“Jenis hipertensi yang berbeda akan menimbulkan gejala dan memiliki risiko kesehatan. Penting mengetahui enam jenis hipertensi yang mungkin dialami untuk menurunkan kemungkinan komplikasinya.”
Ketika kamu memiliki tekanan darah yang lebih tinggi dari kadar normal, kamu berarti sedang mengalami atau berisiko mengalami hipertensi. Ini adalah kondisi kesehatan yang sering orang remehkan, namun sebenarnya bisa menyebabkan komplikasi yang membahayakan seperti stroke.
Nah, sebenarnya penyakit hipertensi juga lebih kompleks dari yang kamu mungkin tahu. Penyakit ini memiliki berbagai jenis yang berbeda terjadinya dan gejalanya. Simak apa saja jenis hipertensi yang bisa seseorang alami di bawah ini!
Hipertensi terbagi ke dalam beberapa jenis. Jika kamu memiliki riwayat penyakit ini, kamu perlu mengetahui jenis hipertensi yang kamu alami guna menurunkan risiko terjadinya komplikasi penyakit ini kemudian hari.
Berikut jenis hipertensi yang perlu kamu ketahui:
Jenis hipertensi ini akan muncul secara bertahap selama bertahun-tahun. Penyebabnya sendiri adalah karena faktor genetik, atau gaya hidup tidak sehat yang seseorang jalani. Kebanyakan orang yang memiliki penyakit ini tidak menunjukkan gejalanya sama sekali, bahkan gejala akan tampak mirip dengan kondisi medis lainnya.
Hipertensi sekunder merupakan salah satu jenis tekanan darah tinggi yang terjadi karena kondisi medis lain yang pengidap alami. Kondisi ini cenderung muncul secara tiba-tiba dan menyebabkan tekanan darah melonjak naik.
Beberapa kondisi yang memicu terjadinya hipertensi primer, antara lain:
Prehipertensi merupakan kondisi kesehatan yang terjadi saat tekanan darah lebih tinggi dari biasanya. Apabila kamu mengidap kondisi ini, hal tersebut menjadi pertanda bahwa kamu berisiko terkena hipertensi. Prehipertensi merupakan kondisi saat tekanan darah berada di antara 120/80 mmHg dan 140/90 mmHg.
Sedangkan, tekanan darah normal seharusnya berada di bawah 120/80 mmHg. Seseorang bisa tergolong memiliki hipertensi apabila tekanan darah mencapai 140/90 mmHg atau lebih. Jenis hipertensi yang satu ini umumnya tidak menunjukkan tanda dan gejala apapun.
Krisis hipertensi merupakan jenis hipertensi yang sudah mencapai tahapan parah, yaitu jika tekanan darah mencapai 180/120 mmHg atau lebih. Tekanan darah yang terlalu tinggi dapat merusak pembuluh darah, menyebabkan peradangan, serta bisa menimbulkan pendarahan dalam. Jika sudah terjadi, kondisi ini bisa menyebabkan komplikasi, seperti stroke.
Krisis hipertensi bisa terjadi karena beberapa penyakit, seperti serangan jantung stroke, gagal ginjal, atau gagal jantung. Jika sudah terjadi, pengidap bisa saja tidak merasakan gejala tertentu. Namun saat gejala muncul, gejala yang pengidap alami bisa dapat berupa sakit kepala, mimisan, atau rasa cemas yang berlebihan.
Saat hipertensi urgensi terjadi, tekanan darah pengidap akan sudah sangat tinggi (lebih dari 180/120 mmHg) tapi belum sampai terjadi terjadi kerusakan pada organ-organ dalam tubuh.
Jenis hipertensi urgensi merupakan bagian dari krisis hipertensi. Gejala yang terjadi antara lain sesak napas, nyeri dada, sakit punggung, mati rasa, perubahan penglihatan, atau kesulitan bicara.
Hipertensi emergensi merupakan kondisi yang terjadi saat tekanan darah sudah sangat tinggi dan telah menyebabkan kerusakan pada organ tubuh. Gejalanya sendiri umumnya berupa sesak napas, nyeri dada, sakit punggung, mati rasa, perubahan penglihatan, kesulitan bicara, atau kejang-kejang.
Saat gejalanya muncul, sebaiknya pengidap segera pergi ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan penanganan medis karena jenis hipertensi ini dapat menimbulkan komplikasi berbahaya seperti kematian.
Itulah beberapa jenis hipertensi yang perlu kamu ketahui.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna