Tidak hanya di wajah, jerawat di kemaluan juga bisa muncul. Kondisi ini tentu membuat penderitanya merasa nyeri dan tidak nyaman. Walaupun umumnya jerawat di kemaluan tidak berbahaya, mengetahui penyebabnya akan membantu mencegah kondisi yang bisa mengganggu penderitanya ini.
Pada kebanyakan kasus, jerawat di kemaluan akan sembuh dengan sendirinya dan tidak memerlukan penanganan khusus. Sama halnya seperti jerawat di wajah, ada beragam faktor yang menjadi penyebab munculnya jerawat di kemaluan, mulai dari perubahan hormonal hingga kebersihan diri yang kurang terjaga.
Selain karena faktor yang sudah disebutkan sebelumnya, ada beberapa kondisi lain yang bisa menyebabkan timbulnya jerawat di kemaluan. Berikut adalah beberapa penyebab jerawat di kemaluan:
Folikuitis adalah peradangan yang terjadi pada folikel rambut karena infeksi bakteri atau jamur. Salah satu faktor yang meningkatkan risiko terjadinya folikulitis adalah mencukur rambut kemaluan. Penggunaan pisau cukur yang tidak bersih bisa menyebabkan kulit menjadi iritasi dan infeksi, serta memicu munculnya jerawat di kemaluan.
Dermatitis kontak merupakan reaksi peradangan pada kulit akibat paparan zat atau bahan tertentu. Memakai sabun yang mengandung wewangian, kondom, pelumas seksual, tampon, dan obat oles yang dijual bebas bisa menyebabkan peradangan dan munculnya jerawat di kemaluan.
Molluscum contagiosum adalah infeksi virus yang dapat menyebabkan munculnya benjolan seperti jerawat di bagian tubuh mana pun, termasuk area kemaluan. Penanganan untuk jerawat di kemaluan ini adalah dengan obat oles atau obat minum yang diresepkan oleh dokter.
Hidradenitis suppurativa atau disebut juga acne inversa adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh peradangan dan infeksi pada kelenjar keringat. Kondisi ini menyebabkan munculnya lesi yang mirip jerawat di seluruh tubuh, termasuk daerah kemaluan. Penanganan jerawat di kemaluan ini bisa dengan obat-obatan hingga operasi.
Jerawat di kemaluan yang disebabkan oleh iritasi ringan biasanya dapat hilang dengan sendirinya. Namun, jika tak kunjung membaik atau makin memburuk, Anda dianjurkan untuk memeriksakan diri ke dokter kulit agar mendapatkan penanganan yang sesuai.
Penanganan jerawat di kemaluan tergantung pada penyebabanya. Anda bisa diberikan obat minum maupun obat oles, seperti salep, krim, atau gel. Pada beberapa kasus jerawat di kemaluan yang sudah parah, dokter bisa menyarankan untuk melakukan operasi.
Sementara itu, untuk mencegah jerawat di kemaluan muncul kembali, ada beberapa tips yang bisa Anda lakukan, seperti:
Dengan mengetahui berbagai penyebab jerawat di kemaluan, Anda diharapkan dapat melakukan pencegahan dengan cara menjaga kebersihan area organ intim.
Meski umumnya jerawat di kemaluan dapat sembuh dengan sendirinya, Anda tetap perlu memeriksakannya ke dokter, terutama jika jerawat terasa nyeri, bengkak, atau bernanah. Dokter akan mencari tahu penyebab jerawat di kemaluan dan memberikan penanganan yang sesuai.