“Gangguan makan adalah kelainan yang terjadi pada pola makan seseorang dan dapat terjadi karena beberapa faktor. Artikel ini membahas dua jenis gangguan makan yang umum, yaitu anoreksia dan bulimia. Kedua kondisi ini memengaruhi kesehatan fisik dan mental individu yang mengalaminya.”
Gangguan makan merupakan kondisi serius yang memengaruhi pola makan seseorang. Dua jenis gangguan makan yang umum adalah anoreksia dan bulimia. Anoreksia adalah kelainan yang menyebabkan seseorang memiliki obsesi untuk memiliki berat badan yang sangat rendah.
Pengidap anoreksia bahkan mungkin merasa lapar secara berlebihan atau melakukan olahraga yang berlebihan. Sementara itu, bulimia adalah kondisi yang mirip dengan anoreksia, ketika seseorang cenderung memuntahkan makanan yang telah mereka konsumsi agar berat badan tetap stabil.
Terdapat beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami gangguan makan, antara lain:
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat berperan dalam perkembangan gangguan makan. Jika seseorang memiliki anggota keluarga dengan riwayat gangguan makan, maka kemungkinan mereka untuk mengalami kondisi serupa juga lebih besar. Namun, faktor genetik hanya salah satu faktor yang mempengaruhi kelainan kesehatan mental ini, dan tidak dapat menjadi satu-satunya penjelasan.
Faktor biologi, seperti ketidakseimbangan hormon atau zat kimia otak, juga dapat berperan dalam terjadinya gangguan makan. Penelitian menunjukkan ada perbedaan dalam jumlah zat kimia otak pada penderita gangguan makan dengan orang yang tidak mengalami gangguan makan.
Selain itu, hormon ovarium pada wanita juga dapat meningkatkan risiko gangguan makan. Oleh karena itu, menjaga keseimbangan hormon menjadi penting dalam mengatasi gangguan ini.
Sifat perfeksionis dapat menjadi faktor risiko untuk mengembangkan gangguan makan. Seseorang yang memiliki sifat perfeksionis cenderung selalu ingin terlihat sempurna dan memiliki standar yang sangat tinggi terhadap penampilan fisik mereka. Tekanan yang berlebihan untuk mencapai "kesempurnaan" ini dapat menyebabkan munculnya gangguan makan.
Sebagian besar orang yang mengalami gangguan makan juga mengalami gangguan kecemasan. Kondisi seperti kecemasan sosial, kecemasan umum, dan gangguan obsesif-kompulsif dapat berkembang menjadi gangguan makan. Ketika seseorang tidak mampu mengatasi kecemasan mereka dengan cara yang sehat, mereka mungkin menggunakan makanan sebagai mekanisme penghilang stres atau kontrol.
Pencitraan yang berlebihan tentang tubuh yang kurus dan langsing dapat mempengaruhi persepsi seseorang tentang berat badan ideal. Stigma terhadap berat badan yang tergambar dalam media atau masyarakat dapat membuat seseorang tidak puas dengan penampilan fisik mereka sendiri. Hal ini dapat menyebabkan timbulnya gangguan makan pada individu yang berusaha mencapai standar kecantikan yang tidak realistis.
Ejekan dan bullying terkait dengan berat badan atau penampilan fisik dapat memiliki dampak yang signifikan terhadap perkembangan gangguan makan. Komentar atau ejekan yang merendahkan tentang bentuk tubuh seseorang dapat memengaruhi kepercayaan diri dan menyebabkan perasaan tidak nyaman dengan tubuh mereka sendiri. Body shaming adalah salah satu faktor yang dapat memicu gangguan makan pada seseorang.
Beberapa profesi atau pekerjaan menuntut individu untuk memiliki berat badan yang ideal. Hal ini dapat mendorong seseorang untuk menjalani diet yang ketat dan mengorbankan kesehatan mereka demi memenuhi standar tersebut. Namun, penting untuk diingat bahwa kesehatan dan keseimbangan dalam pola makan adalah hal yang lebih penting daripada mencapai berat badan yang ideal semata.
Untuk mengatasi gangguan makan dengan cara yang sehat, berikut adalah beberapa tips yang dapat diikuti:
Melakukan olahraga secara teratur dan seimbang dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental. Pilihlah jenis olahraga yang kamu nikmati dan sesuaikan dengan kondisi tubuh. Konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi untuk menentukan jenis olahraga yang sesuai dengan kebutuhan. Penting untuk diingat bahwa olahraga bukanlah alat untuk membakar kalori berlebihan, tetapi untuk memperkuat tubuh dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Menerapkan pola makan yang sehat sangat penting untuk mengatasi gangguan makan. Konsumsilah makanan yang kaya nutrisi dan seimbang, termasuk protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, serta buah dan sayuran.
Hindarilah diet yang ekstrem atau sangat membatasi asupan makanan, karena hal ini dapat menyebabkan kekurangan nutrisi dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, konsultasikan dengan ahli gizi untuk mendapatkan panduan yang tepat mengenai pola makan yang sehat dan sesuai dengan kebutuhan.
Sumber : halodoc. com
Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna