Informasi Kesehatan

Benarkah Protein Tempe Lebih Baik dari Kacang-kacangan?

kalori-tempe-goreng-dan-kandungan-gizi-lainnya.jpg

Ini 5 Hal yang Sering Memicu Sakit Tenggorokan di Bulan Puasa

"Sakit tenggorokan merupakan keluhan kesehatan yang dapat mengganggu…

Soy Protein, Ketahui 6 Manfaatnya bagi Kesehatan Tubuh

Soy protein adalah jenis protein nabati yang ditemukan…

Rontgen Dada, Ketahui Kegunaan, Prosedur, dan Risikonya

Rontgen dada adalah teknik pencitraan medis yang digunakan…

“Proses pengolahan tempe melalui fermentasi membuat produk kedelai ini mengandung protein yang jauh lebih baik ketimbang kacang-kacangan lainnya.”

Baik tempe maupun kacang-kacangan termasuk makanan kelompok sumber protein nabati yang baik untuk kesehatan tubuh. Meski begitu, tak sedikit orang yang beranggapan bahwa protein yang ada pada kacang-kacangan jauh lebih baik daripada protein tempe. 

Benarkah faktanya demikian? Berikut ulasan selengkapnya!

Protein Tempe Vs Kacang-Kacangan, Mana yang Lebih Baik?

Sesuai dengan Tabel Komposisi Pangan Indonesia, tempe memiliki kandungan protein sebesar 20,8 gram untuk setiap 100 gram. Sementara itu, kacang kedelai mengandung protein sebanyak 40,4 gram untuk jumlah yang sama. Melalui data tersebut, tak sedikit orang kemudian beranggapan bahwa protein kacang-kacangan lebih baik daripada tempe.

Padahal, nilai ini hanya berdasarkan pada kuantitas alias jumlahnya, dalam hal ini porsinya yang sama-sama sebanyak 100 gram. Namun, tidak banyak orang tahu bahwa, hal terpenting adalah melihat bagaimana tubuh memanfaatkan protein tersebut alias melihat kualitasnya. 

Bertolak dari hal tersebut, Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI) Bidang Ilmiah, Riset, dan Inovasi, menyatakan kalau protein tempe justru lebih baik daripada protein kacang-kacangan.

Nilai cerna dari protein tempe justru lebih tinggi daripada kedelai yang menjadi bahan bakunya. Sebab, tubuh jauh lebih mudah mencerna dan menyerap protein yang terkandung dalam tempe, sehingga pemanfaatannya juga lebih optimal.

Tak hanya itu, protein dalam tempe kedelai juga memiliki kandungan asam amino lengkap. Memang, asam aminonya tak lebih banyak daripada telur dan susu, tetapi masih lebih unggul dari dari beberapa sumber makanan lainnya, termasuk berbagai jenis kacang-kacangan. 

Kandungan Gizi Tempe

Makanan sehat yang terbuat dari kacang kedelai difermentasi ini mengandung beberapa nutrisi. Dalam 166 gramnya mengandung:

  • Kalori: 319.
  • Lemak: 18 gram.
  • Natrium: 15 mg.
  • Karbohidrat: 13 gram.
  • Serat: 0 gram.
  • Gula: 0 gram.
  • Protein: 34 gram.

Selain itu, ada nutrisi lain seperti vitamin B kompleks serta vitamin A, D, E, dan K. Vitamin B kompleks baik untuk menjaga fungsi tubuh, menyehatkan pencernaan, dan membantu perkembangan sel.

Apa Manfaat tempe Bagi Kesehatan tubuh?

World Health and Organization (WHO) menyarankan untuk tidak menilai makanan hanya dari total nilai cernanya. Sebaliknya, masyarakat juga perlu memperhatikan bagaimana tubuh mencerna protein ini pada bagian usus halus terbawah, sebelum akhirnya sampai ke kolon. Seperti halnya tempe yang memang mudah dicerna tubuh.

Lantas, apa saja manfaat tempe untuk kesehatan tubuh?

1. Sumber protein nabati

Tempe merupakan sumber protein nabati terbaik karena kaya akan vitamin B12. Vitamin B12 yang sebenarnya hanya ada pada sumber protein hewani, bukan nabati.  Kandungan ini muncul ketika kedelai sedang melalui proses fermentasi menjadi tempe, ketika Rhizopus oligosporus bersimbiosis dengan dua jenis mikroorganisme, yaitu Klebsiella pneumoniae dan Citrobacter freundii.

Hasil simbiosis tersebut menunjukkan adanya kandungan vitamin B12 dengan kadar yang cukup tinggi, sekitar 1,2 mikrogram untuk setiap 100 gram. Setiap harinya, tubuh orang dewasa hanya membutuhkan vitamin B12 sebanyak 4 mikrogram, dan kamu bisa memenuhinya cukup dengan mengonsumsi tempe.

Protein menjadi nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh. Kamu juga bisa mendapatkan asupan protein dari kacang tanah. Baca artikel Tak Hanya Lezat, Ini 11 Manfaat Kacang Tanah yang Jarang Diketahui.

2. Melindungi tubuh dari radikal bebas

Tak kalah pentingnya, tempe juga mengandung isoflavon yang berfungsi penting sebagai antioksidan. Menurut jurnal ilmiah berjudul Effect of fermentation time on the antioxidant activities of tempeh prepared from fermented soybean using Rhizopus oligoperus, yang dipublikasikan di International Journal of Food Science & Technology, tempe menunjukkan aktivitas antioksidan yang lebih besar dibandingkan kedelai yang tidak difermentasi. 

Antioksidan merupakan pelindung tubuh dari radikal bebas yang memicu banyak masalah kesehatan, salah satunya adalah kanker. 

3. Menguatkan tulang

Makanan yang terbuat dari fermentasi kedelai ini mengandung kalsium, magnesium, dan fosfor. Ini membuatnya dapat menguatkan tulang. Asupan kalsium yang cukup dapat mencegah perkembangan osteoporosis, suatu kondisi yang berhubungan dengan pengeroposan tulang serta mempertahankan kepadatan tulang. 

4. Membantu mengelola kolesterol

Produk kedelai mengandung senyawa alami yang disebut isoflavon. Konsumsi rutin makanan ini dapat menurunkan kadar kolesterol, terutama Low Density Lipoprotein (LDL). Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan tim peneliti dari Institut Pertanian Bogor mengenai tempe yang dapat menurunkan LDL. 

Dalam penelitian yang berjudul Efek intervensi minuman tempe terhadap tekanan darah penderita hipertensi dan hiperkolesterolemia, disebutkan bahwa tempe yang diolah sebagai minuman dapat membantu mengurangi tekanan diastolik dan sistolik pada pengidap hipertensi dan kolesterol tinggi. Kandungan asam lemak tak jenuh atau Polyunsaturated Fatty Acids (PUFA) pada tempe dapat mengurangi kadar LDL dalam darah.

5. Pertumbuhan dan perbaikan fungsi tubuh

Tempe memberikan asupan protein nabati yang menyediakan kesembilan asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perbaikan, dan fungsi tubuh termasuk sistem kekebalan.

Tempe juga kaya akan protein, yang dikenal dengan efek mengenyangkan. Dapat menjadi makanan tambahan bagi yang ingin mengontrol nafsu makan dan mengatur berat badan.

6. Baik untuk pencernaan

Produk kedelai ini tidak menyebabkan perut kembung atau bergas. Hal ini bisa membuat tempe menjadi pilihan makanan alternatif untuk orang yang memiliki gangguan saluran pencernaan, seperti sindrom iritasi usus besar.

Anak-anak yang dibiasakan mengonsumsi makanan berbahan dasar kedelai seperti tempe, juga lebih mungkin untuk memiliki sistem pencernaan yang sehat di masa dewasanya. 

7. Menjaga fungsi sistem saraf yang sehat

Tempe mengandung berbagai vitamin B kompleks seperti tiamin (B1), riboflavin (B2), niacin (B3), dan asam folat (B9). Vitamin B berperan penting dalam proses metabolisme tubuh dan membantu menjaga fungsi saraf yang sehat.

8. Berperan dalam pembentukan sel darah merah

Makanan nabati ini juga merupakan sumber zat besi yang baik. Mengapa demikian? Soalnya tempe mengandung zat besi yang lebih mudah diserap oleh sel-sel tubuh dibandingkan dengan sumber zat besi nabati lainnya. Zat besi berperan dalam pembentukan sel darah merah dan transportasi oksigen dalam tubuh.

9. Mengurangi risiko penyakit jantung

Tempe mengandung isoflavon, yaitu senyawa tumbuhan yang memiliki efek estrogenik. Senyawa ini dapat membantu mengurangi risiko penyakit jantung. Menurut jurnal ilmiah berjudul Tempe sebagai sumber antioksidan: Sebuah Telaah Pustaka yang dipublikasikan di AGRILAND Jurnal Ilmu Pertanian, antioksidan dan isoflavon pada tempe dapat mencegah ketidakteraturan denyut jantung.  

Selain itu, manfaat lainnya adalah mencegah aktivitas sel menjadi sel kanker, memperbaiki metabolisme hormon steroid, dan menurunkan kolesterol dan trigliserida.

 

Sumber : halodoc. com

Konsultasikan masalah kesehatan anda di Klinik Pelita Sehat; klinik BPJS Bogor dan klinik terfavorit keluarga. Klinik Pelita Sehat memiliki 5 cabang yang tersebar di Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. Klinik Pelita Sehat cabang Pomad dan Klinik Pelita Sehat cabang Bangbarung telah memperoleh akreditasi dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dengan nilai akreditasi Paripurna