya, dokter kandungan atau bidan akan memberikan suntik KB pada bagian tubuh tertentu. Misalnya lengan bagian atas, paha, perut bagian bawah, atau bokong. Setelah mendapat suntikan, kadar hormon progesteron pada tubuh akan mengalami peningkatan, lalu turun secara perlahan sampai mendapatkan suntikan selanjutnya.
Setiap metode dari alat kontrasepsi sebenarnya memiliki efek samping, terlebih alat kontrasepsi hormonal seperti KB suntik.
Suntik KB dapat menyebabkan terjadinya perubahan siklus menstruasi, baik menjadi lebih panjang maupun lebih pendek. Ketika pemakaian pertama, terjadi menstruasi berkepanjangan, flek (spotting), lalu haid akan menjadi jarang atau berhenti sama sekali. Sekitar 40 persen wanita berhenti haid setelah satu tahun pemakaian.
Ini adalah efek samping yang tidak berbahaya, sehingga tidak perlu kamu khawatirkan. Sebab, berhentinya menstruasi tidak berarti “darah kotor” menstruasi jadi menumpuk. Ini karena kontrasepsi hormonal menekan penebalan dinding rahim yang biasanya luruh dalam bentuk darah haid, sehingga tidak ada “darah” yang harus diluruhkan.
Kenaikan berat badan pada akseptor KB suntik berkisar antara 1-2 kilogram per tahun. Penyebabnya, hormon progesteron pada KB suntik dapat meningkatkan nafsu makan dengan cara memengaruhi pusat pengendali nafsu makan pada hipotalamus.
Supaya berat badan tetap terkontrol setelah kamu melakukan suntik KB, Kamu bisa menerapkan pola makan sehat. Perbanyak asupan sayur dan buah-buahan agar kamu bisa merasa kenyang lebih lama. Tidak lupa, jadwalkan olahraga rutin supaya berat badan tetap ideal.
Beda halnya dengan IUD, implan, maupun pil KB, pengguna KB suntik harus sedikit bersabar ketika merencanakan kehamilan kembali. Pasalnya, setelah berhenti memakai alat kontrasepsi ini, kesuburan batu akan kembali sekitar 10 bulan setelahnya, tetapi bisa juga lebih cepat.
Kamu tidak dapat memprediksi berapa lama kesuburan akan kembali karena efek KB pada setiap orang berbeda-beda. Sementara itu, pengguna IUD, implan, dan pil KB dapat langsung subur kembali setelah alat dilepas atau berhenti minum pil KB.
Hal ini sebenarnya wajar karena efek konsumsi obat yang belum habis. Jika ingin merencanakan kehamilan, hendaknya hentikan pemakaian KB suntik beberapa bulan sebelumnya.
Salah satu cara kerja hormon progesteron adalah mengentalkan lendir pada vagina. Selain itu, suntikan progestin dapat mengubah makanan sumber karbohidrat menjadi lemak yang sulit bereaksi terhadap air.
Artinya, semakin banyak kadar lemak pada tubuh, kadar air justru menjadi lebih sedikit. Hal ini membawa pengaruh pada vagina yang menjadi lebih kering. Akibatnya, wanita kerap merasa rasa sakit saat berhubungan seksual.
Apabila kamu tidak segera melakukan penanganan, efek samping yang paling sering terjadi adalah penurunan gairah seksual. Kamu bisa menyiasati kondisi ini dengan melakukan foreplay yang lebih lama atau memakai pelumas.
Jika kamu dan pasangan masih tetap tidak nyaman, coba beberapa posisi seks yang cocok. Menciptakan mood yang baik sebelum berhubungan seks juga bisa menjadi pemantik gairah.
Baik sakit kepala, nyeri payudara, maupun perubahan suasana hati adalah efek samping dari perubahan hormonal setelah masuknya progestin dalam tubuh setelah kamu mendapatkan suntik KB. Pada beberapa wanita, suasana hati cepat berubah dan timbul amarah yang lebih sering dari biasanya.
Meski cukup umum, tidak semua wanita yang melakukan KB suntik mengalami efek tersebut. Namun, untuk membantu mengurangi rasa nyerinya, kamu bisa mengonsumsi parasetamol. Apabila efek sampingnya sampai membuat kamu tidak nyaman, segera diskusikan dengan dokter ahli kandungan.
Studi menyebutkan, penggunaan KB suntik dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan terjadinya penipisan tulang. Ini adalah gejala awal osteoporosis yang memang lebih rentan terjadi pada wanita.
Meski begitu, tidak akan sampai pada risiko patah tulang. Seharusnya, dengan menjaga konsumsi makanan yang mengandung Vitamin D dan kalsium, efek negatif dari suntik KB ini bisa berkurang.
Perubahan hormon yang terjadi akibat KB suntik dapat menyebabkan berbagai masalah pada kulit, seperti munculnya jerawat. Ini karena hormon progesteron dapat menyebabkan sekresi pada kelenjar minyak dan lemak pada wajah secara berlebihan., sehingga berpotensi menimbulkan jerawat
Guna mengurangi kemungkinan masalah kulit ini, jagalah kebersihan wajah dengan rajin mencuci muka sebelum tidur untuk membersihkan sisa make up atau kotoran yang menempel setelah beraktivitas. Kamu juga bisa menggunakan masker alami untuk meredakan peradangan.
Itu tadi beberapa efek samping pemakaian KB suntik dan cara penanganannya yang bisa kamu coba. Pastikan kamu mempertimbangkan kelebihan dan kekurangan dari setiap alat kontrasepsi sebelum menggunakan salah satunya juga mengetahui cara perawatan kewanitaan setelah menggunakan KB.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna