“Sebaiknya jangan berlebihan mengonsumsi bubble tea. Meskipun besar kalorinya bervariasi, tetapi minuman ini bisa memicu masalah kesehatan karena kandungan gulanya yang sangat tinggi."
Bubble tea masih menjadi minuman favorit banyak orang hingga saat ini. Minuman manis yang ditambah dengan bubble atau sering disebut juga boba dengan teksturnya kenyal ini, memang terasa enak dan bisa bikin ketagihan.
Bila kamu termasuk salah satu penyuka minuman manis yang berasal dari Taiwan ini, kamu perlu mengetahui jumlah kalori dari segelas bubble tea. Pasalnya, minuman ini memiliki kalori yang tinggi. Alhasil, bisa meningkatkan berat badan dan masalah kesehatan lainnya bila dikonsumsi secara berlebihan.
Yuk ketahui seberapa berkalorinya minuman ini melalui ulasan berikut!
Jumlah kalori dari segelas minuman ini sebenarnya bervariasi tergantung pada susu, gula, dan topping-nya. Untuk teh susu khas seukuran 500 mililiter dengan tambahan mutiara atau boba tapioka, mengandung 325 kalori.
Sebagian besar kafe sekarang menawarkan ukuran yang lebih besar dari biasanya, yaitu 700 mililiter yang mengandung 455 kalori. Sedangkan camilan sehat biasanya hanya memiliki 150-300 kalori.
Jadi, minum segelas ukuran standar sudah menghabiskan kuota kalori dari snack kamu untuk hari itu. Pasalnya, mengonsumsi minuman tersebut yang berukuran 700 mililiter, setara dengan makan 1,5 snack dalam sekali duduk.
Bila kamu minum segelas bubble tea setiap hari tanpa mengubah pola makan atau berolahraga, maka kenaikan berat badan bisa terjadi sebanyak 1-2 kilogram dalam sebulan.
Teh tanpa tambahan susu atau bahan lainnya, bubble tea sebenarnya merupakan minuman nol kalori. Minuman ini cukup menghidrasi dan nikmat, terutama saat disajikan dingin dengan menggunakan es di hari yang panas.
Teh mengandung antioksidan yang bisa membantu mengurangi risiko masalah jantung atau kanker. Namun, ketika minuman sehat tersebut ditambahkan dengan berbagai bahan, seperti sirup, madu, dan topping, antioksidan dalam teh akan berkurang dan meningkatkan kalorinya.
Nah, berikut sumber kalori dari minuman kekinian ini:
Menambahkan susu ke dalam teh sebenarnya akan meningkatkan manfaat nutrisi dalam minuman tersebut. Sebab, susu bisa memberikan beberapa protein, kalsium, dan vitamin D. Namun, bahan inilah yang menjadi salah satu sumber kalori.
Beberapa penjual minuman ini biasanya juga menambahkan lebih banyak susu, atau krim atau krimer untuk mengimbangi rasanya.
Jadi, meskipun kamu sudah mengurangi rasa manisnya, tambahan susu dan krimer tersebut mungkin akan membuat minuman kamu sedikit lebih berlemak.
Sirup gula, gula aren, bubuk perasa, dan madu merupakan beberapa jenis gula tambahan yang sering digunakan.
Nah, gula tambahan inilah yang membuat minuman tersebut menjadi tidak sehat dan bertambah kalorinya.
Topping seperti mutiara tapioka dan grass jelly juga berkontribusi pada penambahan gula yang ada di dalam segelas bubble tea. Nah, bahan inilah yang juga meningkatkan jumlah kalorinya.
Untuk membuat minuman yang lembut dan manis, adonan tepung dimasak dalam air gula yang mendidih.
Walaupun topping siap saji seperti lidah buaya, kacang merah, jeli leci, dan jeli kopi tidak dimasak sebelum disajikan, tapi topping tersebut direndam dalam cairan manis agar tetap lembap dan segar.
Sebagai gambaran, berikut jumlah kalori dalam topping bubble tea:
Nah, mengingat segelas minuman ini mengandung kalori yang cukup tinggi, sebaiknya cobalah untuk mengurangi atau membatasi konsumsi minuman tersebut. Tujuannya, agar berat badan tetap terjaga dan kamu pun terhindar dari berbagai risiko kesehatan.
Namun, bila kamu sesekali ingin mengonsumsi minuman manis tersebut, berikut beberapa cara yang bisa kamu lakukan untuk mengurangi kalorinya:
Sebaiknya jangan berlebihan saat mengonsumsi bubble tea, karena kebiasaan ini bisa memicu banyak masalah kesehatan, seperti:
Bubble tea mengandung gula yang sangat tinggi. Karena itu, terlalu sering mengonsumsi minuman ini berisiko memicu obesitas.
Gula sendiri merupakan sumber kalori yang sangat tinggi dan menawarkan sedikit nutrisi. Padahal, nutrisi, seperti protein dan serat mampu mencegah kamu merasa kenyang lebih lama sehingga mampu mengontrol berat badan.
Kelebihan gula membuat protein dalam tubuh berkurang yang bisa memicu peningkatan hormon ghrelin. Hormon ini yang membuat nafsu makan meningkat sehingga sulit untuk mengontrol berat badan.
Mengonsumsi minuman dengan tinggi gula membuat peningkatan kadar gula dalam darah. Ketika kadar gula menurun secara drastis, hal ini membuat kamu akan merasa cemas dan gelisah.
Kondisi ini bahkan bisa memicu perubahan suasana hati. Bahkan, menurut beberapa penelitian, terlalu sering mengonsumsi berbagai makanan dan minuman yang mengandung gula, bisa meningkatkan risiko stres hingga depresi.
Terlalu sering mengonsumsi minuman manis membuat pertumbuhan dan perkembangan bakteri dalam gigi semakin meningkat. Bakteri akan menghabiskan sisa-sisa gula setelah kamu mengonsumsi bubble tea.
Bakteri juga dapat menyebabkan munculnya plak dan memicu munculnya karang gigi. Jika sudah seperti ini, kamu memerlukan pertolongan dokter gigi untuk mengatasi permasalahan yang ada pada mulut dan gigi.
Jadi, pastikan untuk selalu membatasi asupan makanan dan minuman manis agar kesehatan gigi tetap optimal.
Selain gula, di dalam bubble tea biasanya terdapat boba yang umumnya terbuat dari tepung singkong. Makanan ini ternyata berisiko menimbulkan reaksi alergi pada kelompok orang yang memiliki riwayat alergi terhadap umbi-umbian.
Bahkan, seseorang dengan riwayat alergi lateks juga berisiko mengalami reaksi alergi jika terlalu banyak mengonsumsi boba. Jangan abaikan reaksi alergi yang muncul akibat mengonsumsi boba, segera lakukan pemeriksaan untuk memastikan kondisi kesehatan.
Terlalu banyak mengonsumsi minuman ini juga membuat kamu berisiko mengalami gangguan kesehatan kulit. Contohnya seperti penurunan kolagen pada kulit.
Konsumsi gula berlebihan dapat meningkatkan kadar insulin yang memicu peradangan kronis dan stres oksidatif. Gula juga dapat menempel pada protein sehingga memicu proses glikasi.
Adanya proses glikasi membuat munculnya enzim baru yang dapat memecah dan melemahkan serat elastin dan kolagen. Alhasi, kulit akan menjadi lebih kasar, kusam, muncul keriput, hingga menjadi kendur.
Itulah berbagai dampak terlalu banyak mengonsumsi bubble tea. Jangan lupa untuk memperbanyak asupan air putih setelah mengonsumsi minuman dan makanan dengan kandungan gula tinggi.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna