Banyak orang yang salah kaprah tentang hormon kortisol karena hormon ini dihasilkan tubuh saat mengalami stres. Kenyataannya, hormon kortisol memiliki peran yang banyak bagi tubuh, terutama dalam mengendalikan metabolisme. Produksi hormon ini diatur oleh tiga organ sekaligus, yaitu kelenjar pituitari, hipotalamus di otak, dan kelenjar hormonal. Apabila kadar hormon kortisol rendah, maka organ tersebut bekerja sama mencukupi kadarnya.
Berikut ini adalah tugas yang dijalankan oleh hormon kortisol pada tubuh manusia:
Peranan hormon kortisol begitu penting, untuk itu wajib untuk menjaga kadar hormon ini agar tidak kekurangan atau berlebihan. Hal-hal seperti stres dan aktivitas fisik seperti olahraga dapat mempengaruhi kadar hormon kortisol dalam tubuh. Saat olahraga misalnya, kortisol menjalankan fungsinya sebagai pengatur gula darah agar gula bisa diolah menjadi sumber energi. Dengan begitu, tubuh mampu beradaptasi terhadap kebutuhan energi yang meningkat dan kamu bisa lancar berolahraga.
Hormon kortisol yang tak terkendali meningkatkan tekanan darah serta kadar glukosa darah, yang kemudian memicu diabetes. Kondisi seseorang yang mengalami kelebihan hormon kortisol di tubuhnya dalam dunia medis disebut sebagai sindrom Cushing.
Sindrom Cushing adalah kondisi saat tubuh memiliki hormon kortisol yang tinggi. Kondisi ini juga dikenal sebagai hiperkortisolisme. Gejala yang ditunjukkan pada mereka yang terserang sindrom ini antara lain:
Pengobatan ditentukan oleh dokter sesuai gejala yang timbul. Apabila terdapat tumor yang muncul karena penyakit ini, maka tumor tersebut perlu diangkat karena dapat tumbuh menjadi tumor ganas. Beberapa hal ini dapat dilakukan di rumah untuk membantu mengatasi masalah ini antara lain:
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna