“Hypnotherapy menjadi salah satu metode penanganan untuk membantu mengubah kebiasaan atau menyembuhkan kondisi trauma yang terjadi pada seseorang. Lantas, benarkah terapi dengan metode yang lebih populer dengan sebutan hipnotis ini efektif untuk mengatasi masalah kejiwaan?
Sering terjadi, masyarakat mengaitkan hypnotherapy yang menjadi salah satu metode penanganan masalah psikologis dengan tindakan kriminal hipnotis. Padahal, sebenarnya tidak demikian. Jika memang tidak ingin, kamu bahkan bisa menolak untuk melakukan hipnosis, begitu sebutan lain untuk hypnotherapy.
Mudahnya, hypnotherapy adalah metode terapi dengan cara hipnosis yang mengubah kesadaran diri seseorang. Hipnosis adalah stimulasi terhadap alam bawah sadar seseorang yang membuat mereka tidak memiliki kekuatan untuk memberikan respons.
Melalui metode ini, seseorang bisa mengubah kebiasaan untuk waktu yang lebih lama. Faktanya, tidak sedikit hipnosis yang berhasil, meski sebenarnya banyak pula pakar yang tidak setuju dengan bagaimana cara kerja metode satu ini.
Hypnotherapy tidak hanya berlangsung pada satu fase. Justru, ada beberapa tahapan yang harus kamu lalui saat menjalani terapi dengan metode ini, yaitu:
Ini adalah tahap pertama dari prosedur hypnotherapy. Ketika memulai fase ini, terapis akan menggali semua informasi yang membuat pasien harus menjalani terapi. Misalnya, hal yang menjadi penyebab pasien mempunyai kebiasaan buruk, mengalami trauma, atau depresi.
Sebenarnya, cara ini bisa kamu lakukan secara mandiri, sehingga bisa membantu memotivasi diri untuk serius melakukan perubahan secara konsisten. Saat memberikan informasi, sebaiknya kamu bercerita pada terapis secara jujur dan terbuka.
Memang wajar jika kamu merasa tidak nyaman atau malu membahas lantaran trauma saat menjalani sesi hypnotherapy. Meski begitu, apabila masih ada bagian diri yang menolak untuk menerima dan terbuka, tingkat keberhasilan prosedur ini sudah pasti semakin rendah.
Sementara itu, terapis juga harus menggali informasi dengan tepat. Pasalnya, terapi perlu mendapat dua persoalan yang masuk dalam kategori disease dan distress pada pasien. Disease merupakan kondisi yang menjadi penyebab pasien mengalami trauma, sedangkan distress mengarah pada hal yang menjadi dampak karena trauma.
SWOT adalah singkatan dari Strengths, Weakness, Opportunities, Threats. Fase ini merupakan fase pengenalan terhadap diri sendiri. Sekali lagi, kamu tetap bisa melakukan hal ini secara mandiri tanpa bantuan terapis.
Caranya, coba luangkan waktu untuk merenungkan dan introspeksi diri, kenali apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan, dengan begitu kamu lebih termotivasi untuk mengubah diri.
Selain itu, cari tahu pula potensi yang bisa kamu peroleh, dan apa yang menjadi hambatan. Misalnya, apakah kamu adalah seorang yang mudah menyerah saat mengalami kegagalan, atau sulit fokus pada suatu tujuan.
Selanjutnya, memasuki fase pra-induksi dari metode hypnotherapy. Saat berada pada fase ini, terapis mulai merancang sugesti untuk memengaruhi pikiran bawah sadar. Kalau kamu ingin cara ini berhasil, tentunya kamu harus yakin pada diri sendiri. Sebab, keraguan yang muncul pada diri, meski sedikit, tetap akan meningkatkan peluang kegagalan terapi.
Kemudian, masuk pada fase induksi, sugesti dari terapis akan membawa kamu masuk pada gelombang theta (kondisi setengah tertidur dengan gelombang otak pada frekuensi 3 Hz sampai 8 Hz) dari gelombang alpha (saat otak masih berada pada kondisi sadar).
Ketika memasuki fase ini, terapis akan membuat pasien setengah rileks tetapi tetap dalam kondisi sadar. Saat berada pada kondisi ini, sugesti akan lebih mudah masuk. Fase ini juga menentukan apakah hypnotherapy berhasil atau justru sebaliknya.
Ketika masih belum masuk pada gelombang theta, pikiran kamu masih akan bekerja, sehingga sugesti akan sulit masuk.
Memasuki fase ini, pasien sudah lebih mudah dalam mendapat sugesti. Kondisi tubuh akan lebih ringan tetapi tidak tertidur. Umumnya, terapis akan memberikan sugesti secara bertahap sehingga bisa bekerja dengan optimal. Pastikan kamu tidak kehilangan kesadaran alias tertidur, karena sugesti justru sulit masuk dalam pikiran.
Setelah itu, pasien akan memasuki fase posthypnotic suggestion, dengan tujuan supaya tindakan pada diri sudah terbentuk sesuai dengan harapan. Contoh mudahnya, terapis akan berkata: “Mulai sekarang, setiap kali berpapasan dengan orang yang membuatmu terluka, kamu bisa menerima tanpa kecewa.”
Ini merupakan akhir dari prosedur hypnotherapy, terapis akan membawa pasien kembali pada alam sadar. Namun, tidak dengan membangunkan secara langsung, tetapi menggunakan kata-kata yang bisa membantu pasien masuk kembali pada alam sadar.
Hypnotherapy terbilang cukup efektif untuk mengatasi masalah kecemasan, fobia tertentu, kesulitan konsentrasi, sakit kronis, kelebihan berat badan, hingga sindrom yang terjadi karena stres. Artikel berjudul Relaksasi hingga Hipnoterapi, Ini 3 Cara Mengatasi Cherophobia menjelaskan efektivitas terapi hipnosis untuk mengatasi fobia terhadap rasa bahagia.
Sebenarnya, semua orang bisa melakukan hypnotherapy, hanya tingkat kedalaman dan kecepatan hipnosisnya tidak sama. Kondisi ini bergantung pada berbagai hal, termasuk:
Jika kamu mengalami kondisi tersebut dan ingin menghilangkannya, kamu bisa mencoba melakukan prosedur ini. Pastikan kamu melakukan prosedur ini dengan ahli bersertifikat pada klinik yang kredibel dan terpercaya. Jadi, hasil yang kamu dapatkan juga maksimal.