Osteoporosis adalah masalah tulang yang paling diwaspadai oleh orang lanjut usia. Osteoporosis mampu membuat tulang menjadi lemah dan rapuh, sehingga membuat postur pengidapnya membungkuk hingga berisiko mengalami patah tulang. Patah tulang akibat osteoporosis rentan terjadi di bagian pinggul, pergelangan tangan, atau tulang belakang.
Seiring bertambahnya usia, kepadatan tulang otomatis menurun. Bukan itu saja, pembentukan tulang yang baru pun melambat dan tidak seimbang dengan yang mengeropos. Lantas, apakah kondisi ini hanya berisiko dialami oleh lansia saja? Simak penjelasan berikut.
Usia memang menjadi faktor risiko utama osteoporosis. Pasalnya, kepadatan tulang akan mencapai puncaknya saat menginjak usia 30 tahun. Melewati usia tersebut, kamu akan mulai kehilangan massa tulang. Namun, usia ternyata bukan satu-satunya faktor risiko osteoporosis, orang dengan kondisi berikut ini juga rentan mengalami osteoporosis.
1. Wanita
Wanita terutama yang sudah menginjak usia 50 tahun ke atas adalah kelompok individu yang paling rentan terserang osteoporosis. Peluangnya pun lebih besar empat kali lipat daripada pria. Alasannya, tulang wanita lebih ringan dan punya peluang umur yang lebih panjang. Meski begitu, bukan berarti pria tidak berisiko juga, ya. Pria juga berisiko mengalami osteoporosis, tetapi dengan peluang yang lebih kecil.
2. Keturunan Osteoporosis
Jika kakek, nenek, atau bahkan orangtua kamu mengalami tanda-tanda osteoporosis, seperti patah tulang pinggul setelah jatuh ringan, kemungkinan besar kamu juga bisa mengalaminya di kemudian hari.
3. Struktur Tulang dan Berat Badan
Kamu pasti berpikir kalau orang yang bertubuh gemuk lebih rentan mengalami osteoporosis. Ternyata ini kurang tepat. Seseorang yang bertubuh mungil atau berberat badan rendah justru berpeluang lebih besar mengalami osteoporosis. Alasannya, wanita dengan postur tersebut memiliki lebih sedikit tulang untuk dihilangkan dibandingkan dengan orang gemuk yang punya kerangka lebih besar.
4. Pernah Patah Tulang
Kalau kamu pernah mengalami patah tulang sebelumnya, kamu mungkin berisiko mengalami osteoporosis di kemudian hari. Ini karena, kondisi tulang kamu sudah tidak begitu kuat lagi.
5. Etnis
Melansir dari WebMD, wanita Kaukasia dan Asia punya risiko lebih besar mengembangkan osteoporosis dibandingkan wanita dari etnis lain. Risiko patah pinggul juga berpeluang lebih besar dialami wanita Kaukasia daripada wanita Afrika-Amerika.
6. Mengidap Penyakit
Orang yang mengidap penyakit tertentu, seperti rheumatoid arthritis punya kemungkinan osteoporosis lebih besar daripada yang lain.
7. Mengonsumsi Obat
Penggunaan obat-obatan tertentu dalam jangka waktu panjang, seperti prednison diketahui mampu meningkatkan risiko osteoporosis lebih besar. Kalau kamu sedang meminum obat ini, sebaiknya diskusikan dengan dokter lebih lanjut terkait manfaat dan efek sampingnya dalam jangka panjang. Kamu bisa bertanya ke dokter lewat aplikasi Halodoc terkait hal ini.
8. Pola Hidup Tidak Sehat
Merokok dan minum alkohol ada gaya hidup yang mampu memengaruhi kondisi tulang. Bukan cuma tulang saja, merokok dan minum alkohol juga bisa menimbulkan berbagai masalah kesehatan lainnya. Minum alkohol dalam jumlah banyak dapat menyebabkan penipisan tulang dan lebih mungkin membuat patah tulang.
Kalau kamu tidak ingin punya risiko mengidap osteoporosis, mulai dari sekarang sebaiknya rutin latihan beban dan latihan kekuatan untuk meningkatkan kekuatan tulang. Selain berlatih, kamu juga perlu mendapatkan kalsium dan vitamin D yang cukup.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna