“Walaupun sama-sama dilakukan di alam, hiking dan trekking memiliki perbedaan. Bedanya intensitas hiking lebih ringan, sedangkan trekking memerlukan persiapan khusus karena menempuh perjalanan yang cukup panjang.”
Hiking dan trekking merupakan salah satu aktivitas outdoor untuk menghabiskan akhir pekan. Selain bisa menikmati pemandangan alam yang indah dan udara segar, kedua aktivitas tersebut juga termasuk olahraga yang bisa meningkatkan kesehatan fisik dan kekuatan otot kaki.
Nah, karena sama-sama harus menempuh jarak yang panjang dan mendaki, dua aktivitas alam ini sering kali dikira sama. Biar tidak keliru, ketahui perbedaan hiking dan trekking, serta manfaatnya untuk kesehatan tubuh.
Untuk memahami perbedaan hiking dan trekking, pertama-tama kamu perlu melihat definisi dari masing-masing aktivitas tersebut terlebih lebih dulu. Menurut Oxford English Dictionary, hiking adalah aktivitas jalan-jalan jauh, terutama lintas negara. Sementara trekking adalah perjalanan panjang yang sulit yang biasanya ditempuh dengan berjalan kaki.
Dari definisi tersebut saja, kamu sudah bisa mengetahui bahwa ada sedikit perbedaan pada hiking dan trekking. Trekking adalah aktivitas yang lebih sulit.
Sementara itu, hiking didefinisikan dengan kata ‘berjalan’, sesuatu yang biasanya mudah dan menyenangkan, trekking didefinisikan sebagai ‘perjalanan’ yang biasanya sesuatu yang lebih menantang, membutuhkan lebih banyak usaha, dan cenderung memakan waktu lebih dari satu hari.
Agar lebih jelas, berikut bedanya hiking dan trekking dari beberapa aspek:
Hiking dilakukan untuk bersenang-senang atau untuk kembali ke alam dan menjernihkan pikiran. Trekking juga untuk bersenang-senang, tetapi dengan tujuan tertentu. Aktivitas ini sering kali bertujuan untuk mencari makna spiritual atau moral.
Salah satu perbedaan utama antara hiking dan trekking adalah trekking melibatkan jarak yang lebih jauh daripada hiking, dan biasanya memakan waktu berhari-hari. Sedangkan hiking biasanya hanya memakan waktu setengah hari atau sehari penuh.
Hiking biasanya melibatkan jalur dan jalan yang sudah dibuat sebelumnya, sementara trekking bisa melibatkan berbagai medan. Misalnya, jalur lintas alam, jalan tanah, jalur gunung, atau area tanpa jalan di hutan belantara.
Trekking lebih berat daripada hiking, karenanya tidak cocok untuk pemula. Trekking cocok bagi mereka yang sudah berpengalaman.
Hiking tidak membutuhkan banyak peralatan dan perlengkapan. Untuk melakukannya setengah hari, biasanya tas yang ringan dengan sebotol air minum, makan siang, dan kaus kaki cadangan sudah cukup.
Sedangkan untuk hiking yang melewati satu hari, kamu mungkin perlu membawa pakaian ganti, lebih banyak makanan, tenda, dan kantong tidur, tergantung akomodasi. Untuk alas kaki, sepatu hiking atau boots sudah cukup.
Sementara trekking memerlukan banyak peralatan dan perlengkapan. Tas sebesar 50-60 liter wajib digunakan. Kamu juga perlu membawa tenda, sleeping bag, makanan, peralatan masak, baju, obat-obatan, kompas, dan lain-lain. Sepatu hiking yang kokoh dengan penyangga pergelangan kaki adalah jenis alas kaki yang penting untuk dikenakan.
Rute trekking biasanya jauh lebih fleksibel ketimbang hiking. Jika kamu melakukan trekking, bisa jadi rute kembalinya tidak lagi sama. Intinya, trekking lebih fleksibel. Kalau pada hiking, kamu harus stick pada rencana, mengingat keterbatasan perlengkapan.
Selain seru dan menyenangkan, hiking dan trekking juga bisa meningkatkan kesehatan dan mental fisik. Berikut beberapa manfaat kedua aktivitas tersebut:
Sebuah studi oleh Centers for Disease Control and Prevention menemukan bahwa berjalan setidaknya satu jam sehari, lima hari dalam seminggu bisa mengurangi risiko terkena stroke menjadi setengahnya.
Bayangkan bila kamu melakukan hiking atau trekking secara teratur. Kedua aktivitas fisik tersebut bisa meningkatkan fungsi jantung, memperbaiki tekanan darah, sehingga mengurangi risiko stroke.
Hiking dan trekking merupakan olahraga yang sangat baik untuk melatih otot tubuh bagian bawah. Kedua olahraga tersebut bisa membangun kekuatan di paha, otot kaki bagian bawah, otot pinggul dan paha belakang. Hiking dan trekking juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh.
Menurut jurnal ilmiah berjudul Hiking: A Low-Cost, Accessible Intervention to Promote Health Benefits, menyebutkan bahwa hiking adalah olahraga multifungsi untuk kesehatan.
Waktu yang dihabiskan di alam dapat memberikan manfaat kesehatan melalui interaksi dengan unsur alam, partisipasi dalam aktivitas fisik, pemulihan kesehatan mental dan emosional, dan kontak sosial.
Itulah sebabnya mengapa olahraga alam bebas ini dapat secara langsung menurunkan tekanan darah, penurunan tingkat stres, peningkatan fungsi sistem kekebalan, dan melatih fokus.
Selain itu, hiking dan trekking juga termasuk latihan menahan beban yang bisa membangun kepadatan tulang. Trekking juga meningkatkan kekuatan inti tubuh saat kamu mendaki dengan ransel yang berat. Semakin banyak kamu melakukan kedua aktivitas fisik ini, kekuatan dan kebugaran tubuh secara keseluruhan akan semakin meningkat.
Hiking dan trekking juga bisa menjadi cara untuk melarikan diri sejenak dari aktivitas sehari-hari yang membuat stres dan penat. Stres, depresi, dan kecemasan sering kali bisa berkembang ketika kamu mengurung diri di dalam kamar terlalu lama.
Pergi ke alam untuk mendaki dan berjalan kaki bisa mengalihkan pikiran dari kekhawatiran, serta membuat pikiranmu kembali dalam perspektif yang positif.
Pada dasarnya hampir semua jenis olahraga dapat meningkatkan kesehatan mental. Baca rekomendasi lainnya di 5 Jenis Olahraga yang Baik untuk Kesehatan Mental.
Ingin menurunkan berat badan? Hiking dan trekking bisa menjadi aktivitas menyenangkan yang tidak hanya membantu menurunkan berat badan, tapi juga mengencangkan otot.
Hiking bisa membakar antara 440 dan 550 kalori per jam. Bayangkan berapa banyak kalori yang bisa kamu bakar bila melakukannya seharian atau trekking selama seminggu? Nah, membakar banyak kalori bisa membantu kamu menurunkan berat badan dan mengencangkan otot.
Hiking dan trekking bisa membuatmu menjadi lebih kreatif. Sebab, menghabiskan waktu lebih lama di luar ruangan dan menyerap semua vitamin D dari sinar matahari bisa meningkatkan kemampuan berpikir.
Vitamin D yang bisa kamu dapatkan melaluai sinar matahari bisa meningkatkan rentang perhatian, dan meningkatkan kemampuan untuk fokus. Itulah mengapa manfaat hiking dan trekking membuat pikiran menjadi kreatif dalam keterampilan untuk memecahkan masalah.
Vitamin D juga bagus untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi, mendukung sistem kekebalan tubuh, dan meningkatkan kesehatan jantung.
Pada umumnya, semua jenis olahraga alam dapat melatih diri untuk tidak mudah menyerah. Bayangkan saja, ada banyak hal yang tidak bisa diperkirakan terjadi di alam bebas.
Ada begitu banyak kemungkinan, mulai dari perubahan cuaca, kelelahan fisik, kehabisan air minum, dan lain sebagainya. Dibutuhkan niat yang kuat dan semangat untuk bisa menyelesaikan perjalanan.
Ada manfaat lain dari menjalani olahraga alam ini yaitu pembatasan penggunaan digital. Membatasi penggunaan gadget dapat membantumu tetap terkoneksi dengan lingkungan sekitar secara nyata begitu juga dengan diri sendiri.
Alhasil, kamu lebih bisa menghargai alam, keterhubungan dengan sesama manusia, serta pentingnya menjaga keseimbangan lingkungan.
Olahraga alam seperti hiking dan trekking juga dapat menyehatkan tulang. Mengapa demikian? Sebabnya, ketika kamu aktif bergerak, hal ini memberikan penekanan pada tulang sehingga membuatnya menjadi semakin padat. Demikian juga metabolisme dan peredaran darah ke tulang menjadi lebih baik, karena aliran kalsium dan mineral penting lainnya yang lancar ke tulang.
Jika kamu berencana untuk melakukan hiking atau trekking, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan selama bertualang. Apa sajakah itu?
Pilihlah rute yang sesuai dengan tingkat keahlian dan kondisi fisik. Lakukan riset mengenai lokasi, termasuk kondisi cuaca, medan, dan persyaratan izin yang diperlukan.
Pastikan kamu memiliki sepatu hiking atau trekking yang nyaman dan sesuai dengan medan yang akan dihadapi. Jangan lupa untuk membawa perlengkapan penting seperti peta, kompas, senter, pakaian yang sesuai, serta perlengkapan medis dan safety lainnya.
Tingkatkan kebugaran fisik dengan melakukan latihan kardio dan kekuatan. Tujuannya untuk mempersiapkan tubuh menghadapi tantangan fisik selama melakukan perjalanan.
Bawalah makanan ringan dan bergizi seperti kacang-kacangan, buah-buahan, dan bar energi untuk menjaga energi selama perjalanan. Pastikan kamu membawa air yang cukup untuk menghindari dehidrasi.
Pelajari tanda-tanda bahaya seperti gejala hipotermia, dehidrasi, atau keracunan makanan. Bawa peta darurat, komunikasi darurat, dan pelajari teknik pertolongan pertama.
Beritahukan kepada orang terdekat tentang rencana hiking atau trekking, termasuk rute yang akan diambil dan perkiraan waktu kembali. Pastikan kamu memiliki kontak darurat yang dapat dihubungi jika terjadi sesuatu di luar rencana.
Jaga kebersihan dan hindari melakukan aktivitas yang dapat merusak alam.
Itulah panduan mempersiapkan diri sebelum melakukan hiking atau trekking. Dengan persiapan optimal, kamu dapat lebih menikmati keindahan alam dan petualangan yang menantang.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna